1
Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam diri,
dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang,
sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya
dan keselamatannya menyala seperti suluh.
2
Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu,
dan semua raja akan melihat kemuliaanmu,
dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru
yang akan ditentukan oleh TUHAN sendiri.
3
Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan TUHAN
dan serban kerajaan di tangan Allahmu.
4
Engkau tidak akan disebut lagi “yang ditinggalkan suami”,
dan negerimu tidak akan disebut lagi “yang sunyi”,
tetapi engkau akan dinamai “yang berkenan kepada-Ku”
dan negerimu “yang bersuami”,
sebab TUHAN telah berkenan kepadamu,
dan negerimu akan bersuami.
5
Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara,
demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu,
dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan,
demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.
6
Di atas tembok-tembokmu, hai Yerusalem,
telah Kutempatkan pengintai-pengintai.
Sepanjang hari dan sepanjang malam,
mereka tidak akan pernah berdiam diri.
Hai kamu yang harus mengingatkan TUHAN kepada Sion,
janganlah kamu tinggal tenang
7
dan janganlah biarkan Dia tinggal tenang,
sampai Ia menegakkan Yerusalem
dan sampai Ia membuatnya
menjadi kemasyhuran di bumi.
8
TUHAN telah bersumpah demi tangan kanan-Nya,
demi tangan kekuatan-Nya:
“Sesungguhnya, Aku tidak akan memberi gandummu lagi
sebagai makanan kepada musuhmu,
dan sesungguhnya, orang-orang asing tidak akan meminum air anggurmu
yang telah kauhasilkan dengan bersusah-susah;
9
tetapi orang yang menuainya akan memakannya juga
dan akan memuji-muji TUHAN,
dan orang yang mengumpulkannya akan meminumnya juga
di pelataran-pelataran tempat kudus-Ku.”
10
Berjalanlah, berjalanlah melalui pintu-pintu gerbang,
persiapkanlah jalan bagi umat,
bukalah, bukalah jalan raya,
singkirkanlah batu-batu,
tegakkanlah panji-panji untuk bangsa-bangsa!
11
Sebab inilah yang telah diperdengarkan TUHAN
sampai ke ujung bumi!
Katakanlah kepada puteri Sion:
Sesungguhnya, keselamatanmu datang;
sesungguhnya, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia
dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.
12
Orang akan menyebutkan mereka “bangsa kudus”,
“orang-orang tebusan TUHAN”,
dan engkau akan disebutkan “yang dicari”,
“kota yang tidak ditinggalkan”.
👑🔥🌸 Ringkasan Yesaya 62 – Kemuliaan Sion dan Kecemburuan Ilahi
Yesaya 62 adalah seruan kasih Tuhan yang tidak akan tinggal diam sampai umat-Nya dipulihkan total. Yerusalem, yang sebelumnya disebut “yang ditinggalkan,” kini disebut “Kesayangan-Ku” dan “yang diperistri.” Tuhan sendiri bersumpah untuk menjadikan umat-Nya mahkota kemuliaan, sukacita bagi-Nya, dan terang bagi bangsa-bangsa. Ini adalah gambaran cinta yang berapi-api dari Allah — cemburu kudus yang tidak akan berhenti sampai umat-Nya kembali menjadi terang di atas gunung.
📌 1. Tuhan Tidak Akan Tinggal Diam (ayat 1–2)
“Demi Sion aku tidak akan tinggal diam…”
- Tuhan aktif memperjuangkan pemulihan dan kebenaran umat-Nya
- Nama Yerusalem akan dikenal semua bangsa
- Ia akan mendapat nama baru yang diberikan oleh Tuhan sendiri
🎯 Tuhan mencintai umat-Nya terlalu dalam untuk membiarkan mereka tetap dalam aib.
📌 2. Umat Menjadi Mahkota Kemuliaan (ayat 3–5)
“Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan Tuhan…”
- Tuhan memulihkan identitas umat:
-
-
Bukan lagi “yang ditinggalkan”
-
Tetapi: “Kesayanganku” dan “yang diperistri”
-
- Gambaran pernikahan: Allah mempelai laki-laki yang bersukacita atas mempelai perempuan
🎯 Pemulihan Tuhan bersifat intim, personal, dan penuh kasih.
📌 3. Para Penjaga Sion dan Doa yang Tidak Pernah Diam (ayat 6–7)
“Hai kamu yang harus mengingatkan TUHAN…”
- Tuhan menempatkan penjaga-penjaga doa di tembok Yerusalem
- Mereka harus tidak berdiam diri sampai Sion menjadi kemuliaan di bumi
- Ini adalah panggilan kepada umat untuk berdoa tanpa henti dan berjuang dalam roh
🎯 Tuhan ingin umat-Nya ikut serta dalam pemulihan lewat doa dan kepekaan rohani.
📌 4. Janji Perlindungan dan Kemakmuran (ayat 8–9)
“Tidak lagi akan diberikan hasilmu kepada musuhmu…”
- Tuhan bersumpah:
-
-
Tidak ada lagi perampasan
-
Umat akan menikmati hasil kerja mereka sendiri
-
- Sukacita dan syukur kembali ke rumah Tuhan
🎯 Pemulihan mencakup rasa aman, sukacita, dan berkat yang tidak lagi dicuri.
📌 5. Jalan Bagi Umat yang Ditebus (ayat 10–12)
“Siapkanlah jalan bagi umat…”
- Gambaran ziarah pemulihan:
-
-
Jalan dibuka
-
Panji dikibarkan
-
Sorakan: “Inilah umat-Ku, yang ditebus!”
-
- Yerusalem disebut: “Yang dicari, Kota yang tidak ditinggalkan.”
🎯 Dari kehinaan menjadi tanda kasih dan karya Allah yang dicari-cari bangsa.
📖 Pengajaran Utama
- Tuhan memperjuangkan pemulihan umat-Nya dengan penuh kasih
- Identitas lama diganti: aib ditukar dengan nama baru dari Allah
- Umat Tuhan menjadi mahkota di tangan-Nya — sesuatu yang Ia banggakan
- Doa dan penantian aktif adalah bagian dari rencana pemulihan
- Berkat dan keamanan adalah bagian dari janji pemulihan Allah
✨ Makna Spiritualitas (Perjanjian Baru)
“Kepadanya akan kuberikan… batu putih… tertulis nama baru…”
➡️ Janji “nama baru” di Yesaya 62 digenapi dalam Yesus kepada umat yang setia.
“Kristus mengasihi jemaat seperti pengantin, untuk menguduskannya…”
➡️ Gambaran Allah sebagai mempelai pria tergenapi dalam relasi Kristus dengan jemaat.
“Berdoalah tanpa henti.”
➡️ Sejalan dengan seruan Yesaya agar penjaga-penjaga Sion tidak tinggal diam.
“Kamulah bangsa yang terpilih… umat kepunyaan Allah sendiri…”
➡️ Pemulihan identitas umat sebagai pusaka berharga milik Tuhan.
🎯 Kasih Tuhan bukan pasif — Ia mengejar, memanggil, dan memulihkan umat-Nya secara pribadi.
🕊️ “Demi Sion aku tidak akan tinggal diam…” – Yesaya 62:1
🕊️ “Engkau akan disebut… ‘Kesayanganku’ dan ‘yang diperistri’…” – Yesaya 62:4
🕊️ “Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan Tuhan…” – Yesaya 62:3
🕊️ “Siapkanlah jalan bagi umat…” – Yesaya 62:10
🕊️ “Kota yang tidak ditinggalkan.” – Yesaya 62:12