1
Dari Daud.
Berilah keadilan kepadaku, ya TUHAN, sebab aku telah hidup dalam ketulusan; kepada TUHAN aku percaya dengan tidak ragu-ragu.
2
Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku.
3
Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu.
4
Aku tidak duduk dengan penipu, dan dengan orang munafik aku tidak bergaul;
5
aku benci kepada perkumpulan orang yang berbuat jahat, dan dengan orang fasik aku tidak duduk.
6
Aku membasuh tanganku tanda tak bersalah, lalu berjalan mengelilingi mezbah-Mu, ya TUHAN,
7
sambil memperdengarkan nyanyian syukur dengan nyaring, dan menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib.
8
TUHAN, aku cinta pada rumah kediaman-Mu dan pada tempat kemuliaan-Mu bersemayam.
9
Janganlah mencabut nyawaku bersama-sama orang berdosa, atau hidupku bersama-sama orang penumpah darah,
10
yang pada tangannya melekat perbuatan mesum, dan yang tangan kanannya menerima suapan.
11
Tetapi aku ini hidup dalam ketulusan; bebaskanlah aku dan kasihanilah aku.
12
Kakiku berdiri di tanah yang rata; aku mau memuji TUHAN dalam jemaah.
🕊️🙏📖 Ringkasan Mazmur 26 – “Doa Memohon Pembelaan dan Penyucian Hidup”
Mazmur 26 adalah doa pribadi Daud yang penuh integritas dan keyakinan akan kebersihannya di hadapan Tuhan. Ia memohon agar Tuhan menghakimi dan menyelidiki hatinya, karena ia berjalan dalam kejujuran dan tidak duduk bersama penipu atau orang fasik. Mazmur ini juga merupakan ungkapan kasih Daud kepada rumah Tuhan, serta komitmennya untuk hidup dalam kekudusan.
Mazmur ini bukan sekadar klaim kebaikan diri, tapi seruan dari hati yang jujur dan ingin hidup bersih di hadapan Allah.
📌 1. Permohonan untuk Diuji dan Dibenarkan (ayat 1–3)
➡️ “Berilah keadilan kepadaku, ya TUHAN, sebab aku telah hidup dengan tulus.”
➡️ Daud bersandar pada kasih setia Tuhan dan tidak berjalan dalam ketidakjujuran.
➡️ Ia meminta Tuhan menyelidiki dan menguji hatinya.
🎯 Keyakinan rohani sejati bukan dari kesombongan, tapi dari ketulusan dan kesediaan untuk diuji.
📌 2. Menjauh dari Orang Fasik (ayat 4–5)
➡️ “Aku tidak duduk dengan penipu, dan tidak bergaul dengan orang munafik.”
➡️ Daud menjauhkan diri dari kejahatan dan persekutuan dengan orang berdosa.
🎯 Hidup benar ditandai oleh pemilihan lingkungan dan pergaulan yang membangun kesucian.
📌 3. Cinta pada Rumah Tuhan (ayat 6–8)
➡️ “Aku membasuh tanganku sebagai tanda tak bersalah.”
➡️ Daud menyatakan kasihnya kepada rumah Tuhan, tempat kemuliaan tinggal.
🎯 Ketulusan rohani muncul dari hasrat untuk hadir di hadirat Tuhan dan hidup dalam penyucian.
📌 4. Permohonan Perlindungan dan Komitmen Hidup (ayat 9–12)
➡️ Daud mohon agar tidak disamakan dengan orang berdosa dalam penghukuman.
➡️ Ia berjanji hidup lurus, dan bersyukur dengan pujian.
➡️ “Kakiku berdiri di tempat yang rata; dalam jemaah aku akan memuji Tuhan.”
🎯 Kehidupan orang benar berpijak pada keadilan Tuhan dan komitmen untuk tetap bersyukur.
📖 Pengajaran Utama
- Orang benar bersedia diuji dan diselidiki Tuhan, karena hidupnya terbuka
- Ketulusan hati tampak dalam pergaulan dan tindakan yang menjauhi kejahatan
- Mengasihi rumah Tuhan adalah tanda kerinduan akan hadirat-Nya
- Kejujuran dan kemurnian adalah dasar pembelaan di hadapan Tuhan
- Bersyukur dan memuji Tuhan adalah sikap hidup orang yang berdiri di jalan yang benar
✨ Makna Spiritualitas (Perjanjian Baru)
📖 2 Korintus 13:5
“Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman.”
➡️ Sama seperti Daud, orang percaya dipanggil untuk mengizinkan Tuhan menguji hati dan kehidupan kita.
📖 Efesus 5:11
“Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan…”
➡️ Daud menolak duduk bersama penipu — ini sejalan dengan ajaran Paulus.
📖 1 Korintus 3:16–17
“Kamu adalah bait Allah… Roh Allah diam di dalam kamu.”
➡️ Cinta Daud terhadap rumah Tuhan digenapi secara rohani dalam kehidupan setiap orang percaya.
📖 1 Petrus 2:12
“Hiduplah dengan cara yang baik di tengah-tengah orang bukan percaya…”
➡️ Hidup benar bukan hanya soal pengakuan iman, tetapi pembuktian lewat kesaksian hidup.
🕊️ “Selidikilah aku, ya TUHAN, dan cobailah aku.” – Mazmur 26:2
🕊️ “Aku tidak duduk dengan penipu.” – Mazmur 26:4
🕊️ “Tuhan, aku cinta pada rumah kediaman-Mu.” – Mazmur 26:8
🕊️ “Kakiku berdiri di tempat yang rata.” – Mazmur 26:12