1
Nyanyian ziarah.
Dalam kesesakanku aku berseru kepada TUHAN dan Ia menjawab aku:
2
Ya TUHAN, lepaskanlah aku dari pada bibir dusta, dari pada lidah penipu.
3
Apakah yang diberikan kepadamu dan apakah yang ditambahkan kepadamu, hai lidah penipu?
4
Panah-panah yang tajam dari pahlawan dan bara kayu arar.
5
Celakalah aku, karena harus tinggal sebagai orang asing di Mesekh, karena harus diam di antara kemah-kemah Kedar!
6
Cukup lama aku tinggal bersama-sama dengan orang-orang yang membenci perdamaian.
7
Aku ini suka perdamaian, tetapi apabila aku berbicara, maka mereka menghendaki perang.
🕊️🙏📖 Ringkasan Mazmur 120 – “Seruan dari Tengah Penderitaan dan Kedustaan”
Mazmur 120 adalah Mazmur Ziarah pertama (Shir HaMa’alot), yaitu lagu yang dinyanyikan saat umat Israel berziarah menuju Yerusalem.
Pasal ini berbicara tentang seruan dari jiwa yang menderita karena fitnah dan kedustaan, rindu akan damai tetapi dikelilingi oleh peperangan.
📌 1. Seruan dari Tengah Penderitaan (ayat 1–2)
➡️ “Dalam kesesakanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku.”
➡️ Pemazmur memohon:
“Lepaskanlah aku, ya TUHAN, dari bibir dusta, dari lidah penipu!”
🎯 Doa adalah jalan keluar dari penindasan dan kebohongan yang menyakitkan.
📌 2. Penghakiman atas Lidah Penipu (ayat 3–4)
➡️ Lidah dusta akan dihukum Tuhan — seperti:
“Anak-anak panah yang tajam dari pahlawan, dan bara kayu arar.”
➡️ Gambarannya adalah hukuman yang panas dan menusuk.
🎯 Tuhan tidak membiarkan dusta dan fitnah berlangsung tanpa keadilan.
📌 3. Rasa Terasing dan Rindu akan Damai (ayat 5–7)
➡️ “Celakalah aku, karena aku tinggal sebagai orang asing di Mesekh, dan diam di antara kemah-kemah Kedar!”
➡️ Pemazmur adalah pencinta damai, namun setiap bicara damai, orang lain ingin perang.
🎯 Orang benar sering merasa asing di tengah dunia yang penuh tipu daya dan permusuhan.
📖 Pengajaran Utama
- Dalam tekanan dan fitnah, berserulah kepada Tuhan — Ia mendengar.
- Lidah yang berdusta akan dihukum — Tuhan tidak mentoleransi kebohongan.
- Orang percaya mungkin merasa terasing di dunia ini, tapi kerinduannya akan damai akan dipenuhi oleh Tuhan.
- Dunia mungkin membalas damai dengan perang — tetapi Tuhan adalah sumber penghiburan dan pembelaan.
✨ Makna Spiritualitas (Perjanjian Baru)
📖 Matius 5:11
“Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan difitnah…”
➡️ Mazmur 120 menggemakan berkat bagi mereka yang menderita karena kebenaran.
📖 Roma 12:18
“Hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang, sejauh hal itu bergantung padamu.”
➡️ Pemazmur mencintai damai — ini adalah sikap yang harus dimiliki umat Tuhan.
📖 1 Petrus 3:10
“Siapa yang mau mencintai hidup dan melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat.”
➡️ Penekanan pada bahaya lidah yang menipu dan panggilan untuk menjaga ucapan.
🕊️ “Dalam kesesakanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku.” – Mazmur 120:1
🕊️ “Lepaskanlah aku… dari bibir dusta, dari lidah penipu!” – Mazmur 120:2
🕊️ “Aku ini cinta perdamaian, tetapi apabila aku berbicara, maka mereka menghendaki peperangan.” – Mazmur 120:7