🏠

2 RAJA RAJA 24 – Yoyakhin Raja Yehuda, Zedekia Raja Yehuda — Runtuhnya Kerajaan Yehuda

2 RAJA RAJA 24 – Yoyakhin Raja Yehuda, Zedekia Raja Yehuda — Runtuhnya Kerajaan Yehuda

1
Dalam zamannya majulah berperang Nebukadnezar, raja Babel, lalu Yoyakim menjadi takluk kepadanya tiga tahun lamanya; tetapi kemudian Yoyakim berbalik dan memberontak terhadap dia.

2
TUHAN menyuruh gerombolan-gerombolan Kasdim, gerombolan-gerombolan Aram, gerombolan-gerombolan Moab dan gerombolan-gerombolan bani Amon melawan Yoyakim; Ia menyuruh mereka melawan Yehuda untuk membinasakannya sesuai dengan firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan para hamba-Nya, yaitu para nabi.

3
Sungguh, hal itu terjadi kepada Yehuda sesuai dengan titah TUHAN untuk menjauhkan mereka dari hadapan-Nya oleh karena dosa-dosa Manasye, setimpal dengan segala yang dilakukannya,

4
dan juga oleh karena darah orang yang tidak bersalah yang telah ditumpahkannya, sebab ia telah membuat Yerusalem penuh dengan darah orang yang tidak bersalah, dan TUHAN tidak mau mengampuninya.

5
Selebihnya dari riwayat Yoyakim dan segala yang dilakukannya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Yehuda?

6
Kemudian Yoyakim mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, maka Yoyakhin, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.

7
Raja Mesir tidak lagi keluar berperang dari negerinya, sebab raja Babel telah merebut segala yang termasuk wilayah raja Mesir mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai Efrat.

8
Yoyakhin berumur delapan belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan tiga bulan lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Nehusta binti Elnatan, dari Yerusalem.

9
Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN tepat seperti yang dilakukan ayahnya.

10
Pada waktu itu majulah orang-orang Nebukadnezar, raja Babel, menyerang Yerusalem dan kota itu dikepung.

11
Juga Nebukadnezar, raja Babel, datang menyerang kota itu, sedang orang-orangnya mengepungnya.

12
Lalu keluarlah Yoyakhin, raja Yehuda, mendapatkan raja Babel, ia sendiri, ibunya, pegawai-pegawainya, para pembesarnya dan pegawai-pegawai istananya. Raja Babel menangkap dia pada tahun yang kedelapan dari pemerintahannya.

13
Ia mengeluarkan dari sana segala barang perbendaharaan rumah TUHAN dan barang-barang perbendaharaan istana raja; juga dikeratnya emas dari segala perkakas emas yang dibuat oleh Salomo, raja Israel, di bait TUHAN seperti yang telah difirmankan TUHAN.

14
Ia mengangkut seluruh penduduk Yerusalem ke dalam pembuangan, semua panglima dan semua pahlawan yang gagah perkasa, sepuluh ribu orang tawanan, juga semua tukang dan pandai besi; tidak ada yang ditinggalkan kecuali orang-orang lemah dari rakyat negeri.

15
Ia mengangkut Yoyakhin ke dalam pembuangan ke Babel, juga ibunda raja, isteri-isteri raja, pegawai-pegawai istananya dan orang-orang berkuasa di negeri itu dibawanya sebagai orang buangan dari Yerusalem ke Babel.

16
Semua orang yang gagah perkasa, tujuh ribu orang banyaknya, para tukang dan para pandai besi, seribu orang banyaknya, sekalian pahlawan yang sanggup berperang, dibawa oleh raja Babel sebagai orang buangan ke Babel.

17
Kemudian raja Babel mengangkat Matanya, paman Yoyakhin, menjadi raja menggantikan dia dan menukar namanya menjadi Zedekia.

18
Zedekia berumur dua puluh satu tahun pada waktu ia menjadi raja dan sebelas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Hamutal binti Yeremia, dari Libna.

19
Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN tepat seperti yang dilakukan Yoyakim.

20
Sebab oleh karena murka TUHANlah terjadi hal itu terhadap Yerusalem dan Yehuda, yakni bahwa Ia sampai membuang mereka dari hadapan-Nya.
Zedekia memberontak terhadap raja Babel.


βš”οΈπŸ”₯πŸ›οΈ Ringkasan 2 Raja-Raja 24 – Awal Kejatuhan Yehuda dan Pembuangan ke Babel

2 Raja-Raja 24 menggambarkan awal kehancuran final Kerajaan Yehuda, dimulai dengan pemberontakan raja Yoakim terhadap Babel. Pasal ini mencatat tiga generasi raja terakhir, dan memperlihatkan bahwa murka Tuhan tidak bisa ditahan lagi karena dosa para pemimpin dan umat-Nya yang terus-menerus. Ini adalah momen di mana nubuat para nabi seperti Yeremia dan Yesaya mulai digenapi: Yerusalem menuju pembuangan, dan kejatuhan total tak terhindarkan.


πŸ“Œ 1. Yoakim Memberontak dan Tuhan Mengirim Pasukan Musuh (ayat 1–7)
➑️ Yoakim awalnya tunduk pada Babel selama 3 tahun, lalu memberontak terhadap Nebukadnezar
➑️ Tuhan mengirim gerombolan pasukan dari orang Kasdim (Babel), Aram, Moab, dan Amon untuk menyerang Yehuda
➑️ Alkitab mencatat:

β€œItu terjadi sesuai dengan firman TUHAN… oleh karena dosa Manasye.”
➑️ Tuhan tidak lagi mengampuni, karena terlalu besar tumpahan darah orang tak bersalah
🎯 Ketika pertobatan ditolak terus-menerus, murka Tuhan menjadi konsekuensi yang tak terelakkan.


πŸ“Œ 2. Yoakim Wafat, Digantikan Yoakhin (ayat 6–9)
➑️ Yoakim mati (kemungkinan secara tidak terhormat, menurut nubuat Yeremia)
➑️ Anaknya, Yoakhin, naik tahta pada usia 18 tahun dan hanya memerintah selama 3 bulan
➑️ Ia juga melakukan yang jahat di mata TUHAN
🎯 Ketidaktaatan generasi demi generasi mempercepat kehancuran sebuah bangsa.


πŸ“Œ 3. Yerusalem Dikepung dan Raja Yoakhin Ditawan (ayat 10–17)
➑️ Pasukan Babel mengepung Yerusalem β€” Yoakhin menyerah
➑️ Nebukadnezar membawa Yoakhin dan keluarganya ke Babel, termasuk para pembesar, prajurit, tukang, dan pandai besi
➑️ Harta bait TUHAN dan istana dirampas
➑️ Ini adalah pembuangan pertama dari tiga gelombang besar yang akhirnya membawa kejatuhan total
➑️ Nebukadnezar mengangkat Zedekia, paman Yoakhin, sebagai raja boneka
🎯 Ketika bangsa menolak Tuhan, mereka kehilangan kebebasan, kepemimpinan sejati, dan identitas rohani.


πŸ“Œ 4. Zedekia: Raja Terakhir yang Tetap Jahat (ayat 18–20)
➑️ Zedekia memerintah 11 tahun dan tetap berbuat jahat seperti pendahulunya
➑️ Ia memberontak terhadap Babel β€” keputusan ini membawa kehancuran total di pasal berikutnya
🎯 Kesempatan terakhir untuk bertobat ditolak β€” penghakiman pun menjadi pasti.


πŸ“– Pengajaran Utama

  • Dosa yang diwariskan tanpa pertobatan membawa kehancuran berlapis-lapis
  • Tuhan sabar, tapi tidak membiarkan dosa tanpa akibat
  • Pemberontakan terhadap otoritas Tuhan (melalui nabi dan kerajaan) mengundang kehancuran
  • Bait Allah yang dulu mulia bisa menjadi kosong ketika Tuhan ditinggalkan
  • Pemimpin jahat dapat membawa seluruh bangsa ke dalam pembuangan

✨ Makna Spiritualitas (Perjanjian Baru)

πŸ“– Roma 6:23
“Upah dosa ialah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal.”
➑️ Dosa raja-raja Yehuda menghasilkan kematian, pembuangan, dan penderitaan nasional.

πŸ“– 2 Petrus 3:9
“Tuhan sabar terhadap kamu, tetapi tidak akan menahan hukuman selama-lamanya.”
➑️ Peringatan nabi-nabi selama puluhan tahun akhirnya digenapi.

πŸ“– Galatia 6:7
“Apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.”
➑️ Yehuda menuai hasil dari generasi-generasi yang terus menyimpang dari Tuhan.

πŸ“– Ibrani 2:3
“Bagaimana kita akan luput, jika kita menyia-nyiakan keselamatan yang besar itu?”
➑️ Yehuda menyia-nyiakan kasih karunia, firman, dan bait Tuhan β€” dan akhirnya kehilangan segalanya.


πŸ•ŠοΈ β€œTUHAN mengirim pasukan Kasdim, Aram, Moab, dan Amon untuk membinasakan Yehuda.” – 2 Raja-Raja 24:2
πŸ•ŠοΈ β€œSemua ini terjadi oleh karena murka TUHAN… karena dosa Manasye.” – 2 Raja-Raja 24:3
πŸ•ŠοΈ β€œNebukadnezar membawa Yoakhin dan semua pembesar ke Babel.” – 2 Raja-Raja 24:15
πŸ•ŠοΈ β€œZedekia… melakukan apa yang jahat di mata TUHAN.” – 2 Raja-Raja 24:19


🌞
↑
© 2025 KebenaranHidup.com  | Project Kristus
Kebijakan Privasi