1
Mazmur Daud.
Ya TUHAN, dengarkanlah doaku, berilah telinga kepada permohonanku! Jawablah aku dalam kesetiaan-Mu, demi keadilan-Mu!
2
Janganlah beperkara dengan hamba-Mu ini, sebab di antara yang hidup tidak seorang pun yang benar di hadapan-Mu.
3
Sebab musuh telah mengejar aku dan mencampakkan nyawaku ke tanah, menempatkan aku di dalam gelap seperti orang yang sudah lama mati.
4
Semangatku lemah lesu dalam diriku, hatiku tertegun dalam tubuhku.
5
Aku teringat kepada hari-hari dahulu kala, aku merenungkan segala pekerjaan-Mu, aku memikirkan perbuatan tangan-Mu.
6
Aku menadahkan tanganku kepada-Mu, jiwaku haus kepada-Mu seperti tanah yang tandus. Sela
7
Jawablah aku dengan segera, ya TUHAN, sudah habis semangatku! Jangan sembunyikan wajah-Mu terhadap aku, sehingga aku seperti mereka yang turun ke liang kubur.
8
Perdengarkanlah kasih setia-Mu kepadaku pada waktu pagi, sebab kepada-Mulah aku percaya! Beritahukanlah aku jalan yang harus kutempuh, sebab kepada-Mulah kuangkat jiwaku.
9
Lepaskanlah aku dari pada musuh-musuhku, ya TUHAN, pada-Mulah aku berteduh!
10
Ajarlah aku melakukan kehendak-Mu, sebab Engkaulah Allahku! Kiranya Roh-Mu yang baik itu menuntun aku di tanah yang rata!
11
Hidupkanlah aku oleh karena nama-Mu, ya TUHAN, keluarkanlah jiwaku dari dalam kesesakan demi keadilan-Mu!
12
Binasakanlah musuh-musuhku demi kasih setia-Mu, dan lenyapkanlah semua orang yang mendesak aku, sebab aku ini hamba-Mu!
🕊️🙏📖 Ringkasan Mazmur 143 – “Seruan Jiwa yang Letih kepada Tuhan yang Setia”
Mazmur 143 adalah salah satu dari tujuh Mazmur pertobatan (bersama Mazmur 6, 32, 38, 51, 102, dan 130).
Dalam mazmur ini, Daud berdoa dari kedalaman jiwanya — dikejar musuh, dikuasai rasa bersalah, dan merindukan pimpinan Tuhan.
Ini adalah doa pengakuan, kerinduan, dan penyerahan total kepada kasih setia Tuhan.
📌 1. Seruan untuk Mendengar dan Mengampuni (ayat 1–2)
➡️ “Dengarkanlah doaku, ya TUHAN…”
➡️ “Janganlah masukkan hamba-Mu ke dalam pengadilan…”
➡️ “Sebab di hadapan-Mu tidak seorang pun yang hidup benar.”
🎯 Daud sadar: bukan kebaikannya yang jadi dasar doa, tapi kasih setia Tuhan.
📌 2. Jiwa yang Hancur dan Dikejar Musuh (ayat 3–4)
➡️ “Musuh mengejar aku dan menginjak-injak hidupku…”
➡️ “Jiwaku tertekan dalam diriku, hatiku tertegun di dalam dadaku.”
🎯 Ini adalah penderitaan luar dan dalam — tekanan hidup dan kehancuran jiwa.
📌 3. Ingatan akan Kebaikan Tuhan di Masa Lalu (ayat 5–6)
➡️ “Aku mengingat hari-hari zaman dahulu…”
➡️ “Jiwaku haus kepada-Mu seperti tanah yang kering dan tandus.”
🎯 Ketika masa kini gelap, ingat-ingatlah kesetiaan Tuhan di masa lalu.
📌 4. Permohonan untuk Dengar dan Jawab Cepat (ayat 7–8)
➡️ “Segeralah menjawab aku, ya TUHAN…”
➡️ “Jangan sembunyikan wajah-Mu… sebab aku akan menjadi seperti orang yang turun ke dalam liang kubur.”
➡️ “Perdengarkanlah kasih setia-Mu di waktu pagi.”
🎯 Doa ini penuh keputusasaan yang jujur — tapi juga pengharapan.
📌 5. Permintaan Bimbingan Rohani (ayat 9–10)
➡️ “Ajarlah aku melakukan kehendak-Mu…”
➡️ “Bawalah aku ke tanah yang rata.”
➡️ “Roh-Mu yang baik menuntun aku.”
🎯 Tidak hanya ingin dibebaskan, tapi ingin dibentuk dan dipimpin.
📌 6. Penyerahan Diri dan Keyakinan Akan Penyelamatan (ayat 11–12)
➡️ “Hidupkanlah aku oleh karena nama-Mu…”
➡️ “Dalam kasih setia-Mu musnahkanlah musuh-musuhku.”
🎯 Akhir dari semua permohonan ini adalah penyerahan diri penuh pada kasih dan kedaulatan Tuhan.
📖 Pengajaran Utama
- Tidak ada yang benar di hadapan Tuhan — semua hanya hidup oleh kasih karunia
- Saat dikejar tekanan dan rasa bersalah, larilah kepada Tuhan dalam doa dan penyerahan
- Mengakui keterbatasan dan haus akan pimpinan Roh Kudus adalah bagian penting dari pemulihan
- Ingat kebaikan Tuhan di masa lalu untuk menguatkan iman saat ini
- Tuhan adalah sumber hidup, penuntun jalan, dan harapan terakhir
✨ Makna Spiritualitas (Perjanjian Baru)
📖 Roma 3:23–24
“Karena semua orang telah berbuat dosa… dan dibenarkan dengan cuma-cuma oleh kasih karunia-Nya…”
➡️ Sejalan dengan Mazmur 143:2 — “tak seorang pun yang hidup benar di hadapan-Mu.”
📖 Matius 5:6
“Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran…”
➡️ Daud berkata: “Jiwaku haus kepada-Mu.”
📖 Yohanes 14:26
“Roh Kudus akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu…”
➡️ Doa Daud: “Roh-Mu yang baik menuntun aku di tanah yang rata.”
📖 2 Korintus 4:8–9
“Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit… diburu, namun tidak ditinggalkan.”
➡️ Sejalan dengan suasana batin Daud yang terhimpit tapi tidak menyerah.
🕊️ “Janganlah masukkan hamba-Mu ke dalam pengadilan…” – Mazmur 143:2
🕊️ “Jiwaku haus kepada-Mu seperti tanah yang kering dan tandus.” – Mazmur 143:6
🕊️ “Ajarlah aku melakukan kehendak-Mu…” – Mazmur 143:10
🕊️ “Roh-Mu yang baik menuntun aku di tanah yang rata.” – Mazmur 143:10