1
(1-12) Katakanlah kepada saudara-saudaramu laki-laki: “Ami!” dan kepada saudara-saudaramu perempuan: “Ruhama!”
2
(2-1) “Adukanlah ibumu, adukanlah, sebab dia bukan isteri-Ku, dan Aku ini bukan suaminya; biarlah dijauhkannya sundalnya dari mukanya, dan zinahnya dari antara buah dadanya,
3
(2-2) supaya jangan Aku menanggalkan pakaiannya sampai dia telanjang, dan membiarkan dia seperti pada hari dia dilahirkan, membuat dia seperti padang gurun, dan membuat dia seperti tanah kering, lalu membiarkan dia mati kehausan.
4
(2-3) Tentang anak-anaknya, Aku tidak menyayangi mereka, sebab mereka adalah anak-anak sundal.
5
(2-4) Sebab ibu mereka telah menjadi sundal; dia yang mengandung mereka telah berlaku tidak senonoh. Sebab dia berkata: Aku mau mengikuti para kekasihku, yang memberi roti dan air minumku, bulu domba dan kain lenanku, minyak dan minumanku.
6
(2-5) Sebab itu, sesungguhnya, Aku akan menyekat jalannya dengan duri-duri, dan mendirikan pagar tembok mengurung dia, sehingga dia tidak dapat menemui jalannya.
7
(2-6) Dia akan mengejar para kekasihnya, tetapi tidak akan mencapai mereka; dia akan mencari mereka, tetapi tidak bertemu dengan mereka. Maka dia akan berkata: Aku akan pulang kembali kepada suamiku yang pertama, sebab waktu itu aku lebih berbahagia dari pada sekarang.
8
(2-7) Tetapi dia tidak insaf bahwa Akulah yang memberi kepadanya gandum, anggur dan minyak, dan yang memperbanyak bagi dia perak dan emas yang dibuat mereka menjadi patung Baal.
9
(2-8) Sebab itu Aku akan mengambil kembali gandum-Ku pada masanya dan anggur-Ku pada musimnya, dan akan merampas kain bulu domba dan kain lenan-Ku yang harus menutupi auratnya.
10
(2-9) Dan sekarang, Aku akan menyingkapkan kemaluannya, di depan mata para kekasihnya, dan seorang pun tidak akan melepaskan dia dari tangan-Ku.
11
(2-10) Aku akan menghentikan segala kegirangannya, hari rayanya, bulan barunya dan hari Sabatnya dan segala perayaannya.
12
(2-11) Aku akan memusnahkan pohon anggurnya dan pohon aranya, yang tentangnya dikatakannya: Ini semuanya pemberian kepadaku, yang dihadiahkan kepadaku oleh para kekasihku! Aku akan membuatnya menjadi hutan, dan binatang-binatang di padang akan memakannya habis.
13
(2-12) Dan Aku akan menghukum dia karena hari-hari ketika dia membakar korban untuk para Baal, berhias dengan anting-antingnya dan kalungnya, dan mengikuti para kekasihnya dan melupakan Aku,” demikianlah firman TUHAN.
14
(2-13) “Sebab itu, sesungguhnya, Aku ini akan membujuk dia, dan membawa dia ke padang gurun, dan berbicara menenangkan hatinya.
15
(2-14) Aku akan memberikan kepadanya kebun anggurnya dari sana, dan membuat lembah Akhor menjadi pintu pengharapan. Maka dia akan merelakan diri di sana seperti pada masa mudanya, seperti pada waktu dia berangkat keluar dari tanah Mesir.
16
(2-15) Maka pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN, engkau akan memanggil Aku: Suamiku, dan tidak lagi memanggil Aku: Baalku!
17
(2-16) Lalu Aku menjauhkan nama para Baal dari mulutmu, maka nama mereka tidak lagi disebut.
18
(2-17) Aku akan mengikat perjanjian bagimu pada waktu itu dengan binatang-binatang di padang dan dengan burung-burung di udara, dan binatang-binatang melata di muka bumi; Aku akan meniadakan busur panah, pedang dan alat perang dari negeri, dan akan membuat engkau berbaring dengan tenteram.
19
(2-18) Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.
20
(2-19) Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal TUHAN.
21
(2-20) Maka pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mendengarkan langit, dan langit akan mendengarkan bumi.
22
(2-21) Bumi akan mendengarkan gandum, anggur dan minyak, dan mereka ini akan mendengarkan Yizreel.
23
(2-22) Aku akan menaburkan dia bagi-Ku di bumi, dan akan menyayangi Lo-Ruhama, dan Aku berkata kepada Lo-Ami: Umat-Ku engkau! dan ia akan berkata: Allahku!”
💔🌾💍 Ringkasan Hosea 2 – Hukuman & Pemulihan Kasih Allah kepada Israel
Hosea 2 melanjutkan kisah tragis namun penuh harapan tentang hubungan Allah dan Israel. Setelah pengkhianatan rohani umat-Nya digambarkan dalam Hosea 1, pasal ini menunjukkan konsekuensi dosa berupa penderitaan, namun juga janji kasih setia dan pemulihan ilahi. Allah bertindak seperti suami yang dikhianati, tetapi tetap merindukan istrinya kembali — dengan kasih yang tidak bersyarat.
📌 1. Tuduhan terhadap Israel yang Bersundal (ayat 1–5)
“Ibu kamu telah bersundal… Ia berkata: Aku akan mengikuti kekasih-kekasihku…”
- Israel disamakan dengan istri yang tidak setia, mengejar dewa-dewa lain seperti Baal
- Umat percaya bahwa berkat seperti gandum, anggur, dan minyak datang dari para dewa, bukan dari Allah
- Tuhan menyatakan bahwa Ia akan menyingkapkan aib mereka di hadapan umum
🎯 Ketika manusia menggantikan Allah dengan berhala, itu bukan hanya kesalahan logika, tetapi pengkhianatan hati.
📌 2. Tindakan Penghakiman Allah (ayat 6–13)
“Sebab itu, sesungguhnya Aku akan menyekat jalannya dengan semak duri…”
- Allah akan menghentikan akses Israel kepada para “kekasih” rohaninya (berhala)
- Ia akan mengambil kembali berkat-Nya (gandum, anggur, minyak)
- Hari-hari pesta untuk Baal akan dihentikan
- Tuhan menghukum karena cinta, bukan kebencian
🎯 Tuhan tidak membiarkan kita nyaman dalam dosa — Ia mengganggu jalan dosa agar kita kembali.
📌 3. Janji Pertobatan dan Pemulihan (ayat 14–23)
“Sebab itu, sesungguhnya, Aku akan membujuk dia, membawa ke padang gurun dan berbicara menenangkan hatinya…”
- Setelah masa penghakiman, Allah membawa Israel kembali ke padang gurun — tempat kesunyian dan ketergantungan, seperti masa cinta mula-mula (keluaran dari Mesir)
- Ia berjanji akan:
-
-
Memberikan kebun anggur
-
Mengubah “lembah Akhor” (penderitaan) menjadi “pintu pengharapan”
-
Menghapus kata “Baal” dari mulut umat-Nya
-
Menikahi umat-Nya kembali dengan kasih, keadilan, belas kasihan, dan kesetiaan
-
“Aku akan menjadikan engkau istri-Ku untuk selama-lamanya…” – ayat 19
🎯 Pemulihan dari Tuhan bukan sekadar pengampunan, tapi pernikahan ulang yang kudus dan penuh cinta.
📖 Pengajaran Utama
- Dosa adalah pengkhianatan relasional, bukan hanya pelanggaran moral
- Tuhan menghentikan berkat-Nya sementara waktu untuk menyadarkan umat
- Padang gurun rohani bisa menjadi tempat Tuhan berbicara paling lembut
- Allah merindukan relasi yang utuh, bukan hanya ketaatan lahiriah
- Kasih Allah yang setia menawarkan pernikahan kembali, meski telah dikhianati
✨ Makna Spiritualitas (Perjanjian Baru)
📖 Roma 2:4
“Tidakkah engkau tahu bahwa kemurahan Allah menuntun engkau kepada pertobatan?”
→ Tuhan “membujuk” Israel di padang gurun, bukan dengan murka, tetapi dengan kasih yang meluluhkan.
“Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi…”
→ Seperti Hosea, Paulus melihat gereja sebagai mempelai Kristus yang harus setia.
“Kristus mengasihi jemaat dan menyerahkan diri-Nya baginya…”
→ Cinta Hosea mencerminkan kasih Kristus yang rela mati untuk memulihkan hubungan.
“Kamu yang dahulu bukan umat Allah, tetapi sekarang telah menjadi umat-Nya…”
→ Pemulihan nama dari Lo-Ami menjadi “Ami” (umat-Ku) digenapi dalam Kristus.
🎯 Hosea 2 adalah gambaran dramatis kasih Allah yang tak menyerah, bahkan ketika umat-Nya tersesat jauh. Di balik setiap padang gurun, ada pintu pengharapan.
🕊️ “Aku akan menyekat jalannya dengan semak duri…” – Hosea 2:6
🕊️ “Aku akan membawa dia ke padang gurun dan berbicara menenangkan hatinya.” – Hosea 2:14
🕊️ “Aku akan menjadikan engkau istri-Ku untuk selama-lamanya…” – Hosea 2:19
🕊️ “Aku akan menabur dia bagi-Ku di bumi, dan menyayangi yang tidak Kusayangi.” – Hosea 2:23