๐Ÿ 

Iman atau Insting? Mana yang Kita Ikuti?

Dalam hidup sehari-hari, kita sering dihadapkan pada pilihan: mengikuti suara iman atau suara insting. Insting adalah naluri alami manusia untuk bertahan, mencari aman, dan menghindari risiko. Tapi iman adalah keberanian untuk melangkah berdasarkan kepercayaan kepada Tuhan, bukan kepada apa yang kita lihat atau rasakan.

Insting berkata, โ€œJangan lakukan itu, terlalu berbahaya.โ€
Iman berkata, โ€œJika Tuhan memimpin, aku akan taat.โ€

Contoh paling jelas terlihat pada kisah Petrus berjalan di atas air. Dalam Matius 14:29-30, tertulis:

โ€œKata Yesus: โ€˜Datanglah!โ€™ Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: โ€˜Tuhan, tolonglah aku!โ€™โ€

Secara insting, keluar dari perahu saat badai adalah hal bodoh. Tapi Petrus mengikuti suara iman saat Yesus berkata, โ€œDatanglah.โ€ Ia melangkah. Namun ketika fokusnya beralih ke angin dan ombak, instingnya mengambil alih, dan ia mulai tenggelam.

Iman menuntut kepercayaan meski logika berkata sebaliknya.
Ibrani 11:1 menyatakan,

โ€œIman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.โ€

Iman bukan tidak pakai akal sehat. Tapi iman adalah ketika kita memberi ruang bagi Tuhan untuk memimpin di atas semua logika manusia. Iman membuat Abraham rela meninggalkan kampung halamannya (Kejadian 12:1), iman membuat Musa berani menghadapi Firaun (Keluaran 3:10), dan iman juga yang membuat Maria menerima tugas menjadi ibu Sang Mesias (Lukas 1:38).

Insting membuat kita bertahan. Iman membuat kita bertumbuh.
Banyak orang hidup hanya berdasarkan naluri bertahan hidup: kerja, cari aman, hindari resiko. Tapi mereka tidak pernah benar-benar melihat mujizat, karena tidak pernah melangkah lebih jauh dari perhitungannya sendiri.

Sementara orang yang hidup dalam iman mungkin mengalami badai, tapi mereka akan melihat tangan Tuhan menopang mereka di tengah angin dan gelombang. Seperti Petrus yang diselamatkan Yesus saat mulai tenggelam, Tuhan tidak pernah membiarkan kita berjalan sendiri.

Lalu, mana yang kita ikuti hari ini: iman atau insting?
Saat kita dihadapkan pada keputusan penting, jangan hanya andalkan logika dan ketakutan. Datanglah kepada Tuhan dalam doa. Minta kepekaan untuk membedakan suara-Nya. Karena sering kali, jalan iman memang tidak selalu aman, tapi pasti membawa kita lebih dekat kepada-Nya.

๐ŸŒž
๐Ÿ”Š Dengarkan Secara Audio
โ†‘
© 2025 KebenaranHidup.com | Project Kristus
Kebijakan Privasi