Banyak orang bertanya dengan nada bingung atau bahkan kecewa, โKalau Tuhan itu baik dan berkuasa, mengapa Dia menciptakan dunia yang rusak ini?โ Dunia yang penuh penyakit, perang, ketidakadilan, dan air mata. Pertanyaan ini menyentuh akar terdalam iman kita. Tapi apakah benar Tuhan menciptakan dunia yang rusak?
Mari kita telusuri jawabannya dari awal mula penciptaan, kejatuhan manusia, dan rencana besar Allah yang masih berlangsung sampai hari ini.
1. Tuhan Menciptakan Dunia yang Baik, Bukan Rusak
Penting untuk kembali ke awal. Saat Tuhan menciptakan dunia, Alkitab mencatat bahwa segala sesuatunya baik adanya.
โMaka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik.โ (Kejadian 1:31)
Dunia ini tidak diciptakan dalam kondisi rusak. Justru, dunia ini diciptakan sempurna, indah, dan penuh harmoni. Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:27), diberi tanggung jawab untuk memelihara ciptaan. Tidak ada penderitaan, dosa, atau kematian di dalam rancangan awal itu.
2. Kerusakan Terjadi Karena Pilihan Manusia
Masalah mulai ketika manusia menyalahgunakan kehendak bebas yang Tuhan berikan. Adam dan Hawa memilih untuk tidak taat kepada perintah Tuhan, dan dari situ dosa masuk ke dalam dunia. Akibatnya bukan hanya hubungan manusia dengan Tuhan yang rusak, tetapi juga seluruh ciptaan ikut terkena dampaknya.
โSebab semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.โ (Roma 3:23)
โKarena dengan satu pelanggaran semua orang telah jatuh ke dalam penghukuman.โ (Roma 5:18)
Dunia rusak bukan karena kesalahan dalam desain Tuhan, tetapi karena pemberontakan ciptaan terhadap Sang Pencipta. Ini seperti kaca yang dilempar ke lantai. Benda aslinya indah, tapi pecah karena jatuh.
3. Tuhan Tidak Tinggal Diam atas Kerusakan Dunia
Tuhan bisa saja menghapus seluruh dunia dan menciptakan yang baru, tapi Ia memilih jalan yang lebih ajaib: penebusan. Tuhan mengutus Anak-Nya sendiri untuk datang ke dunia yang rusak ini, dan memulihkan kembali yang telah hancur.
โFirman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita.โ (Yohanes 1:14)
Yesus tidak datang ke dunia yang nyaman. Ia lahir di palungan, hidup dalam kemiskinan, dan akhirnya mati di salib. Semua itu untuk menebus dosa dan memulai karya pemulihan atas dunia yang rusak ini.
4. Dunia yang Rusak Justru Membentuk Kita Mengenal Kasih dan Anugerah
Kehidupan yang sulit membuat kita lebih sadar akan kebutuhan kita akan Tuhan. Di tengah penderitaan, kita belajar tentang pengharapan, kesabaran, dan belas kasih. Tanpa air mata, mungkin kita tidak pernah benar-benar mengerti arti penghiburan dari Tuhan.
โSebab penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.โ (Roma 8:18)
Tuhan tidak menciptakan penderitaan, tetapi Ia sanggup menggunakan penderitaan untuk membawa pertumbuhan rohani dan pengharapan kekal.
5. Tuhan Akan Menciptakan Dunia Baru yang Tidak Akan Rusak Lagi
Rencana Allah tidak berakhir di dunia yang rusak ini. Ia menjanjikan pemulihan total di akhir zaman, di mana tidak akan ada lagi air mata, sakit penyakit, atau maut.
โLihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!โ (Wahyu 21:5)
Apa yang kita alami hari ini bukanlah akhir dari cerita. Dunia ini sedang dalam proses ditebus, dan akan digantikan dengan langit dan bumi yang baru, tempat di mana kebenaran dan damai sejahtera berdiam selamanya.
Penutup: Dunia Rusak, Tapi Tuhan Tidak Gagal
Jadi, Tuhan tidak menciptakan dunia yang rusak. Dunia ini rusak karena dosa manusia, tapi kasih Tuhan lebih besar dari kerusakan itu. Dalam dunia yang rusak inilah kita bisa melihat kasih Tuhan yang begitu dalam, lewat pengorbanan Kristus, dan pengharapan akan pemulihan.
Jika kamu merasa lelah menghadapi dunia ini, ingatlah bahwa Allah sedang bekerja. Ia tidak meninggalkan ciptaan-Nya, dan Ia mengundangmu untuk menjadi bagian dari rencana pemulihan yang kekal.