Seiring berkembangnya teknologi luar angkasa, manusia makin penasaran: apakah kita sendirian di alam semesta? Dengan miliaran galaksi dan triliunan planet di luar sana, kemungkinan adanya kehidupan selain di Bumi terdengar masuk akal secara ilmiah. Tapi bagaimana dengan iman Kristen? Apakah Alkitab pernah menyentuh soal kehidupan di luar Bumi? Dan apakah Tuhan menciptakan makhluk lain selain manusia?
Mari kita bahas dari dua sisi: sains modern dan pandangan firman Tuhan.
Sains Bicara: Alam Semesta Terlalu Luas untuk Kita Sendiri?
Teleskop seperti Hubble dan James Webb telah menunjukkan bahwa alam semesta ini sangat luas. Dalam satu galaksi saja (seperti Bima Sakti), terdapat lebih dari 100 miliar bintang. Banyak di antaranya memiliki sistem planet seperti tata surya kita. Dari sinilah muncul istilah exoplanet, yaitu planet di luar tata surya yang mungkin memiliki kondisi layak huni.
Proyek seperti SETI (Search for Extraterrestrial Intelligence) dan berbagai misi luar angkasa bertujuan untuk mendeteksi sinyal atau tanda kehidupan cerdas di luar Bumi. Hingga kini belum ada bukti pasti, tetapi kemungkinan terus diteliti secara serius oleh para ilmuwan.
Tapi jika benar ada makhluk hidup lain, bagaimana posisinya dalam rencana Tuhan?
Firman Tuhan: Fokusnya Bumi, Tapi Apakah Itu Membatasi Tuhan?
Alkitab memang tidak secara eksplisit menyebut “planet lain” atau “alien”, tetapi fokus firman Tuhan adalah pada relasi Allah dengan manusia dan bumi. Dalam Kejadian 1:1 tertulis, “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” Kata “langit” di sini secara harfiah berarti semua yang di atas bumi termasuk jagat raya.
Mazmur 19:2 berkata, “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya.” Jadi, alam semesta bukan kebetulan, melainkan hasil karya Tuhan yang disengaja.
Pertanyaannya: kalau Tuhan menciptakan manusia dengan begitu detail di Bumi, mungkinkah Ia juga menciptakan makhluk lain di tempat yang berbeda? Jawabannya: sangat mungkin, karena kekuasaan-Nya tidak terbatas.
Yohanes 1:3 menegaskan, “Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada sesuatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.” Artinya, apa pun yang ada di luar sana, jika itu nyata, pasti bagian dari ciptaan-Nya.
Implikasi Iman: Kalau Ada Kehidupan Lain, Apakah Itu Mengguncang Keyakinan?
Sebagian orang takut bahwa jika ditemukan makhluk luar angkasa, maka iman Kristen akan terguncang. Tapi justru sebaliknya, iman yang sehat tidak terancam oleh penemuan ilmiah. Jika Tuhan begitu kreatif hingga menciptakan berbagai spesies di bumi, mengapa Ia tidak bisa menciptakan bentuk kehidupan lain?
Yang penting adalah posisi manusia dalam rencana penebusan. Alkitab menjelaskan bahwa Yesus datang untuk menyelamatkan umat manusia (Yohanes 3:16). Tidak dijelaskan apakah makhluk lain juga berdosa atau membutuhkan penebusan. Tapi fokus utama firman Tuhan tetap kepada manusia sebagai objek kasih-Nya di Bumi.
Jadi, Apa Kesimpulannya?
Kita mungkin belum tahu pasti apakah ada kehidupan lain di luar Bumi. Tapi satu hal yang pasti: alam semesta begitu luas dan penuh misteri karena Tuhan memang tidak terbatas. Ia menciptakan dunia dengan presisi, keindahan, dan misteri agar manusia mengenal Dia lebih dalam, bukan sekadar mencari bukti.
Seperti yang dikatakan Mazmur 8:4, “Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kaujadikan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya?” Justru dari besarnya semesta, kita makin sadar betapa spesialnya perhatian Tuhan kepada kita.