Kalimat ini sering menimbulkan ketakutan dan kebingungan di kalangan orang percaya. Banyak yang bertanya-tanya, “Apakah saya pernah menghujat Roh Kudus?” atau “Jika saya berdosa, apakah saya masih bisa diampuni?” Untuk memahami hal ini, kita perlu mendekatinya dengan hati yang mau belajar, bukan dengan ketakutan.
Yesus sendiri yang menyampaikan hal ini dalam Matius 12:31, “Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.” Kata-kata ini tentu bukan tanpa alasan dan memiliki konteks yang sangat penting untuk dipahami.
Konteks Perkataan Yesus
Perkataan itu disampaikan Yesus setelah orang Farisi menuduh-Nya mengusir setan dengan kuasa Beelzebul (Matius 12:24). Dalam kenyataannya, Yesus mengusir setan dengan kuasa Roh Kudus. Namun, para pemimpin agama dengan sengaja menolak kebenaran dan menyebut pekerjaan Roh Kudus sebagai pekerjaan iblis.
Di sinilah esensinya: mereka melihat mujizat langsung, menyaksikan kebenaran, namun dengan sadar dan sengaja menolaknya. Mereka bukan hanya meragukan, melainkan secara aktif menyebut terang sebagai gelap.
Mengapa Tidak Dapat Diampuni?
Allah adalah pengampun. 1 Yohanes 1:9 menyatakan, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” Maka jika ada dosa yang tidak dapat diampuni, itu bukan karena Tuhan tidak mau mengampuni, tapi karena pelakunya tidak mau bertobat.
Menghujat Roh Kudus berarti menolak secara terus-menerus dan keras hati terhadap pekerjaan-Nya yang menyatakan Yesus sebagai Tuhan. Roh Kudus adalah pribadi yang meyakinkan manusia akan dosa dan membawa kepada pertobatan (Yohanes 16:8). Jika seseorang secara konsisten menolak karya Roh Kudus, maka dia sendiri menutup pintu pengampunan.
Apakah Saya Telah Melakukannya?
Pertanyaan ini sering muncul dari orang percaya yang sebenarnya justru takut melakukannya. Justru ketakutan itu adalah bukti bahwa hati Anda belum mengeraskan diri. Orang yang sungguh-sungguh menghujat Roh Kudus tidak akan merasa bersalah lagi atau tidak peduli akan Tuhan sama sekali.
Jadi, jika Anda masih memiliki kerinduan untuk bertobat, mencari kebenaran, dan takut akan Tuhan, itu berarti Anda belum melakukan dosa yang tidak dapat diampuni.
Kesimpulan
Menghujat Roh Kudus bukan sekadar berkata kasar atau ragu sesaat. Ini adalah penolakan terus-menerus terhadap kebenaran Allah yang nyata, dan menyebut pekerjaan Roh Kudus sebagai kejahatan. Selama hati masih terbuka, pintu pengampunan masih tersedia. Yang perlu kita lakukan adalah tetap rendah hati, terbuka terhadap kebenaran, dan hidup dalam pertobatan sejati.
“Hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu” (Ibrani 3:15).