🏠

Apakah Bahasa Roh Dibenarkan dalam Kegerakan Gereja Sekarang? Penjelasan Alkitabiah yang Seimbang dan Membangun

Bahasa roh sering jadi topik yang hangat dalam dunia Kekristenan. Di satu sisi, ada yang sangat mendukung dan menjadikannya bagian penting dalam ibadah. Di sisi lain, ada pula yang skeptis, menganggap bahasa roh sebagai hal emosional atau bahkan tidak relevan di masa kini. Jadi, pertanyaannya adalah: apakah bahasa roh masih dibenarkan dalam kegerakan gereja sekarang? Apakah itu masih sesuai dengan Alkitab dan kehendak Tuhan?

Untuk menjawab ini, kita perlu menyelami firman Tuhan dengan hati terbuka, bukan berdasarkan pendapat pribadi atau pengalaman emosional semata.

1. Bahasa Roh dalam Alkitab: Bukti Nyata dari Pekerjaan Roh Kudus

Bahasa roh pertama kali muncul secara jelas pada peristiwa Pentakosta:

“Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.” (Kisah Para Rasul 2:4)

Ini adalah manifestasi supernatural dari kehadiran Roh Kudus. Dalam Kisah Para Rasul, bahasa roh muncul bukan hanya sekali, tetapi berulang kali sebagai tanda bahwa Roh Kudus telah dicurahkan atas orang percaya, tanpa membedakan latar belakang, perlu diingat Bahasa Roh yang terucapkan adalah bahasa yang dapat dimengerti manusia, dan untuk menginjili, sehingga orang dari bangsa lain mengetahui apa yang mereka katakan.

2. Paulus Tidak Melarang, Tetapi Memberi Petunjuk yang Jelas

Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, Rasul Paulus menjelaskan peran bahasa roh secara detail. Ia tidak menolak bahasa roh, tetapi menegaskan pentingnya keteraturan dan pemahaman dalam ibadah.

“Aku mengucap syukur kepada Allah, bahwa aku berkata-kata dengan bahasa roh lebih dari kamu semua.” (1 Korintus 14:18)
“Tetapi dalam pertemuan jemaat aku lebih suka mengucapkan lima kata dengan pengertian… daripada sepuluh ribu kata dengan bahasa roh.” (1 Korintus 14:19)

Paulus mengajarkan bahwa bahasa roh berguna untuk membangun pribadi, tetapi dalam ibadah bersama, penafsiran dan pemahaman sangat penting agar jemaat dapat dikuatkan secara kolektif.

3. Bahasa Roh: Karunia, Bukan Ukuran Kerohanian

Salah satu kesalahan umum adalah menganggap bahasa roh sebagai bukti utama kedewasaan rohani. Padahal, Alkitab tidak pernah menyatakan bahwa semua orang harus berbahasa roh.

“Semua orangkah menerima karunia untuk menyembuhkan? Semua orangkah berkata-kata dengan bahasa roh? Semua orangkah menafsirkan bahasa roh?” (1 Korintus 12:30)

Ini menunjukkan bahwa karunia Roh Kudus diberikan sesuai kehendak-Nya, bukan berdasarkan usaha atau status rohani seseorang. Tidak semua orang Kristen akan menerima karunia yang sama, dan itu tidak membuat mereka lebih rendah di mata Tuhan.

4. Relevansinya dalam Gereja Sekarang

Apakah bahasa roh masih dibenarkan sekarang? Jawabannya adalah ya, selama digunakan sesuai prinsip Alkitab: membangun iman pribadi, disertai kasih, dan tidak menyebabkan kekacauan dalam ibadah publik.

“Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera.” (1 Korintus 14:33)

Dalam banyak kegerakan rohani masa kini, bahasa roh menjadi bagian dari pengalaman yang mendalam bersama Tuhan. Namun, penting untuk diingat: karunia apa pun harus tunduk pada kasih, kebenaran firman, dan membangun tubuh Kristus, bukan menonjolkan pribadi.

Penutup: Keseimbangan, Kasih, dan Ketaatan

Bahasa roh bukanlah keharusan, tapi juga bukan kesalahan. Itu adalah karunia ilahi yang harus dipahami, dihargai, dan digunakan dengan bijaksana. Jika kamu menerimanya, gunakan untuk membangun iman dan doamu. Jika belum, jangan merasa tertolak atau rendah, karena kasih Tuhan dan Roh Kudus bekerja dalam berbagai cara.

Kegerakan gereja masa kini sangat luas dan dinamis. Yang terutama bukan soal apakah kita berbahasa roh atau tidak, tetapi apakah kita hidup dipimpin oleh Roh, memuliakan Kristus, dan membangun tubuh-Nya dengan kasih.

🌞
© 2025 KebenaranHidup.com  | Project Kristus