1
Lemparkanlah rotimu ke air, maka engkau akan mendapatnya kembali lama setelah itu.
2
Berikanlah bahagian kepada tujuh, bahkan kepada delapan orang, karena engkau tidak tahu malapetaka apa yang akan terjadi di atas bumi.
3
Bila awan-awan sarat mengandung hujan, maka hujan itu dicurahkannya ke atas bumi; dan bila pohon tumbang ke selatan atau ke utara, di tempat pohon itu jatuh, di situ ia tinggal terletak.
4
Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai.
5
Sebagaimana engkau tidak mengetahui jalan angin dan tulang-tulang dalam rahim seorang perempuan yang mengandung, demikian juga engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu.
6
Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.
7
Terang itu menyenangkan dan melihat matahari itu baik bagi mata;
8
oleh sebab itu jikalau orang panjang umurnya, biarlah ia bersukacita di dalamnya, tetapi hendaklah ia ingat akan hari-hari yang gelap, karena banyak jumlahnya. Segala sesuatu yang datang adalah kesia-siaan.
9
Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan!
10
Buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu, karena kemudaan dan fajar hidup adalah kesia-siaan.
🌾📦🌞 Ringkasan Pengkhotbah 11 – Menabur, Mengambil Risiko, dan Bersukacita dalam Masa Muda
Pengkhotbah 11 adalah seruan untuk bertindak dengan iman meski masa depan tidak pasti. Salomo mengajak kita untuk berani menabur, tidak menunda berbuat baik, dan menikmati masa muda dengan tanggung jawab. Di tengah misteri kehidupan, iman dan hikmatlah yang memandu.
📌 1. Menabur Meski Tak Pasti (ayat 1–2)
“Lemparkanlah rotimu ke air, maka engkau akan mendapatnya kembali…”
- Ini gambaran menabur atau berbuat baik tanpa tahu hasilnya
- “Berilah bagian kepada tujuh atau delapan,” artinya: bermurah hati & diversifikasi
- Jangan menahan kebaikan karena takut rugi
🎯 Iman sejati tetap bertindak meski hasilnya belum terlihat.
📌 2. Jangan Menunggu Kondisi Sempurna (ayat 3–4)
“Siapa mengamati angin tidak akan menabur…”
- Orang yang menunda terus karena menunggu waktu ideal tidak akan pernah mulai
- Kehidupan ini penuh ketidakpastian — tapi itu bukan alasan untuk pasif
🎯 Lakukan yang benar hari ini, bukan nanti.
📌 3. Terima Misteri Tuhan dalam Penciptaan (ayat 5)
“Sebagaimana engkau tidak mengetahui… demikian engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah…”
- Ada hal-hal yang tak bisa dipahami manusia, termasuk proses kehidupan
- Hikmat = menerima bahwa kita tidak tahu segalanya, tapi tetap taat
🎯 Iman berarti tetap bergerak meski tidak semua dijelaskan.
📌 4. Tekun Menabur Sejak Pagi Hingga Petang (ayat 6)
“Taburlah benihmu pagi-pagi, dan jangan biarkan tanganmu berhenti pada petang hari…”
- Jangan hanya berharap dari satu usaha
- Tetap bekerja, tetap mencoba, karena kita tidak tahu mana yang Tuhan akan pakai
🎯 Hidup produktif adalah bagian dari iman kepada pemeliharaan Tuhan.
📌 5. Nikmatilah Masa Muda Tapi Ingat Tanggung Jawab (ayat 7–10)
“Bersukacitalah, hai orang muda… ikutlah keinginan hatimu… tetapi ketahuilah: karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan.”
- Nikmati hidup — tapi jangan lupakan tanggung jawab dan akhir hidupmu
- Buang kekesalan, hindari kejahatan, karena hidup itu singkat
🎯 Kebebasan bukan tanpa batas — hikmat memberi arah dalam menikmati hidup.
📖 Pengajaran Utama
- Beranilah bertindak meski hasil tidak pasti
- Jangan menunggu waktu sempurna — waktu terbaik adalah sekarang
- Allah bekerja dalam hal-hal yang tidak kita mengerti
- Tekunlah dalam pekerjaan dan berbuat baik
- Nikmatilah masa muda, tapi ingatlah bahwa hidup punya tujuan kekal
✨ Makna Spiritualitas (Perjanjian Baru)
“Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik…”
“Sebab hidup kami ini adalah hidup karena iman, bukan karena penglihatan.”
“Siapa tahu bagaimana berbuat baik tetapi tidak melakukannya, ia berdosa.”
“Jadilah teladan dalam perkataan, tingkah laku, kasih, iman dan kesucian.”
🎯 Dalam Kristus, kita bebas untuk menikmati hidup — namun dengan kesadaran akan tanggung jawab kekal.
🕊️ “Lemparkanlah rotimu ke air…” – Pengkhotbah 11:1
🕊️ “Siapa mengamati angin tidak akan menabur…” – Pengkhotbah 11:4
🕊️ “Engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah…” – Pengkhotbah 11:5
🕊️ “Bersukacitalah, hai orang muda… tetapi ketahuilah…” – Pengkhotbah 11:9