Tidak ada yang lebih membuat hati gelisah selain saat kita berdoa dengan sungguh-sungguh, tapi jawaban Tuhan tidak kunjung datang. Atau lebih tepatnya, tidak datang seperti yang kita harapkan. Kita mulai bertanya-tanya: apakah Tuhan mendengar? Apakah Dia peduli? Apakah Dia sedang diam?
Renungan ini mengajak kita memahami bahwa diamnya Tuhan bukan berarti Ia absen, dan bahwa ada makna mendalam di balik doa yang belum dijawab.
Tuhan Tidak Pernah Tidak Mendengar
Seringkali kita mengukur kuasa Tuhan dari seberapa cepat doa kita dikabulkan. Tapi Tuhan bukan mesin penjawab permintaan. Dia adalah Bapa yang mengenal isi hati kita jauh lebih baik daripada kita sendiri.
Mazmur 34:17 berkata:
“Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya.”
Tuhan tidak tuli terhadap seruan kita. Ia mendengar setiap keluhan, setiap tetes air mata, bahkan setiap desahan hati yang tak terucapkan.
Jawaban Tuhan Tidak Selalu “Ya”
Kita sering berpikir bahwa tidak dijawab berarti ditolak. Tapi Tuhan bisa menjawab doa dengan tiga cara: ya, tidak, atau tunggu dulu. Ketiganya adalah bentuk jawaban yang sama-sama mengandung kasih.
Dalam 2 Korintus 12:8-9, Paulus memohon tiga kali agar “duri dalam daging”-nya diambil, tetapi Tuhan menjawab:
“Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.”
Tuhan tidak mengangkat penderitaan itu, tapi justru menyatakan kasih karunia-Nya dalam situasi yang sulit. Itu bukan penolakan, tapi peneguhan iman.
Saat Tuhan Diam, Dia Sedang Bekerja dalam Kita
Yesaya 55:8-9 mengingatkan bahwa jalan Tuhan berbeda dari jalan kita:
“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.”
Tuhan tahu kapan waktu yang tepat. Kadang doa tidak dijawab segera karena Tuhan sedang membentuk sesuatu dalam hati kita—kesabaran, kepercayaan, ketekunan. Proses menunggu bukan pemborosan, tetapi tempat pembentukan.
Jangan Berhenti Berdoa Saat Jawaban Belum Datang
Yesus sendiri memberi perumpamaan tentang janda yang terus-menerus mengajukan permohonannya kepada hakim yang lalim (Lukas 18:1-8). Tujuannya adalah agar murid-murid-Nya tidak jemu-jemu berdoa dan tidak putus asa.
Teruslah berdoa bukan karena Tuhan lupa, tapi karena dalam doa yang terus-menerus, kita sedang menunjukkan bahwa kita tidak hanya ingin jawaban-Nya, tetapi pribadi-Nya.
Penutup: Percayalah, Tuhan Tidak Pernah Diam Tanpa Tujuan
Jika saat ini doamu belum dijawab, bukan berarti Tuhan tidak peduli. Mungkin Dia sedang mengajar kita percaya tanpa melihat, berharap tanpa kepastian, dan mengasihi tanpa syarat.
Tuhan tidak sedang diam. Dia sedang bekerja—dalam waktunya, dengan caranya, dan untuk kebaikan kita.
“Dan kita tahu bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia…” (Roma 8:28)