1
Nyanyian ziarah.
Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di sorga.
2
Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.
3
Kasihanilah kami, ya TUHAN, kasihanilah kami, sebab kami sudah cukup kenyang dengan penghinaan;
4
jiwa kami sudah cukup kenyang dengan olok-olok orang-orang yang merasa aman, dengan penghinaan orang-orang yang sombong.
🕊️🙏📖 Ringkasan Mazmur 123 – “Tatapan Penuh Harap kepada Tuhan yang Berbelas Kasihan”
Mazmur 123 adalah Mazmur Ziarah keempat (Shir HaMa‘alot), sebuah doa yang sangat singkat namun penuh makna.
Pemazmur mengungkapkan pengharapan total kepada Tuhan, seperti mata seorang hamba kepada tuannya — tanda kerendahan, penyerahan, dan kepercayaan penuh.
Mazmur ini adalah seruan dari orang tertindas, yang meminta kasih karunia Tuhan di tengah penghinaan dan cemoohan.
📌 1. Tatapan kepada Tuhan yang Bersemayam di Surga (ayat 1)
➡️ “Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di sorga.”
🎯 Fokus hidup orang percaya bukan kepada dunia, tapi kepada Tuhan yang Mahatinggi.
📌 2. Pengharapan Seperti Hamba kepada Tuannya (ayat 2)
➡️ “Seperti mata hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, dan mata hamba perempuan kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN…”
➡️ Hingga Ia mengasihani kita.
🎯 Ini menunjukkan kerendahan dan kebergantungan total kepada Tuhan.
📌 3. Seruan Memohon Belas Kasihan (ayat 3–4)
➡️ “Kasihanilah kami, ya TUHAN, kasihanilah kami!”
➡️ Karena jiwa kami sudah cukup kenyang dengan penghinaan, ejekan orang sombong dan angkuh.
🎯 Saat dunia merendahkan, belas kasihan Tuhan adalah satu-satunya harapan.
📖 Pengajaran Utama
- Mata rohani kita harus tetap tertuju kepada Tuhan, bukan situasi
- Kebergantungan kepada Tuhan adalah sikap iman sejati
- Dalam cemoohan dan ketidakadilan, mintalah belas kasihan, bukan balas dendam
- Tuhan **menyediakan pertolongan bagi mereka yang menantikan-Nya dalam kerendahan hati
- Penghinaan dunia tidak menghapus nilai kita di hadapan Tuhan
✨ Makna Spiritualitas (Perjanjian Baru)
📖 Ibrani 12:2
“Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus…”
➡️ Sama seperti pemazmur memandang Tuhan, kita memandang Yesus sebagai sumber kekuatan.
📖 Lukas 18:13
“Tuhan, kasihanilah aku orang berdosa ini.”
➡️ Doa si pemungut cukai mirip dengan seruan dalam Mazmur 123 — doa dari hati yang rendah.
📖 Yakobus 4:6
“Tuhan memberi kasih karunia kepada orang yang rendah hati.”
➡️ Kerendahan hati membawa belas kasihan Tuhan turun atas kita.
📖 1 Petrus 5:6
“Rendahkanlah dirimu di bawah tangan yang kuat dari Allah, supaya kamu ditinggikan pada waktunya.”
➡️ Memandang tangan Tuhan seperti hamba — adalah sikap iman dan kerendahan.
🕊️ “Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di sorga.” – Mazmur 123:1
🕊️ “Seperti mata hamba memandang kepada tangan tuannya…” – Mazmur 123:2
🕊️ “Kasihanilah kami, ya TUHAN, kasihanilah kami!” – Mazmur 123:3