🏠
MIKHA 6

MIKHA 6 – Pengaduan, Tuntutan dan Hukuman TUHAN Terhadap Umat-Nya

1
Baiklah dengar firman yang diucapkan TUHAN:
Bangkitlah, lancarkanlah pengaduan di depan gunung-gunung,
dan biarlah bukit-bukit mendengar suaramu!

2
Dengarlah, hai gunung-gunung, pengaduan TUHAN,
dan pasanglah telinga, hai dasar-dasar bumi!
Sebab TUHAN mempunyai pengaduan terhadap umat-Nya,
dan Ia beperkara dengan Israel.

3
“Umat-Ku, apakah yang telah Kulakukan kepadamu?
Dengan apakah engkau telah Kulelahkan? Jawablah Aku!

4
Sebab Aku telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir
dan telah membebaskan engkau dari rumah perbudakan
dan telah mengutus Musa dan Harun
dan Miryam sebagai penganjurmu.

5
Umat-Ku, baiklah ingat apa yang dirancangkan oleh Balak, raja Moab,
dan apa yang dijawab kepadanya oleh Bileam bin Beor
dan apa yang telah terjadi dari Sitim sampai ke Gilgal,
supaya engkau mengakui perbuatan-perbuatan keadilan dari TUHAN.”

6
“Dengan apakah aku akan pergi menghadap TUHAN
dan tunduk menyembah kepada Allah yang di tempat tinggi?
Akan pergikah aku menghadap Dia dengan korban bakaran,
dengan anak lembu berumur setahun?

7
Berkenankah TUHAN kepada ribuan domba jantan,
kepada puluhan ribu curahan minyak?
Akan kupersembahkankah anak sulungku karena pelanggaranku
dan buah kandunganku karena dosaku sendiri?”

8
“Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik.
Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu:
selain berlaku adil, mencintai kesetiaan,
dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?”

9
Dengarlah, TUHAN berseru kepada kota:
— adalah bijaksana untuk takut kepada nama-Nya —:
“Dengarlah, hai suku bangsa dan orang kota!

10
Masakan Aku melupakan harta benda kefasikan di rumah orang fasik
dan takaran efa yang kurang dan terkutuk itu?

11
Masakan Aku membiarkan tidak dihukum
orang yang membawa neraca palsu
atau pundi-pundi berisi batu timbangan tipu?

12
Orang-orang kaya di kota itu melakukan banyak kekerasan,
penduduknya berkata dusta
dan lidah dalam mulut mereka adalah penipu.

13
Maka Aku pun mulai memukul engkau,
menanduskan engkau oleh karena dosamu.

14
Engkau ini akan makan, tetapi tidak menjadi kenyang,
dan perutmu tetap mengamuk karena lapar;
engkau akan menyingkirkan sesuatu, tetapi tidak dapat menyelamatkannya,
dan apa yang dapat kauselamatkan, akan Kuserahkan kepada pedang.

15
Engkau ini akan menabur, tetapi tidak menuai,
engkau ini akan mengirik buah zaitun, tetapi tidak berurap dengan minyaknya;
juga mengirik buah anggur, tetapi tidak meminum anggurnya.

16
Engkau telah berpaut kepada ketetapan-ketetapan Omri
dan kepada segala perbuatan keluarga Ahab,
dan engkau telah bertindak menurut rancangan mereka,
sehingga Aku membuat engkau menjadi ketandusan
dan pendudukmu menjadi sasaran suitan;
demikianlah kamu akan menanggung pencelaan dari pihak bangsa-bangsa.”


⚖️📢💔 Ringkasan Mikha 6 – Sidang Ilahi, Keadilan Tuhan, dan Tuntutan Hidup yang Benar
Mikha 6 menggambarkan pengadilan surgawi: Tuhan memanggil umat-Nya ke pengadilan, bukan untuk menghukum secara buta, tetapi untuk menghadapkan mereka dengan kasih dan keadilan-Nya. Umat diminta mengingat apa yang telah Tuhan lakukan, dan Tuhan menunjukkan bahwa yang Ia kehendaki bukan korban bakaran, tapi hidup dengan adil, kasih, dan rendah hati. Ini adalah inti ibadah sejati.


📌 1. Tuhan Menggelar Sidang (ayat 1–2)

“Dengarlah apa yang hendak difirmankan TUHAN: Bangkitlah, ajukanlah pengaduanmu di hadapan gunung-gunung…”

  • Mikha menggambarkan Tuhan sebagai Penggugat, dan bumi sebagai saksi
  • Gunung-gunung dan bukit menjadi saksi sejarah hubungan Tuhan dengan umat-Nya
  • Ini bukan penghakiman tanpa dasar, tetapi panggilan untuk merenung dan bertanggung jawab

🎯 Ketika Tuhan menegur, Ia mengajak kita melihat sejarah kasih setia-Nya lebih dulu.


📌 2. Tuhan Mengingatkan Kasih-Nya (ayat 3–5)

“Umat-Ku, apakah yang telah Kulakukan terhadap engkau? Dengan apakah Aku telah menyusahkan engkau?”

  • Tuhan memanggil umat untuk mengingat karya-karya-Nya:
    • Pembebasan dari Mesir

    • Pimpinan melalui Musa, Harun, dan Miryam

    • Perlindungan dari kutukan Balak oleh Bileam

    • Penuntunan dari Sitim ke Gilgal (melewati Yordan)

🎯 Tuhan tidak pernah gagal — masalahnya bukan di sisi-Nya, tetapi di respons umat.


📌 3. Umat Bertanya, Tuhan Menjawab (ayat 6–8)

“Dengan apakah aku akan datang menghadap TUHAN?”

  • Umat menyangka Tuhan menginginkan korban yang besar dan dramatis:
    • Anak sulung

    • Ribuan domba

    • Minyak berlimpah

  • Tuhan menjawab dengan jelas:

“Yang dituntut TUHAN daripadamu… ialah berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu.”

🎯 Ibadah sejati bukan ritual lahiriah, tapi sikap hati yang benar dan tindakan nyata terhadap sesama.


📌 4. Dosa Bangsa Dikecam (ayat 9–12)

“Dengarlah suara TUHAN… masih adakah rumah orang fasik menyimpan harta hasil tipu?”

  • Tuhan mengecam dosa-dosa struktural:
    • Timbangan curang

    • Kekerasan, dusta, penipuan

  • Bangsa telah membangun sistem korup, memutarbalikkan keadilan dan menindas yang lemah

🎯 Ketidakadilan sosial dan ekonomi adalah dosa yang mendatangkan murka Tuhan.


📌 5. Hukuman Diumumkan (ayat 13–16)

“Sebab itu, Aku pun akan mulai memukul engkau…”

  • Tuhan akan:
    • Membuat panen tidak memuaskan

    • Makan tanpa kenyang

    • Menabur tapi tidak menuai

  • Mereka akan mengalami akibat dari hidup seperti Raja Omri dan Ahab — tokoh korup dan penyembah berhala

🎯 Dosa membawa kekosongan rohani dan bencana sosial — hasil kerja tidak lagi diberkati.


📖 Pengajaran Utama

  • Tuhan adalah Hakim yang adil, tapi juga penuh kasih — Ia menegur karena cinta
  • Ritual keagamaan tidak berarti jika hati dan kehidupan tidak mencerminkan keadilan dan kasih
  • Tuhan menginginkan umat-Nya hidup dengan:
  1. Berlaku adil
  2. Mengasihi kesetiaan
  3. Rendah hati di hadapan-Nya
  • Ketidakjujuran dan ketidakadilan ekonomi mengundang murka ilahi

Makna Spiritualitas (Perjanjian Baru)

📖 Matius 23:23

“Kamu membayar persepuluhan… tetapi melalaikan perkara yang terpenting: keadilan, belas kasihan, dan kesetiaan.”
→ Yesus menegaskan pesan Mikha 6:8 — intinya bukan ritual, tapi kehidupan yang benar.

📖 Yakobus 1:27

“Ibadah yang murni… ialah mengunjungi yatim piatu… dan menjaga diri tetap bersih dari dunia.”
Ibadah sejati adalah tindakan sosial yang penuh kasih.

📖 Lukas 18:9–14

Kisah orang Farisi dan pemungut cukai → Tuhan lebih menghargai kerendahan hati daripada kebanggaan rohani.

📖 Roma 2:4

“Tidakkah engkau tahu bahwa kemurahan Allah bermaksud menuntun engkau kepada pertobatan?”
→ Seperti Tuhan yang mengingatkan kasih-Nya di awal pasal ini, untuk memanggil pertobatan.

🎯 Mikha 6 adalah kristalisasi dari kehendak Tuhan atas hidup umat-Nya: bukan seremonial kosong, tetapi keadilan, kasih, dan kerendahan hati.


🕊️ “Umat-Ku, apakah yang telah Kulakukan terhadap engkau?” – Mikha 6:3
🕊️ “Dengan apakah aku akan datang menghadap TUHAN?” – Mikha 6:6
🕊️ “Yang dituntut TUHAN daripadamu ialah berlaku adil…” – Mikha 6:8
🕊️ “Sebab itu Aku akan mulai memukul engkau…” – Mikha 6:13

🌞
🔊 Dengarkan Secara Audio
© 2025 KebenaranHidup.com | Project Kristus
Kebijakan Privasi