Secara ilmiah, gravitasi bumi menarik segala sesuatu ke pusatnya, termasuk air laut. Namun permukaan bumi tidaklah rata. Ada daratan tinggi, lembah, dan palung laut dalam. Gaya tarik bulan dan matahari juga menyebabkan pasang surut laut, tapi itu tetap dalam batas tertentu. Kombinasi gaya-gaya ini membentuk keseimbangan alam yang sangat presisi. Jika satu faktor saja berubah sedikit, laut bisa meluap atau mengering.
Namun, para ilmuwan pun mengakui bahwa keseimbangan ini luar biasa rapuh, dan sering kali mustahil dijelaskan tanpa mengakui adanya desain yang sangat teliti.
Perspektif Alkitab: Tuhan Menetapkan Batas Air Laut
Mazmur 104:9 menyatakan, βEngkau telah menetapkan suatu batas, yang tidak dilewati air, supaya jangan air itu kembali meliputi bumi.β Ini menunjukkan bahwa Tuhan bukan hanya menciptakan laut, tetapi juga menetapkan batasannya.
Yeremia 5:22 juga berkata, βBukankah Aku, TUHAN, yang membuat pasir sebagai batas laut, suatu ketetapan kekal yang tidak dapat dilanggarnya?β Ayat ini memperlihatkan bahwa alam tunduk kepada perintah Tuhan, bukan hanya hukum fisika.
Ketepatan dan Konsistensi: Cerminan dari Kesetiaan Tuhan
Setiap hari, laut tetap di tempatnya. Pasang surut terjadi sesuai siklusnya. Tidak pernah sekalipun laut tiba-tiba naik begitu saja tanpa alasan. Hal ini bisa jadi pengingat visual tentang kesetiaan Tuhan yang tidak pernah berubah.
Ratapan 3:23 berkata, βSelalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!β Seperti laut yang tetap di batasnya setiap hari, begitu pula janji dan perlindungan Tuhan atas ciptaan-Nya.
Pelajaran Rohani: Hidup dalam Batas yang Ditetapkan
Tuhan tidak hanya menetapkan batas laut, tetapi juga menetapkan batas dalam kehidupan kita: batas waktu, batas emosi, batas kekuatan. Terkadang kita ingin melampaui itu semua, tapi Tuhan tahu yang terbaik. Dalam Ayub 38:8-11, Tuhan sendiri menantang Ayub dengan berkata bahwa Dialah yang mengatur batas air laut dan berkata, “Sampai di sini engkau boleh datang, jangan lewat!”
Ini adalah pelajaran tentang ketaatan dan kepercayaan, bahwa kita harus hidup dalam batas yang Tuhan tetapkan, bukan karena lemah, tapi karena itulah tempat perlindungan dan keindahan hidup.
Penutup: Laut yang Tertahan, Iman yang Mengalir
Jangan remehkan pemandangan laut yang tetap di tempatnya. Di balik itu, ada kuasa Tuhan yang menjaga, mengatur, dan meneguhkan ciptaan-Nya. Saat kita melihat ombak menggulung namun tak pernah meluap sembarangan, biarlah itu menjadi pengingat akan kuasa Tuhan yang setia dan penuh kasih, yang juga berlaku atas hidup kita.