1
Hai anakku, perhatikanlah hikmatku,
arahkanlah telingamu kepada kepandaian yang kuajarkan,
2
supaya engkau berpegang pada kebijaksanaan
dan bibirmu memelihara pengetahuan.
3
Karena bibir perempuan jalang menitikkan tetesan madu
dan langit-langit mulutnya lebih licin dari pada minyak,
4
tetapi kemudian ia pahit seperti empedu,
dan tajam seperti pedang bermata dua.
5
Kakinya turun menuju maut,
langkahnya menuju dunia orang mati.
6
Ia tidak menempuh jalan kehidupan,
jalannya sesat, tanpa diketahuinya.
7
Sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku,
janganlah kamu menyimpang dari pada perkataan mulutku.
8
Jauhkanlah jalanmu dari pada dia,
dan janganlah menghampiri pintu rumahnya,
9
supaya engkau jangan menyerahkan keremajaanmu kepada orang lain,
dan tahun-tahun umurmu kepada orang kejam;
10
supaya orang lain jangan mengenyangkan diri dengan kekayaanmu,
dan hasil susah payahmu jangan masuk ke rumah orang yang tidak dikenal
11
dan pada akhirnya engkau akan mengeluh,
kalau daging dan tubuhmu habis binasa,
12
lalu engkau akan berkata:
“Ah, mengapa aku benci kepada didikan,
dan hatiku menolak teguran;
13
mengapa aku tidak mendengarkan suara guru-guruku,
dan tidak mengarahkan telingaku kepada pengajar-pengajarku?
14
Aku nyaris terjerumus ke dalam tiap malapetaka
di tengah-tengah jemaah dan perkumpulan.”
15
Minumlah air dari kulahmu sendiri,
minumlah air dari sumurmu yang membual.
16
Patutkah mata airmu meluap ke luar
seperti batang-batang air ke lapangan-lapangan?
17
Biarlah itu menjadi kepunyaanmu sendiri,
jangan juga menjadi kepunyaan orang lain.
18
Diberkatilah kiranya sendangmu,
bersukacitalah dengan isteri masa mudamu:
19
rusa yang manis, kijang yang jelita;
biarlah buah dadanya selalu memuaskan engkau,
dan engkau senantiasa berahi karena cintanya.
20
Hai anakku, mengapa engkau berahi akan perempuan jalang,
dan mendekap dada perempuan asing?
21
Karena segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN,
dan segala langkah orang diawasi-Nya.
22
Orang fasik tertangkap dalam kejahatannya,
dan terjerat dalam tali dosanya sendiri.
23
Ia mati, karena tidak menerima didikan
dan karena kebodohannya yang besar ia tersesat.
💔💋⚠️ Ringkasan Amsal 5 – Waspadai Wanita Asing dan Jaga Kesetiaan
Amsal 5 adalah peringatan tajam dari Salomo kepada anaknya untuk menjauh dari godaan seksual, terutama dari “wanita asing” — lambang dari hubungan yang tidak sah. Meskipun awalnya tampak manis dan menggoda, hasilnya adalah kehancuran, penyesalan, dan kematian rohani. Sebaliknya, Salomo menasihati agar menikmati dan setia kepada pasangan sendiri serta hidup dalam kesadaran bahwa jalan hidup manusia diawasi Tuhan.
📌 1. Dengarkan Hikmat, Bukan Rayuan (ayat 1–6)
“Bibir perempuan jalang menitikkan tetesan madu, tetapi kemudian ia pahit seperti empedu.”
- Wanita asing tampak manis, tetapi akhirnya:
– Pahit, tajam, dan mematikan
– Jalannya tidak menentu dan menjauh dari kehidupan - Hikmat melindungi dari jebakan ini
🎯 Godaan seksual membungkus kehancuran dengan kemanisan sementara.
📌 2. Jauhi Sepenuhnya (ayat 7–14)
“Janganlah sampai engkau menjauhkan jalanmu dari padanya…”
- Perintahnya tegas: Jangan dekati!
- Akibat bila melanggar:
– Kehormatan lenyap
– Harta dikuras oleh orang asing
– Tubuh habis karena penyakit dan stres
– Penyesalan di akhir hidup: “Mengapa aku benci didikan?”
🎯 Lebih baik menjauh dari awal, daripada menyesal di akhir.
📌 3. Nikmatilah Istrimu Sendiri (ayat 15–20)
“Minumlah air dari kulahmu sendiri…”
- Ilustrasi pernikahan:
– Seperti sumur air pribadi: jernih, segar, dan untuk diri sendiri - Istri sendiri digambarkan:
– Rusa manis, kijang yang jelita
– Sumber kebahagiaan yang sah dan suci
🎯 Seksual dalam pernikahan adalah berkat Tuhan — jangan menukar air jernih dengan racun.
📌 4. Tuhan Mengawasi Semua Jalan (ayat 21–23)
“Karena segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN…”
- Tuhan:
– Melihat setiap langkah
– Menghukum orang fasik
– Membiarkan orang yang keras kepala terikat oleh dosanya sendiri
🎯 Jangan tertipu oleh rahasia — tidak ada yang tersembunyi dari Tuhan.
📖 Pengajaran Utama
- Godaan seksual sering tampak menarik tapi membawa kehancuran
- Menyesal di akhir tidak menghapus dampak dosa
- Menikah dan setia adalah kehendak Tuhan yang indah
- Hikmat membantu mengenali dan menghindari godaan
- Tuhan melihat setiap pilihan kita, dan pertanggungjawaban itu nyata
✨ Makna Spiritualitas (Perjanjian Baru)
“Hendaklah pernikahan dihormati oleh semua orang…”
→ Kesucian pernikahan adalah nilai kekal — zina menghancurkan relasi dan iman.
“Jauhkanlah dirimu dari percabulan…”
→ Tubuh kita adalah Bait Roh Kudus — bukan untuk dosa seksual.
“Hai suami, kasihilah istrimu…”
→ Kasih suami istri adalah gambaran kasih Kristus kepada jemaat.
“Apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.”
→ Kehancuran atau berkat dimulai dari keputusan moral kita.
🎯 Amsal 5 memberi peringatan serius: jangan bermain-main dengan dosa seksual. Tuhan rindu kita hidup dalam kemurnian dan kesetiaan.
🕊️ “Bibir perempuan jalang menitikkan tetesan madu…” – Amsal 5:3
🕊️ “Janganlah sampai engkau menjauhkan jalanmu dari padanya…” – Amsal 5:8
🕊️ “Mengapa aku benci kepada didikan?” – Amsal 5:12
🕊️ “Minumlah air dari kulahmu sendiri…” – Amsal 5:15
🕊️ “Segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN…” – Amsal 5:21