1
Semua orang yang menanggung beban perbudakan hendaknya menganggap tuan mereka layak mendapat segala penghormatan, agar nama Allah dan ajaran kita jangan dihujat orang.
2
Jika tuan mereka seorang percaya, janganlah ia kurang disegani karena bersaudara dalam Kristus, melainkan hendaklah ia dilayani mereka dengan lebih baik lagi, karena tuan yang menerima berkat pelayanan mereka ialah saudara yang percaya dan yang kekasih.
(6-2b) Ajarkanlah dan nasihatkanlah semuanya ini.
3
Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat — yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus — dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita,
4
ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga,
5
percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan.
6
Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.
7
Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar.
8
Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.
9
Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
10
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
11
Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.
12
Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.
13
Di hadapan Allah yang memberikan hidup kepada segala sesuatu dan di hadapan Kristus Yesus yang telah mengikrarkan ikrar yang benar itu juga di muka Pontius Pilatus, kuserukan kepadamu:
14
Turutilah perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela, hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya,
15
yaitu saat yang akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan.
16
Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorang pun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin.
17
Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.
18
Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi
19
dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.
20
Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan,
21
karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan dengan demikian telah menyimpang dari iman. Kasih karunia menyertai kamu!
📖 1 Timotius 6 – Hidup Benar dan Tak Terikat Akan Kekayaan Dunia
🧾 Ringkasan Isi
Pasal ini berisi nasihat Paulus kepada Timotius mengenai sikap budak kepada tuannya, peringatan terhadap pengajar sesat dan cinta uang, serta panggilan kepada orang percaya untuk mengejar kehidupan yang benar, penuh iman dan kasih. Paulus juga memberi peringatan khusus kepada orang kaya agar tidak sombong dan agar mereka mempergunakan kekayaannya untuk kebaikan.
📘 Penjelasan Ayat-per-Ayat
Ayat | Pokok Isi | Penjelasan |
---|---|---|
1–2 | Hamba dan tuan | Hamba Kristen tetap harus menghormati tuannya, terutama jika tuannya juga seiman, karena mereka adalah saudara dalam Kristus. |
3–10 | Ajaran palsu dan bahaya cinta uang | Paulus memperingatkan terhadap guru palsu yang mengejar keuntungan pribadi. Cinta uang adalah akar dari segala kejahatan, bukan uang itu sendiri. |
11–16 | Nasihat pribadi kepada Timotius | Timotius diajak untuk meninggalkan nafsu duniawi dan mengejar keadilan, kesalehan, iman, kasih, kesabaran, dan kelemahlembutan. |
17–19 | Nasihat kepada orang kaya | Orang kaya diminta tidak sombong dan tidak menggantungkan diri pada kekayaan, tetapi kaya dalam perbuatan baik dan dermawan. |
20–21 | Penutup | Timotius diingatkan untuk menjaga iman dan tidak terpengaruh oleh “pengetahuan” yang menyesatkan. |
✨ Pengajaran Utama
- Hidup dengan hormat dan kerendahan hati
Orang percaya diajak untuk menghormati semua orang dalam struktur sosialnya, termasuk ketika mereka dalam posisi rendah seperti hamba. - Waspadai cinta uang dan pengajar palsu
Paulus menegaskan bahwa cinta uang membawa banyak masalah. Kekayaan bukanlah tujuan utama hidup Pengikut Kristus. - Panggilan mengejar kebenaran dan kesalehan
Timotius (dan semua orang percaya) diajak untuk fokus pada karakter ilahi, bukan pada kesuksesan duniawi. - Orang kaya harus bertanggung jawab
Kekayaan adalah berkat, tetapi juga tanggung jawab. Orang kaya dipanggil untuk menggunakan harta demi kebaikan dan tidak menjadi sombong. - Jaga iman dan hindari ajaran menyesatkan
Penutup surat ini mengingatkan agar fokus kita tetap pada iman yang benar, bukan pada spekulasi intelektual kosong yang tidak membangun.
💡 Makna Rohani
Pasal ini mengajarkan bahwa kekayaan dan status duniawi bukanlah ukuran keberhasilan rohani. Justru, kesalehan disertai rasa cukup adalah keuntungan besar (ayat 6). Paulus juga ingin menunjukkan bahwa iman yang sejati menuntut hidup yang bersih, penuh kasih, dan bertanggung jawab, termasuk dalam hal keuangan dan pelayanan kepada orang lain.
✨ Ayat Kunci
“Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.”
(1 Timotius 6:10)