Banyak orang Kristen bertanya-tanya, apakah Perjanjian Lama masih relevan untuk saat ini? Bukankah Yesus sudah datang dan membawa perjanjian yang baru? Apakah hukum-hukum di Perjanjian Lama masih berlaku bagi orang percaya sekarang, ataukah semuanya sudah digantikan?
Ini bukan pertanyaan ringan, tapi justru menunjukkan kehausan untuk mengerti Firman Tuhan lebih dalam. Mari kita lihat bersama apa yang dikatakan Alkitab.
Yesus Tidak Menghapus, Tapi Menggenapi
Yesus sendiri berkata dalam Matius 5:17, βJanganlah kamu menyangka bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.β Ayat ini jelas menunjukkan bahwa Perjanjian Lama tidak dibuang begitu saja.
Menggenapi artinya membawa pada tujuan akhirnya. Seperti bunga yang mekar dari tunas, Yesus adalah pemenuhan dari segala nubuat, hukum, dan bayangan yang tertulis dalam Perjanjian Lama. Ia tidak bertentangan, tapi menyempurnakannya.
Apa yang Masih Berlaku?
Perjanjian Lama terdiri dari hukum moral, hukum seremonial, dan hukum sipil. Hukum moral seperti Sepuluh Perintah Allah tetap berlaku, karena mencerminkan karakter Allah. Contohnya, larangan mencuri, berzinah, atau menyembah berhala masih sangat relevan.
Namun hukum seremonial seperti persembahan korban binatang, aturan mengenai makanan halal dan najis, serta hari-hari raya Yahudi sudah digenapi dalam Kristus. Dalam Ibrani 10:1 dikatakan, βHukum Taurat hanya bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri.β
Sementara itu, hukum sipil Israel kuno diberlakukan pada masa pemerintahan teokratis, dan tidak bisa langsung diterapkan dalam konteks masyarakat modern.
Alkitab Satu Kesatuan
Kita tidak bisa membaca Alkitab sepotong-potong. Perjanjian Lama dan Baru adalah satu kesatuan. Paulus menulis kepada Timotius bahwa βsegala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan mendidik orang dalam kebenaranβ (2 Timotius 3:16). Waktu Paulus menulis ini, yang ia maksud sebagai “segala tulisan” adalah kitab-kitab Perjanjian Lama.
Perjanjian Lama memberikan konteks sejarah, nubuat, dan gambaran awal dari rencana keselamatan yang disempurnakan dalam Kristus. Bahkan, tanpa Perjanjian Lama, kita tidak akan memahami makna pengorbanan Yesus secara utuh.
Jadi, Masih Berlaku?
Jawabannya adalah: ya, tetapi dengan pengertian yang benar. Perjanjian Lama masih berlaku dalam terang penggenapannya di dalam Kristus. Kita tidak lagi terikat pada hukum seremonial, tetapi kita belajar mengenal hati Allah melalui prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya.
Sebagai orang percaya, kita diajak untuk tidak hidup di bawah hukum, melainkan di dalam kasih karunia. Tapi kasih karunia itu tidak membuat kita bebas melakukan dosa, justru mendorong kita hidup lebih dalam ketaatan yang lahir dari kasih, bukan dari kewajiban.