๐Ÿ 

EZRA 3 – Pembangunan Mezbah, Perletakan Dasar Bait Suci

EZRA 3 – Pembangunan Mezbah, Perletakan Dasar Bait Suci

1
Ketika tiba bulan yang ketujuh, setelah orang Israel menetap di kota-kotanya, maka serentak berkumpullah seluruh rakyat di Yerusalem.

2
Maka mulailah Yesua bin Yozadak beserta saudara-saudaranya, para imam itu, dan Zerubabel bin Sealtiel beserta saudara-saudaranya membangun mezbah Allah Israel untuk mempersembahkan korban bakaran di atasnya, sesuai dengan yang ada tertulis dalam kitab Taurat Musa, abdi Allah.

3
Mereka mendirikan mezbah itu di tempatnya semula, sungguhpun mereka ketakutan terhadap penduduk negeri, lalu mereka mempersembahkan di atasnya korban bakaran kepada TUHAN, korban bakaran waktu pagi dan waktu petang.

4
Mereka juga mengadakan hari raya Pondok Daun, sesuai dengan yang ada tertulis, dan mempersembahkan korban bakaran hari demi hari menurut jumlah yang sesuai dengan peraturan, yakni setiap hari menurut yang ditetapkan untuk hari itu.

5
Dan sejak itu diadakanlah korban bakaran yang tetap, juga korban bakaran pada bulan baru dan pada setiap hari raya yang kudus bagi TUHAN, dan setiap kali orang mempersembahkan persembahan sukarela kepada TUHAN.

6
Sejak hari pertama bulan yang ketujuh mereka mulai mempersembahkan korban bakaran kepada TUHAN, namun dasar Bait Suci TUHAN belum juga diletakkan.

7
Lalu mereka memberikan uang kepada tukang batu dan tukang kayu, sedang kepada orang Sidon dan Tirus makanan dan minuman dan minyak, supaya orang-orang itu membawa kayu aras dari Libanon sampai ke laut dekat Yafo, seperti yang telah diizinkan kepada mereka oleh Koresh, raja negeri Persia.

8
Pada tahun yang kedua sesudah mereka sampai ke rumah Allah di Yerusalem, dalam bulan yang kedua, maka Zerubabel bin Sealtiel dan Yesua bin Yozadak beserta saudara-saudara mereka yang lain, yakni para imam dan orang-orang Lewi, dan semua orang yang pulang ke Yerusalem dari tempat tawanan memulai pekerjaan itu. Mereka menugaskan orang-orang Lewi yang berumur dua puluh tahun ke atas untuk mengawasi pekerjaan membangun rumah TUHAN.

9
Lalu Yesua serta anak-anak dan saudara-saudaranya dan Kadmiel serta anak-anaknya, orang-orang Yehuda bersama-sama bertindak mengawasi orang-orang yang melakukan pekerjaan membangun rumah Allah. Demikian juga bani Henadad, anak-anak dan saudara-saudara mereka, orang-orang Lewi itu.

10
Pada waktu dasar Bait Suci TUHAN diletakkan oleh tukang-tukang bangunan, maka tampillah para imam dengan memakai pakaian jabatan dan membawa nafiri, dan orang-orang Lewi, bani Asaf, dengan membawa ceracap, untuk memuji-muji TUHAN, menurut petunjuk Daud, raja Israel.

11
Secara berbalas-balasan mereka menyanyikan bagi TUHAN nyanyian pujian dan syukur: “Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya kepada Israel!” Dan seluruh umat bersorak-sorai dengan nyaring sambil memuji-muji TUHAN, oleh karena dasar rumah TUHAN telah diletakkan.

12
Tetapi banyak di antara para imam, orang-orang Lewi dan kepala-kepala kaum keluarga, orang tua-tua yang pernah melihat rumah yang dahulu, menangis dengan suara nyaring, ketika perletakan dasar rumah ini dilakukan di depan mata mereka, sedang banyak orang bersorak-sorai dengan suara nyaring karena kegirangan.

13
Orang tidak dapat lagi membedakan mana bunyi sorak-sorai kegirangan dan mana bunyi tangis rakyat, karena rakyat bersorak-sorai dengan suara yang nyaring, sehingga bunyinya kedengaran sampai jauh.


๐Ÿ•Š๏ธ๐Ÿ”ฅ๐Ÿ›๏ธ Ringkasan Ezra 3 โ€“ Mesbah Didirikan dan Fondasi Bait Suci Dibangun

Ezra 3 menggambarkan awal kebangkitan rohani bangsa Israel setelah mereka kembali dari pembuangan. Dalam pasal ini, umat Tuhan membangun kembali mezbah untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, lalu meletakkan dasar Bait Suci yang baru di Yerusalem. Meskipun situasi belum stabil dan musuh masih mengintai, mereka memprioritaskan ibadah, dan ketika fondasi rumah TUHAN diletakkan, ada sukacita besar bercampur dengan tangisan dari mereka yang mengingat kemegahan rumah TUHAN yang lama.


๐Ÿ“Œ 1. Mezbah Didirikan, Ibadah Dimulai (ayat 1โ€“6)
โžก๏ธ Di bulan ke-7, umat berkumpul sebagai satu kesatuan di Yerusalem
โžก๏ธ Yesua (imam besar) dan Zerubabel memimpin pembangunan mezbah Allah Israel
โžก๏ธ Mereka mempersembahkan korban bakaran setiap hari, sesuai hukum Musa
โžก๏ธ Meskipun masih takut pada bangsa-bangsa sekitar, mereka tetap beribadah secara teratur
โžก๏ธ Mereka juga merayakan Hari Raya Pondok Daun (Sukkot) dan memulai kembali sistem korban harian

๐ŸŽฏ Dalam masa ketidakpastian, ibadah kepada Tuhan menjadi prioritas utama.


๐Ÿ“Œ 2. Persiapan Pembangunan Bait Allah (ayat 7)
โžก๏ธ Mereka membayar tukang-tukang batu dan tukang kayu, serta memesan kayu aras dari Libanon, seperti zaman Salomo
โžก๏ธ Semua dilakukan berdasarkan izin dari Koresh, raja Persia
โžก๏ธ Ini menunjukkan bahwa mereka bukan hanya membangun rohani, tetapi juga mempersiapkan secara praktis dan struktural

๐ŸŽฏ Pekerjaan Tuhan membutuhkan iman yang nyata dan tindakan yang terorganisir.


๐Ÿ“Œ 3. Fondasi Bait Suci Diletakkan (ayat 8โ€“9)
โžก๏ธ Di tahun kedua sejak kedatangan, mereka mulai membangun Bait Allah
โžก๏ธ Orang Lewi yang berusia 20 tahun ke atas ditunjuk untuk mengawasi pekerjaan pembangunan
โžก๏ธ Ada kerjasama antara generasi tua dan muda dalam proyek kudus ini

๐ŸŽฏ Pelayanan rohani melibatkan kerja sama lintas generasi, dan keterlibatan seluruh umat.


๐Ÿ“Œ 4. Pujian dan Tangisan saat Fondasi Diletakkan (ayat 10โ€“13)
โžก๏ธ Ketika fondasi rumah TUHAN selesai diletakkan, imam-imam meniup sangkakala dan orang Lewi bernyanyi memuji TUHAN
โžก๏ธ Mereka menyanyikan:

โ€œSebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya atas Israel.โ€
โžก๏ธ Banyak yang bersorak dengan sangat keras, tetapi ada juga yang menangis keras โ€” khususnya orang tua yang pernah melihat kemegahan Bait Suci Salomo
โžก๏ธ Suara sorak dan tangisan terdengar bercampur dan menggema jauh

๐ŸŽฏ Pemulihan sering kali membawa sukacita dan kesedihan sekaligus โ€” mengenang masa lalu sambil menyongsong masa depan.


๐Ÿ“– Pengajaran Utama

  • Ibadah adalah langkah pertama dalam pemulihan rohani, bahkan sebelum pembangunan fisik
  • Meskipun ada ancaman dan ketakutan, umat harus tetap setia menyembah
  • Perencanaan, kerja sama, dan ketaatan pada firman dibutuhkan dalam pembangunan rohani
  • Terkadang tangisan masa lalu dan harapan masa depan bertemu di tempat yang sama
  • Tuhan hadir dalam mezbah yang sederhana dan pujian yang tulus, bukan hanya bangunan megah

โœจ Makna Spiritualitas (Perjanjian Baru)

๐Ÿ“– Roma 12:1

โ€œPersembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan yang hidup…โ€
โžก๏ธ Mezbah zaman Ezra mengarah pada hidup kita yang kini menjadi persembahan bagi Allah

๐Ÿ“– 1 Korintus 3:11

โ€œKarena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain daripada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.โ€
โžก๏ธ Fondasi Bait Allah melambangkan Yesus sebagai dasar iman sejati

๐Ÿ“– Efesus 2:20โ€“21

โ€œKita dibangun di atas dasar para rasul dan nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.โ€
โžก๏ธ Umat Tuhan sekarang adalah bangunan rohani, bukan hanya gedung fisik

๐Ÿ“– Ibrani 13:15

โ€œMarilah kita mempersembahkan korban syukur, yaitu buah bibir yang memuliakan nama-Nya.โ€
โžก๏ธ Korban kita hari ini adalah pujian dan penyembahan dalam roh


๐Ÿ•Š๏ธ โ€œMesbah Allah Israel mereka dirikan kembali, untuk mempersembahkan korban bakaran di atasnya…โ€ โ€“ Ezra 3:2
๐Ÿ•Š๏ธ โ€œMereka mempersembahkan korban bakaran harian menurut jumlahnya…โ€ โ€“ Ezra 3:4
๐Ÿ•Š๏ธ โ€œMereka meletakkan dasar rumah TUHAN…โ€ โ€“ Ezra 3:10
๐Ÿ•Š๏ธ โ€œBanyak yang menangis dengan suara nyaring… tetapi banyak juga yang bersorak dengan nyaring karena sukacita.โ€ โ€“ Ezra 3:12


๐ŸŒž
โ†‘
© 2025 KebenaranHidup.com  | Project Kristus
Kebijakan Privasi