1
Mazmur untuk korban syukur.
Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi!
2
Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
3
Ketahuilah, bahwa TUHANlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
4
Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!
5
Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.
🕊️🙏📖 Ringkasan Mazmur 100 – “Bersoraklah, Beribadahlah, Masuklah dengan Syukur”
Mazmur 100 adalah nyanyian syukur, dan satu-satunya mazmur yang secara eksplisit disebut sebagai “Mazmur untuk korban syukur”.
Penuh seruan untuk bersorak, beribadah, mengenal Tuhan, dan masuk ke hadapan-Nya dengan ucapan syukur.
Ini adalah deklarasi iman yang kuat bahwa Tuhan itu baik, kasih setia-Nya kekal, dan kesetiaan-Nya turun-temurun.
📌 1. Bersorak dan Beribadah kepada Tuhan (ayat 1–2)
➡️ “Bersorak-sorailah bagi TUHAN, hai seluruh bumi!”
➡️ “Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!”
➡️ Menggambarkan ibadah sebagai respons penuh sukacita dan pengakuan atas kebaikan Tuhan.
🎯 Ibadah sejati bukan beban, tapi sumber sukacita.
📌 2. Kenali Tuhan: Dialah Pencipta dan Gembala Kita (ayat 3)
➡️ “Ketahuilah bahwa TUHAN-lah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.”
➡️ Hubungan kita dengan Tuhan bersifat intim dan penuh pemeliharaan.
🎯 Mengenal Tuhan adalah dasar dari penyembahan yang benar.
📌 3. Masuklah dengan Syukur dan Pujian (ayat 4)
➡️ “Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan ucapan syukur, ke pelataran-Nya dengan puji-pujian.”
➡️ Bersyukur bukan karena keadaan, tetapi karena siapa Tuhan itu.
🎯 Syukur dan pujian adalah tiket masuk ke hadirat Tuhan.
📌 4. Tuhan Baik dan Setia Selamanya (ayat 5)
➡️ “Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.”
➡️ Ini adalah deklarasi iman yang tak tergoyahkan.
🎯 Alasan utama kita memuji Tuhan adalah karena karakter-Nya.
📖 Pengajaran Utama
- Ibadah adalah ungkapan sukacita dan syukur, bukan ritual kosong
- Tuhan adalah Pencipta dan Gembala yang mengenal dan memelihara umat-Nya
- Setiap generasi dipanggil untuk mengenal dan memuji Tuhan
- Kebaikan, kasih setia, dan kesetiaan Tuhan adalah fondasi penyembahan kita
- Hadirat Tuhan diakses melalui ucapan syukur dan pujian
✨ Makna Spiritualitas (Perjanjian Baru)
📖 Yohanes 4:23–24
“Penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran…”
➡️ Mazmur 100 menunjukkan inti ibadah yang sejati — bukan bentuk luar, tapi sikap hati.
📖 1 Tesalonika 5:16–18
“Bersukacitalah senantiasa… mengucap syukurlah dalam segala hal.”
➡️ Sukacita dan syukur yang digemakan dalam mazmur ini menjadi gaya hidup orang percaya.
📖 Ibrani 13:15
“Marilah kita mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.”
➡️ Dalam Kristus, kita mempersembahkan korban syukur rohani.
📖 Yohanes 10:14
“Akulah gembala yang baik, dan Aku mengenal domba-domba-Ku.”
➡️ Tuhan sebagai Gembala dalam Mazmur 100 digenapi dalam Yesus.
🕊️ “Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!” – Mazmur 100:2
🕊️ “Ketahuilah bahwa TUHAN-lah Allah; Dialah yang menjadikan kita…” – Mazmur 100:3
🕊️ “Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan ucapan syukur…” – Mazmur 100:4
🕊️ “Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya.” – Mazmur 100:5