Pernahkah kamu mendengarkan musik yang begitu menyentuh hingga membuat tubuhmu merinding? Entah itu alunan lagu penyembahan, instrumen orkestra, atau bahkan suara alam, tubuh seakan merespons secara spontan. Fenomena ini dikenal sebagai frisson, sebuah istilah ilmiah untuk sensasi menggigil atau bulu kuduk berdiri akibat stimulasi emosional yang intens.
Tapi mengapa tubuh kita bisa merespons suara secara fisik seperti itu? Apakah ini hanya soal otak dan hormon, atau ada sesuatu yang lebih dalam, sesuatu yang menyentuh roh kita? Yuk kita telusuri jawabannya dari sisi sains dan firman Tuhan.
Sisi Sains: Otak, Dopamin, dan Emosi
Merinding saat mendengar musik bukanlah hal aneh. Sebuah penelitian dari McGill University di Kanada menemukan bahwa saat seseorang mendengar musik yang menyentuh hati, otak melepaskan hormon dopamin, yaitu zat kimia yang menciptakan perasaan senang dan puas. Ini sama seperti saat kita makan makanan favorit atau mengalami momen bahagia.
Yang menarik, reaksi merinding lebih sering terjadi saat terjadi perubahan mendadak dalam musik, seperti pergeseran harmoni, crescendo (peningkatan volume), atau bagian tertentu dari melodi yang mengingatkan pada kenangan emosional.
Merinding juga berkaitan dengan bagian otak yang mengatur emosi dan pemrosesan suara, yaitu amigdala dan korteks auditori. Saat keduanya bekerja secara bersamaan, tubuh merespons dengan getaran kecil di kulit, bahkan bisa diikuti air mata.
Sudut Pandang Alkitab: Musik Menyentuh Lebih dari Tubuh
Dalam Alkitab, musik bukan hanya hiburan, tapi alat komunikasi antara manusia dan Tuhan. Raja Daud, misalnya, dikenal sebagai pemain kecapi yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengusir roh jahat dari Saul (1 Samuel 16:23). Artinya, musik membawa dampak rohani, bahkan bisa menjadi alat penyembuhan.
Mazmur 100:1-2 berkata, βBersorak-sorailah bagi TUHAN, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!β Musik dalam ibadah bukan sekadar suara, tetapi ekspresi syukur dan pengakuan terhadap kemuliaan Tuhan.
Bahkan di surga, musik tidak pernah berhenti. Wahyu 5:9 menggambarkan para makhluk surgawi menyanyikan nyanyian baru bagi Anak Domba. Musik adalah bagian dari kekekalan, bukan sekadar produk dunia.
Musik dan Jiwa: Saat Tuhan Menyentuh Kita Lewat Nada
Banyak orang mengaku merinding saat mendengar lagu-lagu rohani, meskipun mereka belum tahu apa isi liriknya. Ini menunjukkan bahwa musik bisa menembus batas bahasa dan menyentuh roh manusia.
Yohanes 4:24 menyatakan, βAllah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.β Ketika musik digunakan untuk menyembah Tuhan, bukan hanya tubuh yang bereaksi, tapi jiwa kita juga tersambung dengan hadirat-Nya.
Saat kamu merinding mendengar lagu penyembahan, bisa jadi itu bukan hanya respon biologis, tapi respon rohani. Tubuhmu, yang adalah bait Roh Kudus (1 Korintus 6:19), sedang merespons hadirat Allah yang begitu dekat.
Penutup: Ketika Nada Menyentuh Surga
Merinding saat mendengar musik bukan sekadar kejutan otak, tapi bisa menjadi tanda bahwa jiwa kita sedang disentuh. Dalam dunia yang penuh kebisingan, musik menjadi salah satu jalan paling indah untuk mengalami Tuhan. Ia berbicara lewat nada, menghibur lewat melodi, dan mengingatkan kita bahwa kita diciptakan untuk memuji dan menyembah.
Jadi, lain kali kamu mendengarkan lagu dan tiba-tiba merinding, berhentilah sejenak. Mungkin itu bukan sekadar musik. Mungkin itu adalah sapaan lembut dari surga.