🏠

Saat Tuhan Menunda, Apa yang Sebenarnya Dia Kerjakan?

Penundaan adalah hal yang tidak nyaman. Kita hidup di zaman yang serba instan: makanan cepat saji, pesan instan, pengiriman ekspres. Tapi saat doa-doa kita seakan tidak dijawab, saat janji Tuhan terasa tertunda, kita mulai bertanya-tanya: β€œApakah Tuhan mendengar? Apakah Dia peduli?”

Namun Alkitab menunjukkan bahwa penundaan Tuhan tidak pernah tanpa tujuan. Justru sering kali, dalam masa tunggu itulah karakter, iman, dan pengenalan kita akan Tuhan dibentuk.

β€œTuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu…” (2 Petrus 3:9)

Ayat ini mengingatkan bahwa ketika Tuhan menunda, itu bukan karena Dia lupa atau lalai, tetapi karena Dia sedang bekerja dalam waktu-Nya yang sempurna.

Penundaan bukan penolakan.
Salah satu kisah paling menggugah tentang penundaan adalah kisah Lazarus dalam Yohanes 11. Ketika Yesus mendengar bahwa Lazarus sakit, Ia tidak langsung datang. Bahkan Ia tinggal dua hari lagi di tempat lain. Akibatnya, Lazarus meninggal. Bagi manusia, ini terlihat seperti keterlambatan fatal. Tapi Yesus berkata:

β€œPenyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah…” (Yohanes 11:4)

Yesus sengaja menunda agar kemuliaan Allah dinyatakan lebih besar. Ia tidak hanya menyembuhkan orang sakit, tapi membangkitkan orang mati. Penundaan menghasilkan mujizat yang lebih dahsyat daripada yang dipikirkan manusia.

Saat menunggu, Tuhan sedang menyusun sesuatu.
Sering kali saat kita menunggu jawaban, Tuhan sebenarnya sedang menyusun potongan-potongan dalam hidup kita agar selaras dengan rencana-Nya. Roma 8:28 berkata:

β€œKita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia…”

Kadang, Tuhan perlu mengubah hati kita dulu sebelum jawaban datang. Kadang, Dia perlu menyiapkan orang lain, situasi, atau bahkan membuka jalan baru yang belum kita pikirkan.

Penundaan adalah tempat di mana iman bertumbuh.
Dalam masa penundaan, kita belajar sabar, percaya, dan bergantung. Seperti benih yang tertanam di tanah tidak langsung tumbuh dalam sehari, iman juga butuh waktu untuk mengakar. Mazmur 27:14 menguatkan:

β€œNantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan!”

Penundaan bukan masa kosong. Itu adalah ruang di mana Tuhan sedang memproses kita. Saat kita belajar menanti dengan iman, kita sedang bertumbuh dalam pengharapan dan keteguhan hati.

Jangan takut saat Tuhan terlihat diam.
Jika hari ini kamu merasa doamu tidak dijawab, percayalah bahwa diamnya Tuhan bukan berarti Dia tidak bekerja. Kadang justru dalam senyap, tangan-Nya paling aktif menyusun sesuatu yang melampaui doamu.

Jangan menyerah di masa tunggu. Tuhan bukan hanya tertarik pada hasil akhirnya, tapi juga pada proses hatimu. Saat Tuhan menunda, Dia sedang menyiapkan sesuatu yang lebih besar β€” dan terlebih lagi, Dia sedang membentuk dirimu.

🌞
πŸ”Š Dengarkan Secara Audio
↑
© 2025 KebenaranHidup.com | Project Kristus
Kebijakan Privasi