1
Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Jangan memusnahkan. Mazmur Asaf. Nyanyian.
(75-2) Kami bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kami bersyukur, dan orang-orang yang menyerukan nama-Mu menceritakan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.
2
(75-3) “Apabila Aku menetapkan waktunya, Aku sendiri akan menghakimi dengan kebenaran.
3
(75-4) Bumi hancur dan semua penduduknya; tetapi Akulah yang mengokohkan tiang-tiangnya.” Sela
4
(75-5) Aku berkata kepada pembual-pembual: “Jangan membual.” Dan kepada orang-orang fasik: “Jangan meninggikan tanduk!
5
(75-6) Jangan mengangkat tandukmu tinggi-tinggi, jangan berbicara dengan bertegang leher!”
6
(75-7) Sebab bukan dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun datangnya peninggian itu,
7
(75-8) tetapi Allah adalah Hakim: direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain.
8
(75-9) Sebab sebuah piala ada di tangan TUHAN, berisi anggur berbuih, penuh campuran bumbu; Ia menuang dari situ; sungguh, ampasnya akan dihirup dan diminum oleh semua orang fasik di bumi.
9
(75-10) Tetapi aku hendak bersorak-sorak untuk selama-lamanya, aku hendak bermazmur bagi Allah Yakub.
10
(75-11) Segala tanduk orang-orang fasik akan dihancurkan-Nya, tetapi tanduk-tanduk orang benar akan ditinggikan.
🕊️🙏📖 Ringkasan Mazmur 75 – “Tuhan, Hakim yang Mengangkat dan Merendahkan”
Mazmur 75 adalah mazmur syukur dan peringatan tentang keadilan Tuhan sebagai Hakim. Dikarang oleh Asaf, mazmur ini menyampaikan bahwa Tuhan sendirilah yang menentukan siapa yang ditinggikan dan siapa yang direndahkan, bukan manusia.
Ketika dunia tampak kacau, Tuhan tetap memegang tiang-tiang bumi, dan penghakiman-Nya akan tepat pada waktunya.
Mazmur ini mengajak kita untuk tidak menyombongkan diri, karena Tuhan memegang kendali penuh atas sejarah dan nasib setiap orang.
📌 1. Pengakuan atas Keajaiban Tuhan (ayat 1)
➡️ “Kami bersyukur kepada-Mu, ya Allah…”
➡️ Nama Tuhan dekat dan perbuatan-Nya diberitakan.
🎯 Saat menghadapi situasi kacau, ucapan syukur menjaga hati tetap teguh.
📌 2. Tuhan Sendiri Hakimnya (ayat 2–5)
➡️ “Aku sendiri akan menghakimi dengan keadilan.”
➡️ Tuhan menahan bumi agar tidak runtuh — Dialah penopangnya.
➡️ Orang fasik diingatkan: “Jangan meninggikan tandukmu.”
🎯 Ketinggian dan kekuasaan bukan hasil ambisi, tapi izin dari Tuhan.
📌 3. Tuhan Merendahkan dan Meninggikan (ayat 6–8)
➡️ “Sebab bukan dari timur atau barat… datangnya peninggian.”
➡️ Tuhan menuangkan cawan murka kepada orang fasik — mereka akan meminumnya sampai habis.
🎯 Tuhan tidak tidur. Ia tahu kapan harus bertindak adil, dan siapa yang harus ditinggikan.
📌 4. Janji Pujian dan Keadilan (ayat 9–10)
➡️ Pemazmur akan memuji Allah selamanya.
➡️ “Tanduk orang fasik akan dipatahkan, tetapi tanduk orang benar akan ditinggikan.”
🎯 Pada akhirnya, yang benar akan ditegakkan dan yang congkak direndahkan.
📖 Pengajaran Utama
- Tuhan adalah Hakim yang adil dan aktif bekerja di balik sejarah
- Kenaikan atau kejatuhan seseorang tidak berasal dari manusia, tetapi Tuhan
- Kesombongan akan dihancurkan, kerendahan hati akan ditinggikan
- Murka Tuhan atas kejahatan adalah nyata, bukan simbolis
- Dalam ketidakadilan dunia, kita tetap dapat bersyukur karena Tuhan masih berdaulat
✨ Makna Spiritualitas (Perjanjian Baru)
📖 Yakobus 4:10
“Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.”
➡️ Sejalan dengan Mazmur 75: Tuhan yang meninggikan, bukan manusia.
📖 Lukas 14:11
“Barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan…”
➡️ Kesombongan membawa kehancuran — peringatan universal.
📖 Roma 12:19
“Pembalasan adalah hak-Ku, firman Tuhan.”
➡️ Mazmur ini menegaskan bahwa penghakiman adalah milik Allah.
📖 1 Petrus 5:6
“Rendahkanlah dirimu… supaya kamu ditinggikan pada waktunya.”
➡️ Tuhan mengangkat yang rendah pada waktu-Nya.
🕊️ “Aku sendiri akan menghakimi dengan keadilan.” – Mazmur 75:2
🕊️ “Jangan meninggikan tandukmu… sebab bukan dari timur atau barat datangnya peninggian.” – Mazmur 75:6
🕊️ “Tuhan adalah Hakim: yang satu direndahkan, yang lain ditinggikan.” – Mazmur 75:7
🕊️ “Tanduk orang benar akan ditinggikan.” – Mazmur 75:10