1
Haleluya!
Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!
2
Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!
3
Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi!
4
Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling!
5
Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang!
6
Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN!
Haleluya!
🕊️🙏📖 Ringkasan Mazmur 150 – “Biarlah Segala yang Bernafas Memuji TUHAN”
Mazmur 150 adalah klimaks pujian — seruan akhir yang penuh semangat dan kemegahan dari seluruh Kitab Mazmur.
Mazmur ini tidak menyampaikan keluhan, permohonan, atau pengajaran, hanya satu fokus: pujian total kepada Tuhan.
Semua tempat, alasan, cara, dan pihak yang bisa memuji — diundang untuk melakukannya.
📌 1. Di Mana Tuhan Dipuji (ayat 1a)
➡️ “Pujilah TUHAN dalam tempat kudus-Nya!”
➡️ “Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!”
🎯 Pujian tidak terbatas pada bumi — surga dan dunia bersama-sama menyembah.
📌 2. Mengapa Tuhan Dipuji (ayat 2)
➡️ “Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya.”
➡️ “Pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat itu.”
🎯 Tuhan dipuji bukan hanya karena apa yang Ia lakukan, tetapi karena siapa Dia.
📌 3. Dengan Apa Tuhan Dipuji (ayat 3–5)
➡️ Dengan sangkakala, gambus, kecapi, rebana, tari-tarian, seruling, ceracap yang berdentang, ceracap yang berdentang nyaring.
🎯 Seluruh ekspresi seni dan musik layak digunakan untuk menyembah Tuhan.
🎯 Semua bentuk pujian yang kudus dan penuh sukacita diterima Tuhan.
📌 4. Siapa yang Harus Memuji Tuhan (ayat 6)
➡️ “Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!”
🎯 Semua makhluk hidup, tanpa terkecuali, diciptakan untuk memuliakan Tuhan.
📖 Pengajaran Utama
- Pujian kepada Tuhan harus total — dari semua makhluk, dengan segala cara
- Pujian adalah respon terhadap kuasa dan kemuliaan Tuhan
- Ibadah tidak terbatas pada satu alat atau tempat — seluruh hidup bisa jadi pujian
- Mazmur diakhiri dengan pujian, menandakan bahwa pujian adalah akhir dari segala hal
- Segala yang hidup memiliki satu tujuan utama: memuliakan Penciptanya
✨ Makna Spiritualitas (Perjanjian Baru)
📖 Roma 11:36
“Sebab segala sesuatu berasal dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!”
➡️ Semua hal — termasuk hidup kita — bermuara pada pujian.
📖 Wahyu 5:13
“Segala makhluk… berkata: ‘Bagi Dia… pujian dan hormat dan kemuliaan…’”
➡️ Gambaran kesempurnaan pujian akhir zaman, seperti Mazmur 150.
📖 Ibrani 13:15
“Marilah kita… mempersembahkan korban syukur, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.”
➡️ Pujian adalah korban rohani dari hati yang bersyukur.
📖 Yohanes 4:23–24
“Bapa mencari penyembah-penyembah benar… yang menyembah dalam roh dan kebenaran.”
➡️ Pujian sejati bukan hanya musik, tetapi juga hati.
🕊️ “Pujilah TUHAN dalam tempat kudus-Nya.” – Mazmur 150:1
🕊️ “Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya.” – Mazmur 150:2
🕊️ “Pujilah Dia dengan gambus dan kecapi… dengan rebana dan tari-tarian…” – Mazmur 150:4
🕊️ “Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!” – Mazmur 150:6