🏠

2 RAJA RAJA 19 – Yerusalem luput dari tangan Sanherib

2 RAJA RAJA 19 – Yerusalem luput dari tangan Sanherib

1
Segera sesudah raja Hizkia mendengar itu, dikoyakkannyalah pakaiannya dan diselubunginyalah badannya dengan kain kabung, lalu masuklah ia ke rumah TUHAN.

2
Disuruhnyalah juga Elyakim, kepala istana, Sebna, panitera negara, dan yang tua-tua di antara para imam, dengan berselubungkan kain kabung, kepada nabi Yesaya bin Amos.

3
Berkatalah mereka kepadanya: “Beginilah kata Hizkia: Hari ini hari kesesakan, hari hukuman dan penistaan; sebab sudah datang waktunya untuk melahirkan anak, tetapi tidak ada kekuatan untuk melahirkannya.

4
Mungkin TUHAN, Allahmu, sudah mendengar segala perkataan juru minuman agung yang telah diutus oleh raja Asyur, tuannya, untuk mencela Allah yang hidup, sehingga TUHAN, Allahmu, mau memberi hukuman karena perkataan-perkataan yang telah didengar-Nya. Maka baiklah engkau menaikkan doa untuk sisa yang masih tinggal ini!”

5
Ketika pegawai-pegawai raja Hizkia sampai kepada Yesaya,

6
berkatalah Yesaya kepada mereka: “Beginilah kamu katakan kepada tuanmu: Beginilah firman TUHAN: Janganlah engkau takut terhadap perkataan yang kaudengar yang telah diucapkan oleh budak-budak raja Asyur untuk menghujat Aku.

7
Sesungguhnya, Aku akan menyuruh suatu roh masuk di dalamnya, sehingga ia mendengar suatu kabar dan pulang ke negerinya; Aku akan membuat dia mati rebah oleh pedang di negerinya sendiri.”

8
Ketika juru minuman agung pulang, didapatinyalah raja Asyur berperang melawan Libna; sebab sudah didengarnya bahwa raja telah berangkat dari Lakhis.

9
Dalam pada itu raja mendengar tentang Tirhaka, raja Etiopia, berita yang demikian: “Sesungguhnya, ia telah keluar berperang melawan engkau,” maka disuruhnyalah kembali utusan-utusan kepada Hizkia dengan pesan:

10
“Beginilah harus kamu katakan kepada Hizkia, raja Yehuda: Janganlah Allahmu yang kaupercayai itu memperdayakan engkau dengan menjanjikan: Yerusalem tidak akan diserahkan ke tangan raja Asyur.

11
Sesungguhnya, engkau ini telah mendengar tentang yang dilakukan raja-raja Asyur kepada segala negeri, yakni bahwa mereka telah menumpasnya; masakan engkau ini akan dilepaskan?

12
Sudahkah para allah dari bangsa-bangsa, yang telah dimusnahkan oleh nenek moyangku, dapat melepaskan mereka, yakni Gozan, Haran, Rezef dan bani Eden yang di Telasar?

13
Di manakah raja negeri Hamat dan Arpad, raja kota Sefarwaim, raja negeri Hena dan Iwa?”

14
Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya; kemudian pergilah ia ke rumah TUHAN dan membentangkan surat itu di hadapan TUHAN.

15
Hizkia berdoa di hadapan TUHAN dengan berkata: “Ya TUHAN, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi.

16
Sendengkanlah telinga-Mu, ya TUHAN, dan dengarlah; bukalah mata-Mu, ya TUHAN, dan lihatlah; dengarlah perkataan Sanherib yang telah dikirimnya untuk mengaibkan Allah yang hidup.

17
Ya TUHAN, memang raja-raja Asyur telah memusnahkan bangsa-bangsa dan negeri-negeri mereka

18
dan menaruh para allah mereka ke dalam api, sebab mereka bukanlah Allah, hanya buatan tangan manusia, kayu dan batu; sebab itu dapat dibinasakan orang.

19
Maka sekarang, ya TUHAN, Allah kami, selamatkanlah kiranya kami dari tangannya, supaya segala kerajaan di bumi mengetahui, bahwa hanya Engkau sendirilah Allah, ya TUHAN.”

20
Lalu Yesaya bin Amos menyuruh orang kepada Hizkia mengatakan: “Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Apa yang telah kaudoakan kepada-Ku mengenai Sanherib, raja Asyur, telah Kudengar.

21
Inilah firman yang telah diucapkan TUHAN mengenai dia: Anak dara, yaitu puteri Sion, telah menghina engkau, telah mengolok-olokkan engkau; dan puteri Yerusalem telah geleng-geleng kepala di belakangmu.

22
Siapakah yang engkau cela dan engkau hujat? Terhadap siapakah engkau menyaringkan suaramu, dan memandang dengan sombong? Terhadap Yang Mahakudus Allah Israel!

23
Dengan perantaraan utusan-utusanmu engkau telah mencela Tuhan, dan engkau telah berkata: Dengan banyaknya keretaku aku naik ke tempat-tempat tinggi di pegunungan, ke tempat yang paling jauh di gunung Libanon; aku telah menebang pohon-pohon arasnya yang tinggi besar, pohon-pohon sanobarnya yang terpilih; aku telah masuk ke tempat permalaman yang paling ujung, ke hutan pohon-pohonannya yang lebat.

24
Aku ini telah menggali air dan telah minum air asing, dan aku telah mengeringkan dengan telapak kakiku segala sungai di Mesir.

25
Bukankah telah kaudengar, bahwa Aku telah menentukannya dari jauh hari, dan telah merancangnya pada zaman purbakala? Sekarang Aku mewujudkannya, bahwa engkau membuat sunyi senyap kota-kota yang berkubu menjadi timbunan batu.

26
Sedang penduduknya yang tak berdaya menjadi terkejut dan malu; mereka menjadi seperti tumbuh-tumbuhan di padang dan seperti rumput hijau, seperti rumput di atas sotoh, atau gandum yang layu sebelum ia masak.

27
Aku tahu, jika engkau bangun atau duduk, jika keluar atau masuk, atau jika engkau mengamuk terhadap Aku.

28
Oleh karena engkau telah mengamuk terhadap Aku, dan kata-kata keangkuhanmu telah naik sampai ke telinga-Ku, maka Aku akan menaruh kelikir-Ku pada hidungmu dan kekang-Ku pada bibirmu, dan Aku akan memulangkan engkau melalui jalan, dari mana engkau datang.

29
Dan inilah yang akan menjadi tanda bagimu, hai Hizkia: Dalam tahun ini orang makan apa yang tumbuh sendiri, dan dalam tahun yang kedua, apa yang tumbuh dari tanaman yang pertama, tetapi dalam tahun yang ketiga, menaburlah kamu, menuai, membuat kebun anggur dan memakan buahnya.

30
Dan orang-orang yang terluput di antara kaum Yehuda, yaitu orang-orang yang masih tertinggal, akan berakar pula ke bawah dan menghasilkan buah ke atas.

31
Sebab dari Yerusalem akan keluar orang-orang yang tertinggal dan dari gunung Sion orang-orang yang terluput; giat cemburu TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.

32
Sebab itu beginilah firman TUHAN mengenai raja Asyur: Ia tidak akan masuk ke kota ini dan tidak akan menembakkan panah ke sana; juga ia tidak akan mendatanginya dengan perisai dan tidak akan menimbun tanah menjadi tembok untuk mengepungnya.

33
Melalui jalan, dari mana ia datang, ia akan pulang, tetapi ke kota ini ia tidak akan masuk, demikianlah firman TUHAN.

34
Dan Aku akan memagari kota ini untuk menyelamatkannya, oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hamba-Ku.”

35
Maka pada malam itu keluarlah Malaikat TUHAN, lalu dibunuh-Nyalah seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-orang mati belaka!

36
Sebab itu berangkatlah Sanherib, raja Asyur, dan pulang, lalu tinggallah ia di Niniwe.

37
Pada suatu kali ketika ia sujud menyembah di dalam kuil Nisrokh, allahnya, maka Adramelekh dan Sarezer, anak-anaknya, membunuh dia dengan pedang, dan mereka meloloskan diri ke tanah Ararat. Kemudian Esarhadon, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.


πŸ›πŸ›‘οΈπŸ”₯ Ringkasan 2 Raja-Raja 19 – Doa Hizkia dan Pembalasan Ilahi atas Asyur

2 Raja-Raja 19 adalah pasal kemenangan iman. Setelah intimidasi brutal dari Rabsake (pasal 18), Raja Hizkia menunjukkan respon yang benar: berseru kepada Tuhan. Di tengah kepungan Asyur, Hizkia tidak mengandalkan kekuatan manusia, tetapi datang ke rumah Tuhan dan berdoa. Tuhan menjawab melalui nabi Yesaya dengan pesan penghiburan dan kemenangan. Puncaknya adalah tindakan langsung dari Tuhan yang membinasakan 185.000 tentara Asyur dalam semalam, tanpa perlawanan dari Yehuda.


πŸ“Œ 1. Hizkia Mengoyakkan Pakaian dan Pergi ke Rumah TUHAN (ayat 1–7)
➑️ Setelah mendengar penghinaan dari Rabsake, Hizkia merendahkan diri, mengenakan kain kabung, dan masuk ke rumah TUHAN
➑️ Ia mengutus para pejabatnya kepada nabi Yesaya, meminta doa dan petunjuk
➑️ Yesaya memberikan firman penghiburan:

β€œJangan takut… Aku akan membuat dia (raja Asyur) kembali ke negerinya dan mati di sana.”
🎯 Respon iman di tengah ancaman adalah berbalik kepada Tuhan dan mencari suara-Nya.


πŸ“Œ 2. Raja Asyur Mengeraskan Hati dan Mengancam Lagi (ayat 8–13)
➑️ Sanherib mendengar bahwa raja Etiopia datang berperang, lalu mengirim surat ancaman langsung kepada Hizkia
➑️ Ia menghina Tuhan secara eksplisit:

β€œJanganlah Allahmu yang kaupercayai memperdayakan engkau…”
➑️ Ia menyebut bangsa-bangsa lain yang telah ditaklukkannya dan ilah mereka yang tidak bisa menolong
🎯 Musuh sejati bukan hanya menghancurkan fisik, tapi iman β€” dengan memperkecil Tuhan.


πŸ“Œ 3. Doa Hizkia yang Menggetarkan Surga (ayat 14–19)
➑️ Hizkia masuk ke rumah Tuhan dan membentangkan surat Sanherib di hadapan TUHAN
➑️ Ia berdoa, mengakui Tuhan sebagai satu-satunya Allah atas segala kerajaan
➑️ Ia tidak menyangkal kekuatan Asyur, tapi menegaskan bahwa dewa-dewa lain itu palsu
➑️ Ia memohon bukan hanya untuk keselamatan, tapi agar semua bangsa tahu bahwa Tuhan adalah Allah
🎯 Doa yang berfokus pada kemuliaan Tuhan, bukan hanya keselamatan pribadi, menggerakkan surga.


πŸ“Œ 4. Jawaban Tuhan Melalui Nabi Yesaya (ayat 20–34)
➑️ Tuhan menjawab panjang lebar melalui Yesaya:

  • Tuhan telah mendengar doa Hizkia
  • Sanherib telah menghina Tuhan, bukan hanya Yerusalem
  • Tuhan akan memasang kait di hidungnya dan mengembalikannya ke negerinya
  • Tanda pemulihan: panen akan pulih setelah dua tahun kehancuran
  • Tuhan akan membela kota ini demi nama-Nya dan demi Daud, hamba-Nya
    🎯 Tuhan membela umat-Nya bukan karena mereka kuat, tetapi karena nama dan perjanjian-Nya.

πŸ“Œ 5. Tuhan Menghancurkan Tentara Asyur (ayat 35–37)
➑️ Malaikat TUHAN membunuh 185.000 tentara Asyur dalam semalam
➑️ Sanherib pulang ke Niniwe β€” dan akhirnya dibunuh oleh dua anaknya sendiri
🎯 Tidak ada musuh terlalu besar bagi Tuhan β€” Tuhan membela milik-Nya dengan kuasa mutlak.


πŸ“– Pengajaran Utama

  • Ketika menghadapi ancaman, respon yang benar adalah datang kepada Tuhan
  • Doa yang berpusat pada kemuliaan Tuhan membawa kemenangan ilahi
  • Tuhan menjawab melalui Firman-Nya dan utusan-Nya (Yesaya)
  • Kesombongan terhadap Tuhan pasti dibalas, cepat atau lambat
  • Kemenangan rohani sejati berasal dari tangan Tuhan, bukan kekuatan manusia

✨ Makna Spiritualitas (Perjanjian Baru)

πŸ“– 1 Petrus 5:7
“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”
➑️ Hizkia menyerahkan ancaman Sanherib kepada Tuhan β€” secara harfiah.

πŸ“– 2 Korintus 10:4
“Senjata kita bukanlah senjata dunia, tapi kuasa Allah untuk meruntuhkan benteng-benteng.”
➑️ Hizkia tidak melawan dengan panah, tapi dengan doa β€” dan Tuhan yang berperang.

πŸ“– Roma 12:19
“Pembalasan itu hak-Ku, firman Tuhan.”
➑️ Sanherib yang menghina Tuhan dibalas langsung oleh kuasa Tuhan.

πŸ“– Filipi 4:6–7
“Janganlah kuatir… dalam segala hal nyatakanlah permohonanmu kepada Allah.”
➑️ Hizkia menunjukkan cara terbaik merespons ketakutan β€” dengan doa yang rendah hati.


πŸ•ŠοΈ β€œJanganlah takut oleh karena perkataan yang kaudengar…” – 2 Raja-Raja 19:6
πŸ•ŠοΈ β€œEngkaulah TUHAN, hanya Engkau saja, Allah atas segala kerajaan di bumi.” – 2 Raja-Raja 19:15
πŸ•ŠοΈ β€œAku akan membela kota ini demi Aku dan demi Daud, hamba-Ku.” – 2 Raja-Raja 19:34
πŸ•ŠοΈ β€œMaka keluarlah malaikat TUHAN, dan membunuh 185.000 orang di perkemahan Asyur.” – 2 Raja-Raja 19:35


🌞
↑
© 2025 KebenaranHidup.com  | Project Kristus
Kebijakan Privasi