🏠

YEREMIA 34 – Yeremia Memberitahukan Nasib Terakhir Raja Zedekia, Janji kepada Budak-budak Ibrani tidak Ditepati

YEREMIA 34 – Yeremia Memberitahukan Nasib Terakhir Raja Zedekia, Janji kepada Budak-budak Ibrani tidak Ditepati

1
Firman yang datang dari TUHAN kepada Yeremia, ketika Nebukadnezar, raja Babel, dan segala tentaranya, segala kerajaan di bumi yang dibawah pemerintahannya, dan segala bangsa berperang melawan Yerusalem dan segala kotanya:

2
“Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Pergilah berbicara kepada Zedekia, raja Yehuda, katakan kepadanya: Beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku menyerahkan kota ini ke dalam tangan raja Babel, supaya dihanguskannya dengan api.

3
Dan engkau sendiri tidak akan luput dari tangannya, melainkan akan pasti tertangkap dan diserahkan ke dalam tangannya; engkau akan melihat raja Babel mata berhadapan mata dan ia akan berbicara dengan engkau mulut berhadapan mulut. Kemudian engkau akan pergi ke Babel.

4
Namun demikian, dengarlah firman TUHAN, hai Zedekia, raja Yehuda, beginilah firman TUHAN mengenai engkau: engkau tidak akan mati oleh pedang!

5
Engkau akan mati dengan damai. Dan sebagaimana dinyalakan api untuk menghormati bapa-bapa leluhurmu, raja-raja dahulu, yang hidup sebelum engkau, demikianlah orang akan menyalakan api untuk menghormati engkau, dan akan meratapi engkau dengan berkata: Aduhai, tuan! Sungguh, Akulah yang mengucapkan firman ini, demikianlah firman TUHAN.”

6
Nabi Yeremia menyampaikan segala perkataan ini kepada Zedekia, raja Yehuda, di Yerusalem,

7
ketika tentara raja Babel berperang melawan Yerusalem dan segala kota Yehuda yang masih tinggal, yaitu Lakhis dan Aseka, sebab kota-kota itulah yang masih tinggal di antara kota-kota Yehuda sebagai kota-kota yang berkubu.

8
Firman yang datang dari TUHAN kepada Yeremia, sesudah raja Zedekia mengikat perjanjian dengan segenap rakyat yang ada di Yerusalem untuk memaklumkan pembebasan,

9
supaya setiap orang melepaskan budaknya bangsa Ibrani, baik laki-laki maupun perempuan, sebagai orang merdeka, sehingga tidak ada seorang pun lagi yang memperbudak seorang Yehuda, saudaranya.

10
Maka semua pemuka dan segenap rakyat yang ikut serta dalam perjanjian itu menyetujui, bahwa setiap orang akan melepaskan budaknya laki-laki dan budaknya perempuan sebagai orang merdeka, sehingga tidak ada lagi yang memperbudak mereka. Orang-orang itu menyetujuinya, lalu melepaskan mereka.

11
Tetapi sesudah itu mereka berbalik pikiran, lalu mengambil kembali budak-budak lelaki dan perempuan yang telah mereka lepaskan sebagai orang merdeka itu dan menundukkan mereka menjadi budak laki-laki dan budak perempuan lagi.

12
Lalu datanglah firman TUHAN kepada Yeremia, bunyinya:

13
“Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Aku sendiri telah mengikat perjanjian dengan nenek moyangmu pada waktu Aku membawa mereka keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan, isinya:

14
Pada akhir tujuh tahun haruslah kamu masing-masing melepaskan saudaranya bangsa Ibrani yang sudah menjual dirinya kepadamu; ia akan bekerja padamu enam tahun lamanya, kemudian haruslah engkau melepaskan dia sebagai orang merdeka. Tetapi nenek moyangmu tidak mendengarkan Aku dan tidak memperhatikan Aku.

15
Hari ini kamu telah bertobat dan melakukan apa yang benar di mata-Ku karena setiap orang memaklumkan pembebasan kepada saudaranya, dan kamu telah mengikat perjanjian di hadapan-Ku di rumah yang atasnya nama-Ku diserukan.

16
Tetapi kamu telah berbalik pikiran dan telah menajiskan nama-Ku; kamu masing-masing telah mengambil kembali budaknya laki-laki dan budaknya perempuan, yang telah kamu lepaskan sebagai orang merdeka menurut keinginannya, dan telah menundukkan mereka, supaya mereka menjadi budakmu laki-laki dan budakmu perempuan lagi.

17
Sebab itu beginilah firman TUHAN: Kamu ini tidak mendengarkan Aku agar setiap orang memaklumkan pembebasan kepada sesamanya dan kepada saudaranya, maka sesungguhnya, Aku memaklumkan bagimu pembebasan, demikianlah firman TUHAN, untuk diserahkan kepada pedang, penyakit sampar dan kelaparan. Aku akan membuat kamu menjadi kengerian bagi segala kerajaan di bumi.

18
Dan Aku akan menyerahkan orang-orang, yang melanggar perjanjian-Ku dan yang tidak menepati isi perjanjian yang mereka ikat di hadapan-Ku, dengan memotong anak lembu jantan menjadi dua untuk berjalan di antara belahan-belahannya;

19
pemuka-pemuka Yehuda, pemuka-pemuka Yerusalem, pegawai-pegawai istana, imam-imam dan segenap rakyat negeri yang telah berjalan di antara belahan-belahan anak lembu jantan itu,

20
mereka akan Kuserahkan ke dalam tangan musuh mereka dan ke dalam tangan orang-orang yang berusaha mencabut nyawa mereka, sehingga mayat mereka menjadi makanan burung-burung di udara dan binatang-binatang di bumi.

21
Juga Zedekia, raja Yehuda, beserta para pemukanya akan Kuserahkan ke dalam tangan musuh mereka dan ke dalam tangan orang-orang yang berusaha mencabut nyawa mereka dan ke dalam tangan tentara raja Babel yang sekarang telah berangkat dari pada kamu.

22
Sesungguhnya, demikianlah firman TUHAN, Aku memberi perintah dan membawa mereka kembali ke kota ini untuk memeranginya, merebutnya dan menghanguskannya dengan api. Aku akan membuat kota-kota Yehuda menjadi ketandusan tanpa penduduk.”


⚖️🔓🏰 Ringkasan Yeremia 34 – Raja yang Langgar Janji dan Kebebasan yang Dikhianati

Yeremia 34 berisi firman Tuhan kepada Raja Zedekia, raja terakhir Yehuda, menjelang kejatuhan Yerusalem ke tangan Babel. Di satu sisi, Zedekia mendapat pesan bahwa ia tidak akan mati oleh pedang, tetapi akan ditawan dan mati dengan damai. Di sisi lain, pasal ini juga menyingkapkan pengkhianatan moral bangsa: mereka sempat membebaskan budak sesuai hukum Tuhan, tapi kemudian membatalkannya — dan Tuhan murka atas pelanggaran janji tersebut. Ini adalah pasal tentang kegagalan moral dalam momen genting, dan Tuhan menuntut tanggung jawab atas janji yang dilanggar.


📌 1. Nubuat bagi Zedekia: Penawanan yang Damai (ayat 1–7)
“Engkau tidak akan mati oleh pedang…”
➡️ Yeremia menyampaikan firman Tuhan: Raja Zedekia tidak akan dibunuh oleh Babel, tapi akan ditawan dan mati dengan damai, meski kota akan jatuh.
➡️ Namun, ia akan bertemu muka dengan Raja Babel, sebagai penggenapan nubuatan sebelumnya.
🎯 Tuhan tetap memberi belas kasih, bahkan di tengah hukuman — jika seseorang tidak mengeraskan hati.


📌 2. Pembebasan Budak yang Sempat Ditaati (ayat 8–10)
“Mereka membuat perjanjian untuk membebaskan budak…”
➡️ Raja dan rakyat bersepakat untuk membebaskan budak Ibrani, sesuai hukum Taurat (Imamat 25:10; Ulangan 15:12).
➡️ Awalnya mereka taat dan melepas para budak, bahkan membuat perjanjian resmi di rumah Tuhan.
🎯 Langkah ini adalah tanda awal pertobatan nasional.


📌 3. Pengkhianatan: Budak Diambil Kembali (ayat 11–16)
“Tetapi sesudah itu mereka menarik kembali… dan memperbudak mereka lagi.”
➡️ Rakyat berubah pikiran dan menarik kembali para budak, memperbudak mereka sekali lagi.
➡️ Tuhan marah karena mereka telah mencemarkan Nama-Nya dan melanggar perjanjian.
🎯 Membatalkan perjanjian dengan manusia adalah juga pengkhianatan terhadap Tuhan.


📌 4. Tuhan Mengutuk Pelanggaran Janji (ayat 17–22)
“Kamu tidak menaati Aku dengan membebaskan sesamamu…”
➡️ Karena mereka melanggar janji, Tuhan berkata:

  • Ia akan membebaskan mereka ke pedang, penyakit, dan kelaparan
  • Mereka akan dijadikan horor bagi semua kerajaan
  • Tuhan mengingat upacara perjanjian: memotong anak lembu, lambang kutuk bagi yang melanggar
    ➡️ Yerusalem akan diserahkan ke Babel, dan Zedekia akan ditangkap.
    🎯 Janji kepada Tuhan bukan mainan — pelanggaran perjanjian membawa murka serius.

📖 Pengajaran Utama

  • Tuhan menepati janji-Nya, dan mengharapkan umat-Nya melakukan hal yang sama
  • Perubahan setengah hati dan ketaatan yang tidak konsisten tidak berkenan di hadapan Allah
  • Pembebasan yang hanya simbolik, tanpa pertobatan sejati, tidak menyentuh hati Tuhan
  • Tuhan memperhatikan cara kita memperlakukan sesama, termasuk mereka yang tertindas
  • Janji yang dilanggar kepada sesama merupakan pelanggaran kepada Tuhan juga

Makna Spiritualitas (Perjanjian Baru)

📖 Matius 5:37
“Hendaklah ‘ya’mu adalah ya, dan ‘tidak’mu adalah tidak…”
➡️ Yesus mengajarkan komitmen yang murni, sejalan dengan Yeremia 34.

📖 Galatia 5:1
“Kristus telah memerdekakan kita… jangan lagi dikenakan kuk perhambaan.”
➡️ Mengingatkan bahwa memperbudak sesama setelah dilepaskan adalah bentuk pengkhianatan Injil.

📖 Yakobus 2:13
“Penghakiman tanpa belas kasihan atas mereka yang tidak menunjukkan belas kasihan.”
➡️ Orang yang menarik kembali kebebasan dari sesamanya akan menuai murka Allah.

📖 Ibrani 10:29
“…menghina Roh kasih karunia…”
➡️ Sama seperti Yehuda menghina perjanjian Tuhan, orang yang menolak anugerah Tuhan menghadapi penghakiman yang lebih berat.


🕊️ “Engkau tidak akan mati oleh pedang…” – Yeremia 34:4
🕊️ “Kamu telah mencemarkan nama-Ku…” – Yeremia 34:16
🕊️ “Kamu tidak menaati Aku dengan membebaskan sesamamu…” – Yeremia 34:17
🕊️ “Aku akan menyerahkan kota ini ke tangan Raja Babel…” – Yeremia 34:21


🌞
© 2025 KebenaranHidup.com  | Project Kristus
Kebijakan Privasi