🏠

1 TAWARIKH 29 – Sumbangan untuk Pembangunan Bait Suci, Nyanyian Pujian Daud, Salomo Menjadi Raja; Daud Meninggal

1 TAWARIKH 29 – Sumbangan untuk Pembangunan Bait Suci, Nyanyian Pujian Daud, Salomo Menjadi Raja; Daud Meninggal

1
Berkatalah raja Daud kepada segenap jemaah itu: “Salomo, anakku yang satu-satunya dipilih Allah adalah masih muda dan kurang berpengalaman, sedang pekerjaan ini besar, sebab bukanlah untuk manusia bait itu, melainkan untuk TUHAN Allah.

2
Dengan segenap kemampuan aku telah mengadakan persediaan untuk rumah Allahku, yakni emas untuk barang-barang emas, perak untuk barang-barang perak, tembaga untuk barang-barang tembaga, besi untuk barang-barang besi, dan kayu untuk barang-barang kayu, batu permata syoham dan permata tatahan, batu hitam dan batu permata yang berwarna-warna, dan segala macam batu mahal-mahal dan sangat banyak pualam.

3
Lagipula oleh karena cintaku kepada rumah Allahku, maka sebagai tambahan pada segala yang telah kusediakan bagi rumah kudus, aku dengan ini memberikan kepada rumah Allahku dari emas dan perak kepunyaanku sendiri

4
tiga ribu talenta emas dari emas Ofir dan tujuh ribu talenta perak murni untuk menyalut dinding ruangan,

5
yakni emas untuk barang-barang emas dan perak untuk barang-barang perak dan untuk segala yang dikerjakan oleh tukang-tukang. Maka siapakah pada hari ini yang rela memberikan persembahan kepada TUHAN?”

6
Lalu para kepala puak dan para kepala suku Israel dan para kepala pasukan seribu dan pasukan seratus dan para pemimpin pekerjaan untuk raja menyatakan kerelaannya.

7
Mereka menyerahkan untuk ibadah di rumah Allah lima ribu talenta emas dan sepuluh ribu dirham, sepuluh ribu talenta perak dan delapan belas ribu talenta tembaga serta seratus ribu talenta besi.

8
Siapa yang mempunyai batu permata menyerahkannya kepada Yehiel, orang Gerson itu, untuk perbendaharaan rumah TUHAN.

9
Bangsa itu bersukacita karena kerelaan mereka masing-masing, sebab dengan tulus hati mereka memberikan persembahan sukarela kepada TUHAN; juga raja Daud sangat bersukacita.

10
Lalu Daud memuji TUHAN di depan mata segenap jemaah itu. Berkatalah Daud: “Terpujilah Engkau, ya TUHAN, Allahnya bapa kami Israel, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya.

11
Ya TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala.

12
Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya.

13
Sekarang, ya Allah kami, kami bersyukur kepada-Mu dan memuji nama-Mu yang agung itu.

14
Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini? Sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu.

15
Sebab kami adalah orang asing di hadapan-Mu dan orang pendatang sama seperti semua nenek moyang kami; sebagai bayang-bayang hari-hari kami di atas bumi dan tidak ada harapan.

16
Ya TUHAN, Allah kami, segala kelimpahan bahan-bahan yang kami sediakan ini untuk mendirikan bagi-Mu rumah bagi nama-Mu yang kudus adalah dari tangan-Mu sendiri dan punya-Mulah segala-galanya.

17
Aku tahu, ya Allahku, bahwa Engkau adalah penguji hati dan berkenan kepada keikhlasan, maka aku pun mempersembahkan semuanya itu dengan sukarela dan tulus ikhlas. Dan sekarang, umat-Mu yang hadir di sini telah kulihat memberikan persembahan sukarela kepada-Mu dengan sukacita.

18
Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, bapa-bapa kami, peliharalah untuk selama-lamanya kecenderungan hati umat-Mu yang demikian ini dan tetaplah tujukan hati mereka kepada-Mu.

19
Dan kepada Salomo, anakku, berikanlah hati yang tulus sehingga ia berpegang pada segala perintah-Mu dan peringatan-Mu dan ketetapan-Mu, melakukan segala-galanya dan mendirikan bait yang persiapannya telah kulakukan.”

20
Kemudian berkatalah Daud kepada segenap jemaah itu: “Pujilah kiranya TUHAN, Allahmu!” Maka segenap jemaah itu memuji TUHAN, Allah nenek moyang mereka, kemudian mereka berlutut dan sujud kepada TUHAN dan kepada raja.

21
Keesokan harinya mereka mempersembahkan korban sembelihan dan korban bakaran kepada TUHAN, yakni seribu ekor lembu, seribu ekor domba jantan dan seribu ekor domba muda, dengan korban-korban curahannya dan sangat banyak korban sembelihan demi seluruh Israel.

22
Lalu mereka makan dan minum pada hari itu di hadapan TUHAN dengan sukacita yang besar, kemudian menyatakan untuk kedua kalinya Salomo, anak Daud, sebagai raja dan mengurapi dia bagi TUHAN sebagai raja dan Zadok sebagai imam.

23
Kemudian duduklah Salomo sebagai raja menggantikan Daud, ayahnya, di atas takhta yang ditetapkan TUHAN; ia mendapat kemujuran, sehingga setiap orang Israel mendengarkan perkataannya.

24
Lalu semua pemimpin dan pahlawan, juga semua anak raja Daud mengakui kekuasaan raja Salomo.

25
TUHAN membuat Salomo luar biasa besar di mata seluruh orang Israel dan mengaruniakan kepadanya keagungan kerajaan seperti tidak pernah ada pada semua raja sebelum dia yang memerintah atas Israel.

26
Demikianlah Daud bin Isai telah memerintah atas seluruh Israel.

27
Ia memerintah atas orang Israel selama empat puluh tahun; di Hebron ia memerintah tujuh tahun dan di Yerusalem ia memerintah tiga puluh tiga tahun.

28
Kemudian matilah ia pada waktu telah putih rambutnya, lanjut umurnya, penuh kekayaan dan kemuliaan, kemudian naik rajalah Salomo, anaknya, menggantikan dia.

29
Sesungguhnya, riwayat raja Daud dari awal sampai akhir tertulis dalam riwayat Samuel, pelihat itu, dan dalam riwayat nabi Natan, dan dalam riwayat Gad, pelihat itu,

30
beserta segala hidupnya sebagai raja dan kepahlawanannya dan keadaan zaman yang dialaminya dan dialami Israel dan segala kerajaan di negeri-negeri lain.


πŸ‘‘πŸ’ŽπŸ•ŠοΈ Ringkasan 1 Tawarikh 29 – Persembahan Akhir Daud dan Penobatan Salomo

1 Tawarikh 29 adalah penutup Kitab Tawarikh yang penuh makna, mencatat persembahan sukarela rakyat dan Daud bagi pembangunan Bait Allah, doa pujian Daud, dan penobatan resmi Salomo sebagai raja Israel. Pasal ini menyoroti ketulusan hati dalam memberi, pengakuan akan kedaulatan Tuhan, dan peralihan kekuasaan yang mulus dan diberkati Tuhan.


πŸ“Œ 1. Persembahan Sukarela dari Daud dan Umat (ayat 1–9)
➑️ Daud menyatakan bahwa Salomo masih muda dan belum berpengalaman, tapi proyek pembangunan rumah Tuhan sangat besar
➑️ Daud memberikan harta pribadinya dalam jumlah besar: emas, perak, dan bahan berharga lainnya
➑️ Para pemimpin Israel tergerak memberi dengan sukacita: mereka menyumbangkan emas, perak, tembaga, besi, bahkan batu permata
➑️ Rakyat bersukacita karena pemberian mereka tulus, dan Daud pun sangat bersukacita

🎯 Memberi untuk Tuhan adalah kehormatan, bukan beban β€” Tuhan melihat hati, bukan jumlah.


πŸ“Œ 2. Doa Pujian dan Kerendahan Hati Daud (ayat 10–20)
➑️ Daud memuji Tuhan sebagai:

β€œYours, O LORD, is the greatness and the power and the glory…” (ayat 11)
➑️ Ia mengakui bahwa segala sesuatu berasal dari Tuhan, dan kita hanya memberi dari apa yang Tuhan sudah berikan
➑️ Ia berdoa agar Salomo tetap setia dan memiliki hati yang tekun untuk membangun Bait Suci
➑️ Daud mengajak seluruh umat untuk memuji Tuhan bersama

🎯 Kesadaran bahwa semua milik Tuhan membuat hati kita bebas untuk memberi dan rendah hati dalam menerima.


πŸ“Œ 3. Penobatan Salomo dan Akhir Masa Pemerintahan Daud (ayat 21–30)
➑️ Keesokan harinya, bangsa Israel mempersembahkan korban dan melakukan perayaan besar
➑️ Salomo dilantik secara resmi sebagai raja, dan diurapi sebagai raja kedua kalinya oleh imam Zadok
➑️ Semua pemimpin dan rakyat tunduk kepada Salomo, dan Tuhan memberinya kebesaran yang belum pernah ada sebelumnya
➑️ Penutup pasal merangkum masa pemerintahan Daud: 40 tahun lamanya, dengan kekuasaan, pujian, dan kehormatan besar

🎯 Pemimpin sejati tahu kapan harus menyerahkan tongkat estafet dan memberkati generasi penerus.


πŸ“– Pengajaran Utama

  • Memberi kepada Tuhan adalah ekspresi iman, bukan kewajiban semata
  • Tuhan adalah sumber segala sesuatu β€” kita hanya pengelola sementara
  • Doa syukur dan pujian harus menyertai setiap langkah pelayanan
  • Peralihan kepemimpinan yang sehat dimulai dari hati yang rela dan doa yang dalam
  • Kemuliaan sejati datang dari hati yang mengakui keagungan Tuhan, bukan dari jabatan

✨ Makna Spiritualitas (Perjanjian Baru)

πŸ“– 2 Korintus 9:7
“Hendaklah masing-masing memberi… dengan sukacita, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.”
➑️ Seperti Daud dan bangsa Israel, memberi seharusnya lahir dari hati yang rela

πŸ“– Yakobus 1:17
“Setiap pemberian yang baik… datangnya dari atas, dari Bapa segala terang.”
➑️ Semua harta yang kita punya asalnya dari Tuhan

πŸ“– Filipi 4:18
“Persembahanmu adalah suatu persembahan yang harum.”
➑️ Persembahan yang disertai iman dan sukacita adalah bentuk penyembahan

πŸ“– 1 Timotius 6:17
“Janganlah berharap pada kekayaan, tetapi pada Allah… yang memberikan segala sesuatu untuk dinikmati.”
➑️ Daud mengajarkan sikap rendah hati terhadap harta dan kekuasaan


πŸ•ŠοΈ β€œTetapi siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan seperti ini?” – 1 Tawarikh 29:14
πŸ•ŠοΈ β€œSegala sesuatu berasal dari pada-Mu, dan dari tangan-Mu sendiri pemberian itu kami berikan kepada-Mu.” – 1 Tawarikh 29:14
πŸ•ŠοΈ β€œYa TUHAN, Allah nenek moyang kami… peliharalah untuk seterusnya kecenderungan hati umat-Mu kepada-Mu.” – 1 Tawarikh 29:18
πŸ•ŠοΈ β€œKemudian mereka makan dan minum dengan sukacita besar di hadapan TUHAN.” – 1 Tawarikh 29:22


🌞
↑
© 2025 KebenaranHidup.com  | Project Kristus
Kebijakan Privasi