Di dunia yang semakin plural dan terbuka, pertanyaan seperti ini makin sering terdengar: “Apakah saya bisa mengenal Tuhan tanpa harus masuk agama tertentu?” Mungkin kamu pun bertanya-tanya, terutama jika pernah kecewa dengan institusi keagamaan, atau justru lahir di lingkungan tanpa agama yang kuat.
Lalu bagaimana pandangan iman Kristen terhadap hal ini? Apakah mengenal Tuhan harus melalui label “agama”? Atau ada jalan lain yang lebih personal dan langsung?
Jawabannya mungkin mengejutkan: mengenal Tuhan tidak tergantung pada sistem agama, tetapi pada hubungan pribadi dengan-Nya. Dan itu bukan opini, melainkan kebenaran yang dijelaskan jelas dalam Alkitab.
1. Agama Bisa Membantu, Tapi Bukan Syarat Utama
Agama sering kali dipahami sebagai sistem kepercayaan, aturan, dan ritual yang menghubungkan manusia dengan Tuhan. Dalam banyak hal, agama memang bisa membantu manusia mengenal Tuhan melalui komunitas, pengajaran, dan tradisi. Tapi Alkitab tidak pernah berkata bahwa struktur agama adalah satu-satunya jalan mengenal Tuhan.
“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.” (Matius 7:21)
Artinya, mengenal Tuhan bukan soal seberapa banyak ritual dijalankan, tapi apakah kita sungguh-sungguh hidup dalam kehendak-Nya dan membangun relasi yang hidup dengan-Nya.
2. Tuhan Menyatakan Diri-Nya kepada Semua Orang
Tuhan tidak terbatas oleh agama. Bahkan bagi mereka yang tidak tahu siapa Dia secara formal, Tuhan tetap berinisiatif menyatakan diri-Nya melalui ciptaan, hati nurani, dan pengalaman hidup.
“Sebab apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, karena Allah telah menyatakannya kepada mereka.” (Roma 1:19)
“Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya.” (Mazmur 19:2)
Dari alam semesta yang teratur hingga suara hati yang tahu benar dan salah, Tuhan terus mengetuk hati setiap manusia, bahkan tanpa mereka pernah mengenal agama secara resmi.
3. Yesus: Jalan untuk Mengenal Allah, Bukan Sistem Agama
Dalam iman Kristen, mengenal Tuhan tidak harus lewat agama yang kaku, melainkan melalui pribadi Yesus Kristus, yang datang bukan untuk membawa sistem agama baru, tapi membuka jalan kepada hubungan yang hidup dengan Bapa.
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6)
Yesus sendiri sering menegur orang-orang yang terlalu religius tapi kehilangan kasih dan kebenaran. Ia tidak menolak agama, tetapi memulihkan fokusnya: kembali kepada hubungan dengan Allah.
4. Hubungan dengan Tuhan Bersifat Personal
Mengenal Tuhan itu seperti mengenal seseorang. Butuh waktu, ketulusan, dan hati yang terbuka. Tuhan rindu dikenal secara pribadi, bukan hanya secara seremonial.
“Akulah gembala yang baik. Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku.” (Yohanes 10:14)
Itu berarti kamu bisa mengenal Tuhan tanpa harus “menjadi religius”, selama hatimu sungguh-sungguh mencari-Nya. Bahkan bagi mereka yang lahir di luar tradisi Kristen, Tuhan tidak tertutup. Dia membuka diri bagi siapa saja yang dengan tulus ingin mengenal-Nya.
5. Tapi Jangan Abaikan Komunitas dan Pertumbuhan Iman
Meski bisa mengenal Tuhan tanpa agama, kamu tetap membutuhkan komunitas untuk bertumbuh. Gereja bukan soal gedung atau denominasi, tetapi persekutuan orang-orang percaya yang saling mendukung dalam iman.
“Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” (Matius 18:20)
Hubungan pribadi dengan Tuhan tidak berarti hidup menyendiri dalam iman. Kita diciptakan untuk saling membangun dan menjadi bagian dari tubuh Kristus.
Penutup: Tuhan Ingin Dikenal, Bukan Sekadar Diikuti
Jadi, apakah mungkin mengenal Tuhan tanpa agama? Mungkin dan sangat mungkin, karena yang Tuhan inginkan bukan sekadar keikutsertaan dalam sistem keagamaan, tetapi relasi yang hidup, tulus, dan penuh kasih dengan diri-Nya.
Kalau hari ini kamu sedang mencari Tuhan, jangan takut jika belum tahu caranya secara religius. Mulailah dari hati yang terbuka, dari doa sederhana, dari kerinduan untuk mengenal-Nya lebih dalam. Tuhan tidak jauh. Dia sudah lebih dulu mendekat kepadamu.