1
Haleluya!
Pujilah TUHAN, hai jiwaku!
2
Aku hendak memuliakan TUHAN selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.
3
Janganlah percaya kepada para bangsawan, kepada anak manusia yang tidak dapat memberikan keselamatan.
4
Apabila nyawanya melayang, ia kembali ke tanah; pada hari itu juga lenyaplah maksud-maksudnya.
5
Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada TUHAN, Allahnya:
6
Dia yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya,
7
yang menegakkan keadilan untuk orang-orang yang diperas, yang memberi roti kepada orang-orang yang lapar. TUHAN membebaskan orang-orang yang terkurung,
8
TUHAN membuka mata orang-orang buta, TUHAN menegakkan orang yang tertunduk, TUHAN mengasihi orang-orang benar.
9
TUHAN menjaga orang-orang asing, anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya.
10
TUHAN itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-temurun! Haleluya!
🕊️🙏📖 Ringkasan Mazmur 146 – “Berbahagialah Orang yang Harapannya dalam TUHAN”
Mazmur 146 membuka rangkaian lima mazmur penutup (Mazmur 146–150) yang semuanya diawali dan diakhiri dengan seruan: “Haleluya!”
Mazmur ini menekankan perbedaan antara kepercayaan kepada manusia yang fana dan terbatas, dengan kepercayaan kepada TUHAN yang setia selamanya dan membela orang kecil.
Tuhan disebut sebagai Pencipta, Penolong, dan Pembebas, yang menegakkan keadilan dan memperhatikan orang tertindas.
📌 1. Komitmen untuk Memuji Tuhan Seumur Hidup (ayat 1–2)
➡️ “Haleluya! Pujilah TUHAN, hai jiwaku!”
➡️ “Aku hendak memuji TUHAN seumur hidupku…”
🎯 Pujian kepada Tuhan adalah sikap hidup, bukan hanya aktivitas sesaat.
📌 2. Jangan Mengandalkan Manusia (ayat 3–4)
➡️ “Janganlah percaya kepada para bangsawan, kepada manusia yang tidak dapat memberikan keselamatan.”
➡️ “Pada hari kematiannya… lenyaplah maksud-maksudnya.”
🎯 Manusia terbatas dan fana — hanya Tuhan yang layak diandalkan.
📌 3. Berbahagialah yang Harapannya pada Tuhan (ayat 5–6)
➡️ “Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada TUHAN, Allahnya.”
➡️ “Yang menjadikan langit dan bumi… yang tetap setia selama-lamanya.”
🎯 Kebahagiaan sejati ada dalam ketergantungan kepada Tuhan, bukan kekuatan dunia.
📌 4. Tuhan yang Membela Orang Tertindas (ayat 7–9)
➡️ “Ia menegakkan keadilan bagi orang yang tertindas, memberi roti kepada orang yang lapar…”
➡️ “TUHAN membebaskan orang-orang hukuman…”
➡️ “TUHAN menegakkan orang yang tertunduk…”
➡️ “TUHAN menjaga orang-orang asing, anak yatim dan janda…”
🎯 Tuhan berpihak pada mereka yang lemah, terpinggirkan, dan tidak berdaya.
📌 5. Kerajaan Tuhan Selama-Lamanya (ayat 10)
➡️ “TUHAN itu Raja untuk selama-lamanya…”
➡️ “Haleluya!”
🎯 Tuhan memerintah untuk selama-lamanya — itulah pengharapan umat-Nya.
📖 Pengajaran Utama
- Jangan berharap kepada manusia, bahkan kepada pemimpin besar — mereka fana
- Tuhan adalah Penolong sejati, Pencipta yang setia dan tidak berubah
- Tuhan menolong yang tertindas, memberi makan yang lapar, membebaskan yang terpenjara
- Kebahagiaan datang dari pengharapan dalam Tuhan, bukan keadaan dunia
- Kerajaan Tuhan tidak tergoncangkan dan berlangsung selama-lamanya
✨ Makna Spiritualitas (Perjanjian Baru)
📖 Lukas 4:18
“Tuhan mengurapi Aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang miskin…”
➡️ Yesus menggenapi isi Mazmur 146 — membebaskan, menyembuhkan, dan menolong.
📖 1 Korintus 1:27
“Allah memilih yang lemah untuk mempermalukan yang kuat…”
➡️ Tuhan berpihak pada yang tertindas, bukan kekuatan duniawi.
📖 Matius 6:33
“Carilah dahulu Kerajaan Allah…”
➡️ Sama seperti dalam Mazmur 146 — yang menaruh harapan pada Tuhan akan berbahagia.
📖 Ibrani 13:8
“Yesus Kristus tetap sama, dahulu, sekarang dan selama-lamanya.”
➡️ Sama seperti Tuhan yang setia selamanya dalam Mazmur 146:6.
🕊️ “Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong.” – Mazmur 146:5
🕊️ “Ia menegakkan keadilan bagi orang yang tertindas.” – Mazmur 146:7
🕊️ “TUHAN menjaga orang-orang asing, anak yatim dan janda.” – Mazmur 146:9
🕊️ “TUHAN itu Raja untuk selama-lamanya.” – Mazmur 146:10