Di dunia yang semakin global dan plural seperti sekarang, muncul satu pertanyaan yang sangat populer namun juga sangat sensitif: Bukankah semua agama pada akhirnya menuju Tuhan yang sama? Bagi sebagian orang, jawaban ya adalah bentuk toleransi dan kedamaian. Namun, bagaimana sebenarnya kami memandang pertanyaan ini?
Artikel ini bukan ditulis untuk menghakimi, tapi untuk menjawab secara jujur dan penuh kasih: apakah semua jalan benar-benar mengarah ke Tuhan yang sama?
1. Semua Manusia Mencari, Tapi Apakah Semua Menemukan?
Kita harus mengakui bahwa setiap manusia di berbagai belahan dunia memiliki kerinduan mendalam untuk mencari yang ilahi. Kitab Pengkhotbah menyebut bahwa Tuhan telah menaruh kekekalan dalam hati manusia (Pengkhotbah 3:11). Artinya, ada kerinduan universal dalam diri setiap orang untuk mencari makna, tujuan, dan kebenaran.
Namun, pencarian tidak selalu berarti penemuan. Seperti orang yang mencari air di padang pasir, tidak semua arah membawa kepada sumber yang sejati.
2. Yesus: Jalan, Kebenaran, dan Hidup
Dalam iman Kristen, jawaban atas pertanyaan “jalan mana yang menuju kepada Tuhan” tidak dibiarkan samar. Justru sangat tegas dinyatakan oleh Yesus sendiri.
โAkulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.โ (Yohanes 14:6)
Pernyataan ini bukan sekadar ajaran, tetapi sebuah deklarasi tentang identitas Yesus. Ia tidak berkata โAku tahu jalanโ atau โAku mengajarkan kebenaranโ, tetapi โAkulah jalanโ. Ini membuat iman Kristen unik karena tidak mendasarkan keselamatan pada ritual, sistem moral, atau pencapaian, tetapi pada hubungan dengan Pribadi.
3. Apa Artinya bagi Agama Lain?
Ini bukan berarti iman Kristen menyatakan bahwa pemeluk agama lain tidak tulus atau tidak mencari Tuhan. Tapi menurut Alkitab, pencarian manusia hanya akan menemukan jawabannya secara utuh dalam Yesus Kristus.
โSebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan selain nama Yesus.โ (Kisah Para Rasul 4:12)
Ini adalah pernyataan inklusif dalam tawaran, tapi eksklusif dalam jalan. Keselamatan ditawarkan kepada semua, tetapi hanya melalui satu pintu.
4. Apakah Ini Tidak Toleran?
Toleransi bukan berarti mengatakan semua hal itu benar. Toleransi berarti menghormati orang lain meskipun tidak sepakat. Iman Kristen memanggil kita untuk hidup dalam kasih, bukan dalam arogansi. Kita diajar untuk memberitakan kebenaran dengan rendah hati, sambil menghormati kebebasan orang lain untuk memilih.
โJawablah setiap orang dengan lemah lembut dan hormat.โ (1 Petrus 3:15)
5. Kesimpulan: Bukan Semua Jalan Sama, Tapi Tuhan Menyediakan Jalan
Jadi, apakah semua agama membawa ke Tuhan? Menurut iman Kristen, tidak semua jalan membawa kepada Tuhan, tetapi Tuhan telah menyediakan satu jalan bagi semua manusia: Yesus Kristus.
Pesan ini bukan untuk menolak siapa pun, tetapi justru menjadi undangan kasih. Dalam Kristus, kita tidak perlu menebak-nebak bagaimana cara mencapai Tuhan. Dia sendiri yang datang kepada kita.