1
Memang orang mendengar, bahwa ada percabulan di antara kamu, dan percabulan yang begitu rupa, seperti yang tidak terdapat sekalipun di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya.
2
Sekalipun demikian kamu sombong. Tidakkah lebih patut kamu berdukacita dan menjauhkan orang yang melakukan hal itu dari tengah-tengah kamu?
3
Sebab aku, sekalipun secara badani tidak hadir, tetapi secara rohani hadir, aku — sama seperti aku hadir — telah menjatuhkan hukuman atas dia, yang telah melakukan hal yang semacam itu.
4
Bilamana kita berkumpul dalam roh, kamu bersama-sama dengan aku, dengan kuasa Yesus, Tuhan kita,
5
orang itu harus kita serahkan dalam nama Tuhan Yesus kepada Iblis, sehingga binasa tubuhnya, agar rohnya diselamatkan pada hari Tuhan.
6
Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan?
7
Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
8
Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
9
Dalam suratku telah kutuliskan kepadamu, supaya kamu jangan bergaul dengan orang-orang cabul.
10
Yang aku maksudkan bukanlah dengan semua orang cabul pada umumnya dari dunia ini atau dengan semua orang kikir dan penipu atau dengan semua penyembah berhala, karena jika demikian kamu harus meninggalkan dunia ini.
11
Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
12
Sebab dengan wewenang apakah aku menghakimi mereka, yang berada di luar jemaat? Bukankah kamu hanya menghakimi mereka yang berada di dalam jemaat?
13
Mereka yang berada di luar jemaat akan dihakimi Allah. Usirlah orang yang melakukan kejahatan dari tengah-tengah kamu.
📖 1 Korintus 5 – Kekudusan Jemaat dan Disiplin Rohani
🧾 Ringkasan Isi
Paulus menegur jemaat Korintus karena membiarkan dosa seksual yang parah terjadi di tengah-tengah mereka — bahkan lebih buruk dari yang biasa terjadi di luar jemaat. Ia menginstruksikan agar jemaat mendisiplinkan pelaku dan menjaga kemurnian komunitas umat Tuhan. Paulus menegaskan bahwa kita tidak boleh membiarkan dosa bercokol dalam tubuh Kristus.
✨ Penjelasan Per Bagian
1. Pelanggaran Dosa Seksual yang Parah (ayat 1–2)
“Memang orang memberitakan, bahwa ada percabulan di antara kamu… sampai ada orang yang memperisteri isteri ayahnya.”
- Paulus sangat kecewa: jemaat membiarkan dosa incest terjadi tanpa peneguran.
- Mereka bahkan menjadi sombong, bukannya berdukacita.
- Jemaat diperintahkan untuk mengeluarkan orang itu dari persekutuan.
💡 Pelajaran: Toleransi terhadap dosa merusak kesaksian jemaat.
2. Disiplin Jemaat: Menyerahkan kepada Iblis (ayat 3–5)
“Orang itu harus kamu serahkan dalam nama Tuhan Yesus kepada Iblis, supaya binasa tubuhnya…”
- Ini bukan berarti membiarkan orang itu binasa, tetapi sebagai cara disiplin rohani agar ia sadar dan bertobat.
- Disiplin ini bertujuan agar jiwanya diselamatkan pada hari Tuhan.
💡 Pelajaran: Teguran keras dilakukan demi kasih dan keselamatan jiwa.
3. Sedikit Ragi Merusak Seluruh Adonan (ayat 6–8)
“Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru.”
- Paulus memakai ilustrasi ragi untuk menggambarkan bahwa sedikit dosa bisa merusak seluruh komunitas.
- Ia mengingatkan jemaat bahwa mereka adalah adonan baru karena Kristus, Anak Domba Paskah, telah dikorbankan.
💡 Pelajaran: Kekudusan komunitas penting agar Tuhan berkenan hadir.
4. Jangan Bergaul dengan Orang yang Menyebut Diri Pengikut Kristus, tetapi Hidup dalam Dosa (ayat 9–13)
“Kamu tidak boleh bergaul dengan orang yang menyebut dirinya saudara, jika ia hidup dalam percabulan…”
- Paulus membedakan antara orang dunia dan Pengikut Kristus yang hidup dalam dosa.
- Kita tidak menghakimi orang luar, tetapi memelihara kekudusan dalam jemaat.
💡 Pelajaran: Disiplin dalam jemaat adalah tanda kasih dan tanggung jawab.
📘 Pengajaran Utama 1 Korintus 5
- Dosa tidak boleh diabaikan dalam tubuh Kristus.
- Disiplin jemaat adalah tindakan kasih untuk menyelamatkan jiwa.
- Sedikit dosa yang dibiarkan bisa merusak seluruh komunitas.
- Orang percaya harus menjaga kekudusan hidup dan pergaulan.
✨ Makna Rohani 1 Korintus 5
Pasal ini sangat tegas, tetapi perlu dalam membentuk komunitas Kristen yang sehat. Paulus tidak menganjurkan penghukuman penuh kemarahan, tetapi mendisiplinkan agar orang berdosa dapat bertobat dan kembali kepada Tuhan. Kekudusan jemaat mencerminkan kesaksian Kristus di dunia dan menjaga integritas komunitas iman.