๐Ÿ 

AYUB 35 – Allah Memperhatikan Penderitaan Manusia

AYUB 35 – Allah Memperhatikan Penderitaan Manusia

1
Maka berbicaralah Elihu:

2
“Inikah yang kauanggap adil dan yang kausebut: kebenaranku di hadapan Allah,

3
kalau engkau bertanya: Apakah gunanya bagiku? Apakah kelebihanku bila aku berbuat dosa?

4
Akulah yang akan memberi jawab kepadamu dan kepada sahabat-sahabatmu bersama-sama dengan engkau:

5
Arahkan pandanganmu ke langit dan lihatlah, perhatikanlah awan-awan yang lebih tinggi dari padamu!

6
Jikalau engkau berbuat dosa, apa yang akan kaulakukan terhadap Dia? Kalau pelanggaranmu banyak, apa yang kaubuat terhadap Dia?

7
Jikalau engkau benar, apakah yang kauberikan kepada Dia? Atau apakah yang diterima-Nya dari tanganmu?

8
Hanya orang seperti engkau yang dirugikan oleh kefasikanmu dan hanya anak manusia yang diuntungkan oleh kebenaranmu.

9
Orang menjerit oleh karena banyaknya penindasan, berteriak minta tolong oleh karena kekerasan orang-orang yang berkuasa;

10
tetapi orang tidak bertanya: Di mana Allah, yang membuat aku, dan yang memberi nyanyian pujian di waktu malam;

11
yang memberi kita akal budi melebihi binatang di bumi, dan hikmat melebihi burung di udara?

12
Ketika itu orang menjerit, tetapi Ia tidak menjawab, oleh karena kecongkakan orang-orang jahat.

13
Sungguh, teriakan yang kosong tidak didengar Allah dan tidak dihiraukan oleh Yang Mahakuasa.

14
Lebih-lebih lagi kalau engkau berkata, bahwa engkau tidak melihat Dia, bahwa perkaramu sudah diadukan kehadapan-Nya, tetapi masih juga engkau menanti-nantikan Dia!

15
Tetapi sekarang: karena murka-Nya tidak menghukum dan Ia tidak terlalu mempedulikan pelanggaran,

16
maka Ayub berbesar mulut dengan sia-sia, banyak bicara tanpa pengertian.”


๐Ÿ“ฃโ˜๏ธโš–๏ธ Ringkasan Ayub 35 โ€“ โ€œApakah Kebenaranmu Mempengaruhi Allah?โ€

Dalam Ayub 35, Elihu melanjutkan pembelaannya terhadap kedaulatan dan keadilan Tuhan, sambil menegur Ayub karena menganggap hidup benar tidak berguna dan penderitaannya tidak adil.
Elihu mengajukan pertanyaan retoris dan filosofi teologis penting:

โ€œApakah benar atau dosamu mengubah Tuhan?โ€

Ia menekankan bahwa Tuhan lebih tinggi dari semua, dan respon Tuhan bukan karena dipengaruhi oleh perbuatan manusia, melainkan karena kasih, hikmat, dan kehendak-Nya sendiri.


๐Ÿ“Œ 1. Ayub Dianggap Membenarkan Diri dan Menilai Tuhan Tidak Adil (ayat 1โ€“3)
โžก๏ธ Elihu mengutip Ayub yang merasa:

  • Hidup benar tidak ada gunanya
  • Tuhan tidak memberi upah kepada orang benar

๐ŸŽฏ Ini adalah penilaian manusia yang keliru, karena menganggap Tuhan bertindak berdasarkan โ€œimbal balik langsung.โ€


๐Ÿ“Œ 2. Allah Tidak Dipengaruhi oleh Dosa atau Kebenaran Manusia (ayat 4โ€“8)
โžก๏ธ Elihu mengajukan konsep ilahi:

  • Dosa manusia tidak mencederai Tuhan
  • Kebenaran manusia tidak menambah keuntungan bagi Tuhan
    โžก๏ธ Namun, perbuatan kita berdampak pada sesama manusia, bukan pada hakikat Allah.

๐ŸŽฏ Allah tidak seperti manusia โ€” Ia tetap sempurna, tidak berubah oleh moral manusia.


๐Ÿ“Œ 3. Mengapa Teriakan Penderita Tidak Dijawab? (ayat 9โ€“13)
โžก๏ธ Banyak orang berseru karena:

  • Penindasan
  • Kesengsaraan hidup

โžก๏ธ Tapi tidak semua dijawab, karena:

  • Mereka tidak berseru untuk mengenal Tuhan
  • Mereka tidak merendahkan diri atau mencari hikmat
    โžก๏ธ Tuhan tidak menjawab doa yang penuh kesombongan.

๐ŸŽฏ Teriakan bukanlah jaminan Tuhan akan menjawab โ€” motif hati penting.


๐Ÿ“Œ 4. Kesimpulan Elihu: Jangan Mengharap Jawaban Tanpa Kerendahan Hati (ayat 14โ€“16)
โžก๏ธ Hanya karena Ayub tidak langsung dijawab, bukan berarti Tuhan tidak adil
โžก๏ธ Ayub terlalu banyak bicara tanpa pengertian sejati:

โ€œMulutnya mengeluarkan perkataan yang tidak berpengetahuan.โ€

๐ŸŽฏ Ketika tidak ada jawaban dari Tuhan, diam dan merenung lebih baik daripada bicara terus dalam keluhan.


๐Ÿ“– Pengajaran Utama

  • Tuhan tidak membutuhkan kebaikan kita โ€” kita bukan penentu moral-Nya
  • Kebenaran dan dosa kita berdampak pada manusia, bukan pada ketuhanan Allah
  • Doa yang tulus dan bermotif mencari Tuhan akan lebih dijawab daripada doa karena frustrasi
  • Kesombongan rohani bisa menutup telinga Tuhan terhadap teriakan manusia

โœจ Makna Spiritualitas (Perjanjian Baru)

๐Ÿ“– Roma 11:35โ€“36

โ€œSiapa yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantinya?โ€
โžก๏ธ Allah tidak berutang apa pun kepada manusia.

๐Ÿ“– Matius 6:7

โ€œDalam doamu, jangan bertele-tele seperti orang yang tidak mengenal Allah.โ€
โžก๏ธ Tuhan tidak tersentuh oleh kata-kata kosong, tapi oleh hati yang hancur.

๐Ÿ“– Yakobus 4:3

โ€œKamu berdoa tetapi tidak menerima, karena kamu salah berdoaโ€ฆโ€
โžก๏ธ Seperti Elihu katakan, doa yang egois tidak dijawab.

๐Ÿ“– Mazmur 34:18

โ€œTUHAN dekat kepada orang-orang yang patah hati…โ€
โžก๏ธ Kerendahan hati membuka jalan bagi kasih karunia.


๐Ÿ•Š๏ธ โ€œApakah kebenaranmu berarti sesuatu bagi-Nya?โ€ โ€“ Ayub 35:7
๐Ÿ•Š๏ธ โ€œOrang banyak berteriak oleh sebab kekerasan… tetapi tidak ada yang berkata: Di manakah Allah, Penciptaku?โ€ โ€“ Ayub 35:9โ€“10
๐Ÿ•Š๏ธ โ€œSesungguhnya, Allah tidak mendengar kesombongan.โ€ โ€“ Ayub 35:13
๐Ÿ•Š๏ธ โ€œAyub mengucapkan perkataan tanpa pengetahuan.โ€ โ€“ Ayub 35:16


๐ŸŒž
โ†‘
© 2025 KebenaranHidup.com  | Project Kristus
Kebijakan Privasi