1
Doa Musa, abdi Allah.
Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun-temurun.
2
Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.
3
Engkau mengembalikan manusia kepada debu, dan berkata: “Kembalilah, hai anak-anak manusia!”
4
Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam.
5
Engkau menghanyutkan manusia; mereka seperti mimpi, seperti rumput yang bertumbuh,
6
di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, di waktu petang lisut dan layu.
7
Sungguh, kami habis lenyap karena murka-Mu, dan karena kehangatan amarah-Mu kami terkejut.
8
Engkau menaruh kesalahan kami di hadapan-Mu, dan dosa kami yang tersembunyi dalam cahaya wajah-Mu.
9
Sungguh, segala hari kami berlalu karena gemas-Mu, kami menghabiskan tahun-tahun kami seperti keluh.
10
Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.
11
Siapakah yang mengenal kekuatan murka-Mu dan takut kepada gemas-Mu?
12
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.
13
Kembalilah, ya TUHAN — berapa lama lagi? — dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
14
Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami.
15
Buatlah kami bersukacita seimbang dengan hari-hari Engkau menindas kami, seimbang dengan tahun-tahun kami mengalami celaka.
16
Biarlah kelihatan kepada hamba-hamba-Mu perbuatan-Mu, dan semarak-Mu kepada anak-anak mereka.
17
Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu.
🕊️🙏📖 Ringkasan Mazmur 90 – “Tuhan, Tempat Perlindungan di Semua Generasi”
Mazmur 90 adalah doa Musa, satu-satunya mazmur yang secara eksplisit ditulis oleh nabi Musa.
Isinya adalah perenungan mendalam tentang kefanaan manusia dan kekekalan Allah, disertai permohonan agar Tuhan memberi hikmat, belas kasihan, dan makna dalam hidup singkat manusia.
Ini adalah mazmur kontemplatif, sarat kesadaran bahwa hidup ini rapuh, dan hanya Tuhan yang kekal bisa memberi nilai abadi.
📌 1. Tuhan yang Kekal vs. Manusia yang Fana (ayat 1–6)
➡️ “Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun-temurun.”
➡️ Sebelum gunung-gunung dilahirkan, Allah sudah ada — dari kekal sampai kekal.
➡️ Manusia hanya “kembali menjadi debu,” hidupnya seperti mimpi dan rumput yang cepat layu.
🎯 Kesadaran akan kefanaan membawa hati kepada kebijaksanaan.
📌 2. Beratnya Murka Tuhan atas Dosa (ayat 7–11)
➡️ Dosa-dosa umat ditaruh di hadapan Tuhan, bahkan yang tersembunyi pun terlihat.
➡️ Karena murka Tuhan, umur manusia hanya 70–80 tahun, penuh kesukaran dan penderitaan.
➡️ “Siapakah yang mengenal kekuatan murka-Mu?”
🎯 Dosa membawa konsekuensi yang nyata — hanya kasih karunia Tuhan yang dapat menopang.
📌 3. Permohonan untuk Hikmat dan Kasih Tuhan (ayat 12–17)
➡️ “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, supaya kami beroleh hati yang bijaksana.”
➡️ Musa memohon agar Tuhan kembali menyatakan belas kasihan dan memberikan kegembiraan.
➡️ Ia meminta agar Tuhan meneguhkan pekerjaan tangan umat-Nya.
🎯 Hidup singkat bukan alasan putus asa, tapi undangan untuk hidup bermakna dalam Tuhan.
📖 Pengajaran Utama
- Tuhan adalah kekal, dan menjadi tempat perlindungan di tengah kefanaan manusia
- Hidup manusia itu singkat, rapuh, dan mudah berlalu
- Dosa membuat hidup semakin berat, dan hanya kasih Tuhan yang memberi pengharapan
- Hikmat sejati adalah menyadari keterbatasan dan bergantung penuh pada Tuhan
- Kita harus berdoa agar hidup kita berarti dan diberkati oleh Tuhan
✨ Makna Spiritualitas (Perjanjian Baru)
📖 Yakobus 4:14
“Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.”
➡️ Mazmur 90 menegaskan pentingnya hidup dalam kesadaran akan waktu.
📖 Efesus 5:15–16
“Perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup… pergunakan waktu yang ada.”
➡️ Menghitung hari adalah panggilan untuk hidup dalam terang Kristus.
📖 2 Korintus 4:16–18
“Penderitaan ringan ini… menghasilkan kemuliaan kekal.”
➡️ Mazmur ini mengarahkan kita untuk melihat hidup dari perspektif kekekalan.
📖 Ibrani 13:14
“Di sini kita tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap…”
➡️ Seperti Musa, kita mencari tempat tinggal kekal bersama Tuhan.
🕊️ “Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun-temurun.” – Mazmur 90:1
🕊️ “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, supaya kami beroleh hati yang bijaksana.” – Mazmur 90:12
🕊️ “Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu.” – Mazmur 90:14
🕊️ “Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, ada atas kami.” – Mazmur 90:17