1
Nyanyian ziarah Daud.
Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: Mari kita pergi ke rumah TUHAN.
2
Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
3
Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat,
4
ke mana suku-suku berziarah, yakni suku-suku TUHAN, untuk bersyukur kepada nama TUHAN sesuai dengan peraturan bagi Israel.
5
Sebab di sanalah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga raja Daud.
6
Berdoalah untuk kesejahteraan Yerusalem: Biarlah orang-orang yang mencintaimu mendapat sentosa.
7
Biarlah kesejahteraan ada di lingkungan tembokmu, dan sentosa di dalam purimu!
8
Oleh karena saudara-saudaraku dan teman-temanku aku hendak mengucapkan: Semoga kesejahteraan ada di dalammu!
9
Oleh karena rumah TUHAN, Allah kita, aku hendak mencari kebaikan bagimu.
🕊️🙏📖 Ringkasan Mazmur 122 – “Damai Sejahtera Bagi Yerusalem”
Mazmur 122 adalah Mazmur Ziarah ketiga (Shir HaMa‘alot), dan salah satu mazmur yang ditulis oleh Daud.
Ini adalah nyanyian sukacita dan kerinduan akan rumah Tuhan, serta doa bagi Yerusalem — pusat ibadah, pemerintahan, dan perdamaian umat Tuhan.
📌 1. Sukacita Pergi ke Rumah TUHAN (ayat 1–2)
➡️ “Aku bersukacita ketika dikatakan orang kepadaku: ‘Mari kita pergi ke rumah TUHAN!’”
➡️ “Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem!”
🎯 Ibadah bukan kewajiban, tapi sumber sukacita yang dalam.
📌 2. Yerusalem: Kota yang Teguh dan Pusat Persatuan (ayat 3–5)
➡️ “Yerusalem, yang dibangun sebagai kota yang bersambung rapat…”
➡️ “Ke sanalah suku-suku berziarah, untuk bersyukur kepada nama TUHAN…”
➡️ Ada takhta pengadilan, takhta keluarga Daud.
🎯 Yerusalem adalah simbol kesatuan, pusat pemerintahan yang adil, dan tempat Tuhan dimuliakan.
📌 3. Doa untuk Damai Yerusalem (ayat 6–9)
➡️ “Berdoalah untuk kesejahteraan Yerusalem: Biarlah orang-orang yang mencintaimu mendapat sentosa.”
➡️ “Karena saudara-saudaraku dan teman-temanku, aku hendak berkata: Damai sejahtera di dalammu!”
➡️ “Demi rumah TUHAN, aku hendak mencari kebaikan bagimu.”
🎯 Kedamaian Yerusalem mencerminkan shalom Allah — kedamaian lahir dan batin.
📖 Pengajaran Utama
- Sukacita terbesar adalah datang ke hadirat Tuhan, bersama umat-Nya
- Yerusalem adalah lambang persatuan umat, pusat ibadah dan keadilan
- Kita dipanggil untuk mendoakan kota Tuhan — baik secara fisik maupun rohani
- Damai sejahtera adalah kehendak Tuhan atas kota dan umat-Nya
- Cinta akan Tuhan menciptakan cinta akan rumah-Nya dan umat-Nya
✨ Makna Spiritualitas (Perjanjian Baru)
📖 Ibrani 12:22
“Tetapi kamu sudah datang ke gunung Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem surgawi…”
➡️ Mazmur 122 kini mengarah pada Yerusalem surgawi, tempat kediaman kekal umat Tuhan.
📖 Efesus 2:19–22
“Kamu… adalah anggota-anggota keluarga Allah… dibangun menjadi tempat kediaman Allah.”
➡️ Gereja adalah rumah Tuhan — tempat kita menyatu dan bertumbuh dalam kasih.
📖 Wahyu 21:2
“Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga…”
➡️ Doa dan kerinduan dalam Mazmur 122 mengarah ke penggenapan akhir zaman.
📖 Lukas 19:41–42
Yesus menangisi Yerusalem:
“Kalau engkau tahu apa yang perlu untuk damai sejahteramu!”
➡️ Tuhan rindu Yerusalem mengenal damai sejati — yaitu Mesias sendiri.
🕊️ “Aku bersukacita ketika dikatakan orang kepadaku: Mari kita pergi ke rumah TUHAN!” – Mazmur 122:1
🕊️ “Berdoalah untuk kesejahteraan Yerusalem.” – Mazmur 122:6
🕊️ “Karena rumah TUHAN, aku hendak mencari kebaikan bagimu.” – Mazmur 122:9