1
Firman TUHAN yang datang kepada nabi Yeremia mengenai orang Filistin, sebelum Firaun mengalahkan Gaza.
2
“Beginilah firman TUHAN:
Lihat, air yang meluas mengamuk dari utara menjadi sungai yang membanjir,
membanjiri negeri serta isinya, kota serta penduduknya.
Manusia akan berteriak, dan seluruh penduduk negeri akan meratap,
3
mendengar bunyi derap kuku kudanya,
mendengar derak-derik keretanya, kertak-kertuk rodanya.
Para ayah tidak lagi berpaling menoleh kepada anak-anak,
sebab tangan mereka sudah lemas,
4
oleh karena telah tiba harinya untuk membinasakan semua orang Filistin,
dan melenyapkan bagi Tirus dan Sidon setiap penolong yang masih tinggal.
Sungguh, TUHAN akan membinasakan orang Filistin,
yakni sisa orang yang datang dari pulau Kaftor.
5
Gaza telah menjadi gundul, Askelon telah menjadi bungkam;
hai Asdod, sisa orang Enak, berapa lama lagi engkau menoreh-noreh diri?
6
Ah, pedang TUHAN, berapa lama lagi baru engkau berhenti?
Masuklah kembali ke dalam sarungmu, jadilah tenang dan beristirahatlah!
7
Tetapi bagaimana ia dapat berhenti?
Bukankah TUHAN memerintahkannya?
Ke Askelon dan ke tepi pantai laut, ke sanalah Ia menyuruhnya!”
🩸🌊⚔️ Ringkasan Yeremia 47 – Penghukuman atas Orang Filistin
Yeremia 47 adalah nubuat pendek namun dahsyat tentang penghakiman Tuhan atas orang Filistin, musuh lama Israel yang tinggal di wilayah pesisir barat Kanaan. Tuhan mengumumkan bahwa banjir malapetaka akan datang dari utara, yaitu serangan Babel yang menghancurkan Gaza dan Askelon, kota-kota utama Filistin. Gambaran ini menyiratkan kengerian, ketakutan, dan kehancuran total. Pedang Tuhan tidak akan berhenti sampai hukuman-Nya tergenapi.
📌 1. Malapetaka Datang seperti Banjir dari Utara (ayat 1–2)
“Sesungguhnya air membanjiri dari utara… akan membinasakan segalanya.”
➡️ Gambaran pasukan Babel digambarkan seperti air bah yang menenggelamkan wilayah Filistin.
➡️ Bangsa-bangsa ketakutan; suara derap kuda dan kereta menimbulkan kegentaran.
🎯 Kekuatan militer manusia tidak bisa menghentikan gelombang penghakiman Tuhan.
📌 2. Teror Melanda Setiap Orang (ayat 3–5)
“Bapak tidak berpaling kepada anaknya… tangan menjadi lemah.”
➡️ Ketakutan begitu besar hingga naluri dasar pun lumpuh: ayah tak bisa menyelamatkan anak.
➡️ Kota-kota seperti Gaza dan Askelon akan gundul (simbol kehinaan dan kedukaan).
🎯 Hukuman Tuhan menyentuh hingga lapisan terdalam masyarakat, tidak ada yang luput.
📌 3. Ratapan dan Seruan agar Pedang Tuhan Berhenti (ayat 6–7)
“Pedang Tuhan, berapa lama lagi engkau tidak akan berhenti?”
➡️ Yeremia menggambarkan seolah ada seruan kepada pedang Tuhan agar berhenti.
➡️ Tapi jawabannya jelas: pedang itu tidak akan berhenti sampai Tuhan menyelesaikan maksud-Nya.
🎯 Keadilan Tuhan tidak bisa dihentikan oleh belas kasihan manusia.
📖 Pengajaran Utama
- Tuhan adalah Hakim atas semua bangsa, termasuk musuh-musuh Israel
- Hukuman Tuhan datang tiba-tiba, seperti banjir, tak bisa dilawan atau dicegah
- Bahkan kota yang kuat seperti Gaza bisa diruntuhkan dalam sekejap
- Ketika Tuhan menghunus pedang-Nya, tak ada yang bisa menahannya kecuali pertobatan
- Keadilan Tuhan bukan kejam, tapi suci dan tidak bisa dikompromikan
✨ Makna Spiritualitas (Perjanjian Baru)
📖 Galatia 6:7
“Apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.”
➡️ Filistin menuai kebinasaan karena menuai permusuhan dan kekerasan.
📖 Ibrani 10:31
“Mengerikan sekali jatuh ke tangan Allah yang hidup.”
➡️ Gambaran teror Yeremia 47 mencerminkan murka Allah yang adil.
📖 Lukas 12:5
“Takutlah kepada Dia yang berkuasa membuang ke dalam neraka.”
➡️ Ketakutan sejati bukan terhadap musuh manusia, tetapi kepada Tuhan.
📖 2 Tesalonika 1:6–8
“Allah adil, karena Ia akan membalaskan penindasan kepada mereka yang menindas kamu.”
➡️ Hukuman kepada Filistin adalah bagian dari keadilan Tuhan bagi umat-Nya.
🕊️ “Sesungguhnya air membanjiri dari utara…” – Yeremia 47:2
🕊️ “Tangan menjadi lemah karena takut…” – Yeremia 47:3
🕊️ “Gaza menjadi botak… Askelon dibungkam.” – Yeremia 47:5
🕊️ “Pedang Tuhan, berapa lama lagi engkau tidak akan berhenti?” – Yeremia 47:6