1
Mazmur Daud.
Ya TUHAN, aku berseru kepada-Mu, datanglah segera kepadaku, berilah telinga kepada suaraku, waktu aku berseru kepada-Mu!
2
Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang.
3
Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!
4
Jangan condongkan hatiku kepada yang jahat, untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang fasik bersama-sama dengan orang-orang yang melakukan kejahatan; dan jangan aku mengecap sedap-sedapan mereka.
5
Biarlah orang benar memalu dan menghukum aku, itulah kasih; tetapi janganlah minyak orang fasik menghiasi kepalaku! Sungguh aku terus berdoa menentang kejahatan-kejahatan mereka.
6
Apabila mereka diserahkan kepada hakim-hakimnya, maka mereka akan mendengar, bahwa perkataan-perkataanku menyenangkan.
7
Seperti batu yang dibelah dan dihancurkan di tanah, demikianlah akan berhamburan tulang-tulang mereka di mulut dunia orang mati.
8
Tetapi kepada-Mulah, ya ALLAH, Tuhanku, mataku tertuju; pada-Mulah aku berlindung, jangan campakkan aku!
9
Lindungilah aku terhadap katupan jerat yang mereka pasang terhadap aku, dan dari perangkap orang-orang yang melakukan kejahatan.
10
Orang-orang fasik akan jatuh serentak ke dalam jala mereka, tetapi aku melangkah lalu.
🕊️🙏📖 Ringkasan Mazmur 141 – “Doa untuk Menjaga Hati dan Lidah”
Mazmur 141 adalah doa pribadi Daud yang sangat mendalam.
Bukan hanya memohon perlindungan dari musuh, tapi lebih dalam lagi: memohon agar hati, perkataan, dan tindakan tetap berkenan di hadapan Tuhan.
Ini adalah mazmur tentang disiplin rohani dan integritas batiniah.
📌 1. Doaku Seperti Ukupan (ayat 1–2)
➡️ “Aku berseru kepada-Mu, TUHAN, segeralah datang kepadaku…”
➡️ “Biarlah doaku adalah seperti ukupan di hadapan-Mu…”
➡️ “Dan tanganku yang terangkat seperti persembahan petang.”
🎯 Daud mengibaratkan doa sebagai korban harum — bukan hanya permintaan, tetapi penyembahan.
📌 2. Minta Dijaga dari Dosa dan Lidah Jahat (ayat 3–4)
➡️ “Adukanlah, ya TUHAN, penjaga pada mulutku…”
➡️ “Jangan condongkan hatiku kepada kejahatan…”
➡️ Ia tidak ingin makan “makanan lezat orang fasik” — simbol kompromi dan kesenangan dosa.
🎯 Ini adalah doa untuk kemurnian batin dan penguasaan diri — jarang ditemukan dalam mazmur lain.
📌 3. Terima Teguran Orang Benar (ayat 5)
➡️ “Biarlah orang benar memukul aku — itu adalah kasih…”
➡️ “Itu seperti minyak bagi kepala — jangan ditolak!”
🎯 Daud rendah hati menerima koreksi — karena baginya, teguran orang benar adalah berkat, bukan hinaan.
📌 4. Keyakinan terhadap Keadilan Tuhan (ayat 6–7)
➡️ Orang fasik akan dihakimi, meskipun sekarang tampak berjaya.
➡️ “Tulang-tulang kami berserakan di mulut dunia orang mati…”
🎯 Daud menyadari bahwa penghakiman atas kejahatan akan datang, meskipun dirinya masih dalam tekanan.
📌 5. Tetap Berlindung dan Percaya pada Tuhan (ayat 8–10)
➡️ “Kepada-Mulah, TUHAN, mataku tertuju…”
➡️ “Lindungilah aku dari perangkap yang mereka pasang…”
➡️ Musuh akan jatuh ke dalam jaring mereka sendiri.
🎯 Ini adalah iman yang kokoh di tengah ancaman: Tuhan adalah perlindungan dan keadilan terakhir.
📖 Pengajaran Utama
- Doa yang murni adalah persembahan yang harum bagi Tuhan
- Kita harus berjaga-jaga terhadap dosa, bukan hanya musuh dari luar, tapi juga godaan dalam hati
- Teguran dari orang benar adalah anugerah, bukan celaan
- Hati, lidah, dan jalan hidup kita perlu dijaga — karena serangan seringkali bersifat batiniah
- Percaya bahwa Tuhan akan mengalahkan kejahatan dan melindungi orang benar
✨ Makna Spiritualitas (Perjanjian Baru)
📖 Yakobus 3:6
“Lidah itu adalah api…”
➡️ Sejalan dengan doa Daud agar Tuhan menjaga mulutnya dari dosa.
📖 Roma 12:2
“Jangan kamu menjadi serupa dengan dunia ini…”
➡️ Daud berdoa agar hatinya tidak condong kepada kejahatan atau kompromi.
📖 Galatia 6:1
“Jika seseorang jatuh ke dalam dosa… tegurlah dia dalam roh lemah lembut.”
➡️ Sejalan dengan Mazmur 141:5 — teguran dalam kasih adalah bagian dari pertumbuhan rohani.
📖 Efesus 6:11
“Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah…”
➡️ Untuk melawan jebakan dan panah api si jahat, seperti jebakan yang disebut dalam ayat 9–10.
🕊️ “Biarlah doaku adalah seperti ukupan di hadapan-Mu.” – Mazmur 141:2
🕊️ “Adukanlah penjaga pada mulutku…” – Mazmur 141:3
🕊️ “Biarlah orang benar memukul aku — itu adalah kasih.” – Mazmur 141:5
🕊️ “Kepada-Mulah, TUHAN, mataku tertuju.” – Mazmur 141:8