Dalam dunia botani, telah ditemukan bahwa pohon-pohon di hutan terhubung melalui jaringan jamur mikoriza yang menyelimuti akar mereka. Jaringan ini seperti “internet” yang memungkinkan pohon-pohon mengirimkan sinyal kimia, nutrisi, dan bahkan “peringatan bahaya”.
Misalnya, ketika sebuah pohon diserang serangga, ia bisa mengirim sinyal lewat akar yang diteruskan oleh jamur ke pohon lain. Pohon yang menerima “pesan” ini akan memperkuat pertahanannya dengan meningkatkan senyawa kimia yang tidak disukai serangga.
Penelitian juga menunjukkan bahwa pohon tua sering “memberi makan” pohon muda dengan berbagi karbon melalui jaringan akar ini. Seolah-olah mereka mengasuh pohon muda agar tetap hidup.
Prinsip Alkitab: Kita Diciptakan untuk Saling Terkoneksi
Ternyata, sistem komunikasi antar pohon ini mencerminkan apa yang Tuhan ajarkan kepada kita tentang kehidupan bersama. Dalam 1 Korintus 12:12 tertulis, “Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus.”
Seperti pohon-pohon di hutan yang saling menopang lewat jaringan tak terlihat, manusia juga diciptakan Tuhan untuk hidup dalam keterhubungan dan saling membangun. Tidak ada manusia yang seharusnya berjalan sendiri.
Yohanes 15:5 juga menyatakan, “Akulah pokok anggur dan kamu adalah ranting-rantingnya.” Artinya, kita tidak hanya saling terhubung satu sama lain, tetapi juga terhubung langsung dengan Kristus sebagai sumber kehidupan. Tanpa Dia, ranting akan layu. Tanpa akar yang kuat, pohon akan mati.
Pohon dalam Alkitab: Bukan Sekadar Simbol
Pohon sering dijadikan simbol dalam firman Tuhan. Mazmur 1:3 menggambarkan orang benar sebagai “pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya.” Di sini, pohon bukan hanya lambang kehidupan, tapi juga pertumbuhan, ketekunan, dan kedekatan dengan Tuhan.
Dalam Kejadian 2:9, Tuhan menempatkan “pohon kehidupan” di tengah taman Eden. Ini menunjukkan betapa pentingnya elemen ini dalam rencana awal Tuhan bagi manusia.
Maka jika hari ini sains menyadari bahwa pohon ternyata memiliki sistem komunikasi canggih, bukankah itu menjadi bukti nyata bahwa segala ciptaan Tuhan memiliki desain ilahi yang luar biasa?
Penutup: Belajar dari Pohon untuk Saling Terhubung
Jika pohon saja bisa “berbicara”, memberi, dan memperingatkan satu sama lain, maka sebagai manusia yang diciptakan segambar dengan Allah, kita pun dipanggil untuk hidup saling peduli, berbagi, dan berakar dalam kasih Tuhan.
Jangan pernah anggap hidup ini tentang dirimu sendiri. Seperti pohon yang tidak bisa tumbuh sendirian di tengah padang tandus, kita pun membutuhkan komunitas, koneksi, dan hubungan yang hidup bersama Tuhan dan sesama.